October 2, 2017

Canon EOS 6D Mark II: Desain Mirip EOS 6D, Kamera DSLR Full-Frame Mid-Level Terbaru Ini Usung Peningkatan Masif. Apa Saja?

Penulis: Iwan RS
Canon EOS 6D Mark II: Desain Mirip EOS 6D, Kamera DSLR Full-Frame Mid-Level Terbaru Ini Usung Peningkatan Masif. Apa Saja?  

MOBITEKNO – Tahun 2012 lalu, Canon menarik perhatian dunia fotografi dan videografi dengan meluncurkan kamera DSLR full-frame 20,2 Megapixel (MP) yaitu EOS 6D. Kenapa menarik? Karena Canon EOS 6D  hadir sebagai kamera DSLR dengan sensor full-frame yang berdesain compact dan ringan yang ditawarkan dengan harga menarik. Saat dirilis, kamera DSLR dengan sensor full-frame yang sudah diakui kualitas fotonya masih terbilang mahal bagi sebagian pengguna.

Lima tahun kemudian, versi terbarunya, Canon EOS 6D Mark II akhirnya diluncurkan bagi fotografer penggemar kamera DSLR full-frame. Dengan desain bodi yang tidak jauh berbeda, EOS 6D Mark II membawa banyak hal menarik bagi para fotografer/videografer yang ingin upgrade (misalnya dari EOS 6D).

Bukan hanya itu, EOS 6D Mark II juga menarik bagi para pengguna DSLR entry level non-full-frame yang ingin beralih merasakan ciamiknya kualitas foto dari kamera full-frame yang sudah diakui banyak pihak sebagai teknologi sensor terbaik saat ini.

Sebagai informasi, kamera DSLR full frame memiliki ukuran sensor 36×24 mm yang sama dengan kamera film tradisional (35mm). Ukuran permukaan sensornya 2,5 kali lebih besar dari kamera berbasis sensor APS-C (berukuran 22×15 mm) yang cukup populer digunakan.

Di samping ukuran sensor lebih besar, ukuran masing-masing pixel (photosite) pada sensor full frame pun lebih besar dari sensor APS-C. Sekadar informasi, besar pixel menjadi faktor yang lebih penting dalam menentukan kualitas foto ketimbang jumlah pixel. Itulah sebabnya bagi mereka yang punya penglihatan tajam, hasil foto pada kamera full frame akan berbeda (lebih baik) kualitasnya daripada kamera bersensor APS-C meski mengusung jumlah pixel yang sama.

Dengan kata lain, ibarat fungsi retina pada mata, peran sensor kamera amatlah krusial dalam menentukan kualitas foto akhir, relatif dengan ukuran foto yang dihasilkannya.

Saat diluncurkan dulu, EOS 6D diposisikan Canon berada di bawah kamera seri EOS 5D. Ini berarti, Canon EOS 6D diposisikan sebagai kamera DSLR lanjutan bagi para fotografer kamera DSLR berbasis sensor APS-C model atau DSLR entry-level yang ingin ‘naik pangkat’ ke kamera yang lebih baik kualitas fotonya.

""

""

Hadirnya versi terbaru EOS 6D Mark II secara global diantisipasi oleh PT. Datascrip selaku distributor tunggal kamera Canon dengan merilis EOS 6D Mark II secara resmi di pasr Indonesia. Meneruskan kesuksesan kamera DSLR full frame EOS 6D yang masih populer hingga saat ini tentu bukan hal yang mudah bagi Canon. Ibarat istilah ‘Don't change the winning team’, Canon harus bisa memilih fungsi dan fitur mana saja yang perlu disempurnakan atau disematkan. 

Bagi Canon, EOS 6D Mark II Canon harus tetap mengacpada konsep yang sama seperti EOS 6D, yakni kamera DSLR full-frame yang cukup mobile, portabel, dan ringan bagi penggunanya tapi menjamin kualitas foto dan video terbaik dari suatu kamera DSLSR yang berbasiskan sensor full frame.

""

""

Menurut Merry Harun, Canon Division Director, PT. Datascrip, "Canon EOS 6D Mark II melengkapi kebutuhan dunia fotografi, khususnya pengguna kamera DLSR full-frame."

“(Kamera ini) mengusung berbagai teknologi mutakhir di dalamnya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam menghasikan foto yang sesuai dengan keinginan penggunanya,“ tambahnya.

Meski dari sisi desain EOS 6D Mark II tidak jauh berubah dari pendahulunya (EOS 6D), Canon melakukan perubahan pada layar LCD-nya yang berukuran 3 inci. Kali ini, EOS 6D Mark II memakai layar yang dapat diputar bebas (articulating touchscreen atau vari-angle LCD) untuk memudahkan pfotografer melihat objek foto dari berbagai sudut.

""

(ki-ka) Noriko Gunji (President & CEO Canon Singapore, Pte. Ltd) dan Merry Harun (Canon Division Director, PT. Datascrip) saat meluncrukan kamera Canon EOS 6D Mark II dan lensa EF 85mm f/1.4L IS USM di Pasuruan, Jawa Timur (27/9//2017).

""

Demo dan tips bagaimana memotret objek dari jarak dekat (fotografi makro) diperagakan langsung oleh fotografer Monica Anantyowati dengan menggunakan kamera DSLR full frame Canon EOS 6D Mark II.

Meski tampak luar (desain) tidak mengalami perubahan signifikan, komponen dalam EOS 6D II banyak mengalami penyempurnaan. Sebut saja sensor CMOS full frame terbaru berkualitas 26,2 MP dengan sistem Dual Pixel CMOS AF sensor dan dukungan prosesor image (image processor) terbaru Canon, yaitu DIGIC 7 (EOS 6D masih menggunakan DIGIC 5+).

EOS 6D II menyediakan opsi ISO hingga 40.000 dan menerapkan 7560 pixel RGB+IR metering sensor yang sama dengan EOS 80D. Berbeda dari EOS 6D yang masih menggunakan sistem monochrome light metering. Saat men-shoot via viewfinder, EOS 6D Mark II sanggup menyediakan 45 titik fokus untuk semua AF system.

Kamera ini juga melakukan pemotretan burst lebih baik dari sebelumnya pada 6.5 fps (hingga 21 foto RAW) dengan dukungan Servo (continuous) AF. Bandingkan dengan EOS 6D dengan 4,5 fps (hingga 17 foto RAW). 

Teknologi Dual Pixel CMOS AF pada EOS 6D Mark II sangat berperan dalam melakukan fokus objek secara optimal dan cepat. Peningkatan lainnya juga turut ditawarkan dengan menghadirkan ISO yang tinggi 40.000 dan dapat ditingkatkan lagi hingga 102.400.

Selain kualitas foto tinggi, Canon EOS 6D Mark II juga menarik bagi para para profesional videografer. Hadirnya teknologi Dual Pixel CMOS AF memungkinkan kamera ini dapat menghasilkan video Full HD pada 60 fps (1080p/60p) dengan dukungan peredam guncangan 5 axis EIS (electronic image stabilization). Bandingkan dengan EOS 6D yang masih mendukung video 1080p/30 fps dan tanpa EIS.

Meski belum sepenuhnya mengadopsi format 4K (UltraHD), EOS 6D Mark II masih menyediakan fasilitas video time-lapse 4K dan HDR recording. Ini masih ditambah dengan input audio jack untuk mikrofon eksternal. Meskipun sayangnya, audio jack untuk headphone belum tersedia. Bagi pengguna yang ingin fitur video lebih lengkap mungkin dapat mempertimbangkan memilih kamera kasta lebih tinggi, yakni EOS 5D Mark IV.

Selain fasiltias yang disebutkan tadi, EOS 6D Mark II juga telah mendukung berbagai koneksi nirkabel (wireless), diantaranya WiFi, NFC, Bluetooth, dan GPS. Peningkatan yang signifikan mengingat EOS 6D hanya mendukung WiFi dan GPS.

PT. Datascrip akan segera mengahdirkan kamera terbaru Canon EOS 6D Mark II ini di pasar Indonesia pada bulan Oktober ini. Harga banderolnya sekitar Rp 28,5 juta (body only). Pengguna juga dapat memilih paket penjualannya dengan tambahan lensa 24-70 mm (menjadi seharga Rp. 39 juta) atau paket tambahan lensa 24-105 mm dengan harga Rp 42.5 juta.

 

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS