August 19, 2022

Luncurkan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Edisi Kelima, Badan Bahasa Kembali Pakai Nama EYD. Ini Alasannya

Penulis: Iwan RS
Luncurkan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Edisi Kelima, Badan Bahasa Kembali Pakai Nama EYD. Ini Alasannya  

Mobitekno – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek resmi meluncurkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V.

EYD merupakan pedoman resmi yang dipergunakan bagi instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Perubahan EYD dilakukan untuk beradaptasi di tengahperkembangan Bahasa Indonesia yang kian pesat. Dalam EYD Edisi V terbaru ini, terdapat lebih dari 50 persen perubahan dari Pedoman sebelumnya (PUEBI Edisi IV).

Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz, mengatakan, perubahan pertama yang hadir di EYD edisi V adalah kembalinya pengunaan EYD sebagai istilah pedoman. Sejak tahun 2015 atau edisi IV, pedoman tak lagi menggunakan sebutan EYD, justru diubah menggunakan istilah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI).

EYD Edisi Kelima 02

“Istilah kita kembalikan ke EYD karena beberapa pertimbangan. Nama EYD telah melekat dan lebih familiar digunakan oleh para penutur bahasa,” ujar Aminudin di Kantor Badan Bahasa Kemendikbudristek, Jakarta (18/8/2022).

Selain pengembalian sebutan EYD, di edisi kelima juga memunculkan penambahan dan perubahan kaidah baru. Dijelaskan Aminudin, penambahan hadir pada Monoftong gabungan vokal EU, yang sebelumnya belum hadir di EYD edisi sebelumnya.

Sedangkan perubahan kaidah hadir pada pengkhususnan penulisan bentuk terikat yang berkaitan dengan sifat tuhan. Di edisi teranyar, bentuk terikat Maha dan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada sifat tuhan ditulis terpisah dengan penggunaan huruf kapital diawal. Misalnya saja penggunaan kata Maha Esa, Maha Kuasa, dan lain sebagainya.

“Kita buat terpisah karena ingin konsisten dengan pembukaan UUD dan penulisan yang ada di Undang-Undang dimana ejaan dibuat terpisah. Dalam Pembukaan UUD misalnya, ada dua contoh dimana Maha Kuasa dan Maha Esa yang ditulis terpisah,” jelasnya.

Terdapat juga perubahan dimana kata “Pemakaian” diubah menjadi “Penggunaan” dan kata “Dipakai” akan diubah menjadi “Digunakan”. Selain itu, EYD terbaru juga melakukan penyesuaian kaidah terkait penulisan unsur serapan.

EYD Edisi Kelima 01

Contohnya pada akhiran kata serapan Ic (Inggris) atau Isch (Belanda) di dalam bahasa Indonesia diserap menjadi imbuhan Ik. Seperti, Eletronic menjadi Elektronik atau Ballistic menjadi Balistik. Selain itu, akhiran kata serapan Ical (Inggris) atau Isch (Belanda) di dalam bahasa Indonesia diserap menjadi imbuhan Is. Seperti, Economical menjadi Ekonomis atau Logical menjadi Logis.

“EYD terbaru juga menghapus tata cara penulisan rujukan dan Kutipan. Ketentuan tanda titik yang dipakai dalam daftar pustaka misalnya itu dihapus,” tegasnya.

Beberapa perubahan Ketentuan EYD ini nantinya akan secara langsung mempengaruhi Sistem Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Karena menurut Aminudin, Bahasa yang sesuai EYD akan dipakai secara formal dan benar.

Agar masyarakat lebih mudah mengakses perubahan ini, EYD Edisi V juga dihadirkan dalam aplikasi web yang dapat diakses melalui laman ejaan.kemdikbud.go.id.

Tags: , , ,


COMMENTS