September 8, 2022

PTDI dan Airbus Sepakat Kerja Sama Produksi Komponen Helikopter dan Pesawat Militer

Penulis: Iwan RS
PTDI dan Airbus Sepakat Kerja Sama Produksi Komponen Helikopter dan Pesawat Militer  

Mobitekno – PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan bisnis aerostructure untuk oroduksi kelikopter dan pesawat militer. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan keuntungan bisnis PT DI ke depan.

Airbus telah menjalin hubungan bisnis di Indonesai selama lebih dari 40 tahun sejak 1976, tepatnya saat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mendapat lisensi untuk memproduksi pesawat taktis NC212 dan helikopter NBO-105.

MoU ini ditandatangani di sela-sela acara G20 Development Working Group yang diadakan di Belitung, Indonesia. Mewakili Airbus adalah Head of Asia-Pacific for Airbus Defence and Space, Johan Pelissier, dan Head of Asia-Pacific for Airbus Helicopters, Vincent Dubrule. Sementara PTDI diwakilkan oleh Gita Amperiawan selaku Direktur Utama.

Penandatanganan MoU ini juga disaksikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa dan Menteri Negara Pembangunan dan Kemitraan Internasional Perancis, Chrysoula Zacharopoulou.

PTDI dan Airbus 01

Selain mengembangkan bisnis produksi komponen aerostruktur, kerja sama antara Airbus Defence and Space dan Airbus Helicopters dengan PT DI juga mencakup pengembangan peta jalan (roadmap) strategis daya saing masing-masing dan dukungannya untuk ekosistem penerbangan di Indonesia.

Airbus akan mendukung PTDI di bidang yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya dan jadwal, serta dukungan teknis dan manajemen.

“Airbus adalah mitra strategis kuat yang dapat berkontribusi terhadap transformasi PTDI untuk menjadi pemain utama dalam industri penerbangan di kawasan ini. Dengan menggabungkan kompetensi industri masing-masing, kami yakin MoU ini akan mempertahankan dan memperkuat kerja sama strategis PTDI dan Airbus yang telah terjalin sejak lama,” ujar Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan.

Menurut Gita, MoU ini akan menguatkan kerja sama strategis yang tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pasar, tapi akan menempatkan PTDI sebagai pelaku dari pada industri pesawat terbang yang lebih signifikan dengan berpatokan kepada produk-produk yang menjadi Joint Collaboration antara PTDI dan Airbus.

MoU ini juga akan mendorong peningkatan kapabilitas industri dan pengembangan ekosistem dalam negeri, di mana PTDI sendiri merupakan global supply chain dan integrator terhadap beberapa industri komponen dalam negeri.

PTDI dan Airbus 02

President Airbus Asia-Pacific, Anand Stanley mengatakan, ”Airbus dan PTDI telah menjalin hubungan kerja sama yang panjang sejak tahun 1976 yang dimulai dengan lisensi untuk memproduksi pesawat taktis NC212 dan helikopter NBO-105. MoU yang ditandatangani hari ini adalah perpanjangan dari kemitraan yang telah terjalin selama 40 tahun serta akan mencakup berbagai jenis manufaktur dan keahlian teknik yang lebih luas. Airbus berkomitmen untuk mempertahankan posisinya sebagai mitra terbesar Indonesia dalam industri penerbangan dan kami berharap dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan PTDI.”

Sejauh ini ada sekitar 150 helikopter Airbus aktif digunakan oleh lebih dari 30 operator Indonesia, seperti NBO-105, EC155B1, hingga helikopter besar H225M. Selain itu, Indonesia juga merupakan pengguna utama pesawat militer Airbus, seperti pesawat angkut C295. Saat ini, terdapat 11 C295 yang beroperasi bersama Angkatan Udara Indonesia dan Kepolisian Indonesia.

Pada November 2021 lalu, Kementerian Pertahanan telah memesan dua unit A400M. Dengan kemampuan angkut yang besar, pesawat multiperan ini akan berperan penting dalam berbagai misi termasuk terjun payung, transportasi kargo berat, dan misi evakuasi. Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk pembelian empat A400M tambahan di masa depan.

Tags: , , , , ,


COMMENTS