February 22, 2017

Dusdusan, Dari Bisnis B2B Kini Menjadi Supplier Produk Rumah Tangga Eksklusif

Penulis: Karyo
Dusdusan, Dari Bisnis B2B Kini Menjadi Supplier Produk Rumah Tangga Eksklusif  

MOBITEKNO – Setelah sebelumnya hanya menjadi supplier produk rumah tangga yang dijalankan secara konvensional selama beberapa tahun, akhirnya Dusdusan resmi mereformasi diri menjadi sebuah platform e-commerce. Dusdusan sebenarnya sudah hadir sejak Desember 2014 lalu dengan konsep B2B yang menyasar korporasi dan reseller besar. Akan tetapi, bisnis yang dijalankannya kurang mendapat respons yang bagus dari pasar.

Akhirnya, perusahaan ini mereformasi diri pada Februari 2015 lalu menjadi platform e-commerce, Dusdusan.com kini bisa mengkalim dirinya sebagai supplier produk rumah tangga eksklusif dengan komunitas reseller terbesar dan berbasis online pertama di Indonesia.

Dusdusan.com adalah sebuah platform e-commerce terbaru, dengan model bisnis yang unik. Setiap resellernya akan mendapatkan akses ke katalog produk eksklusif dengan harga khusus, dan dapat belajar berbagai tips bisnis praktis di online learning centre dan portal komunitas.

Berbeda dari bisnis e-commerce ataupun direct selling pada umumnya, Dusdusan secara aktif menggerakan para anggotanya untuk menjadi wirausahawan, merintis bisnis dengan brand dan nama toko masing-masing.  Dusdusan berperan untuk mendampingi usaha para anggotanga sebagai sahabat dari para resellernya.

Menurut  Christian Kustedi, co-founder dusdusan.com mengatakan bahwa para member atau reseller akan diajak belajar untuk merintis sebuah bisnis mandiri, dimana brand yang akan dipromosikan adalah brand mereka sendiri tanpa harus membawa brand Dusdusan. “ Dusdusan hanya sebagai pendamping dan sebagai supplier produk yang berdiri dibelakang layar saja,” ujar Christian Kustedi, saat peluncuran Dusdusan.com ke publik, Selasa ( 21/02/2017).

Christian juga menambahkan, di Dusdusan, sistem kerjanya sangat simple, Dusdusan supply produknya dan mengaajarkan cara jualannya.selanjutnya reseller yang menjualnya. Christian juga menekankan bahwa di Dusdusan tidak berlaku sistem seperti MLM, tidak ada upline/downline, semua member atau reseller mempunyai kedudukan yang sama. “Tujuan kami adalah menjadikan para member belajar berbisnis secara mandiri, menjadi bos dari bisnis mereka sendiri tanpa tekanan dari siapapun,” ujar Christian menegaskan.

Untuk mensosialisasikan  serta pemasaran Dusdusan, Christian masih mengandalkan jejaring media sosial berupa Facebook untuk memperkenalkan platform e-commerce nya tersebut. “Kita lebih banyak sosialisasi ke media sosial untuk merekrut member baru, 90 persen melalui facebook, karena ibu rumah tangga lebih banyak habiskan waktu ke Facebook ketimbang ke Google," ungkapnya lagi.

Untuk bergabung dengan Dusdusan menjadi anggota reseller diberlakukan syarat dan ketentuan dengan tujuan sebagai proses selektif. Dusdusan ingin menjaring anggota yang serius untuk memiliki bisnis mandiri. 

"Kalau mau jadi member memang harus ada biaya awal sebesar Rp 150 ribu dengan cukup mengisi biodata dan selanjutnya bisa akses ke katalog dan learning center. Kami selektif jadi bukan hanya memperbanyak member yang cuma incar diskon saja,  tapi benar-benar  yang ingin menjadi reseller,"ujar Christian menambahkan.

Oleh karena itu, Dusdusan secara aktif terus memberikan konten pelatihan di dalam online learning centre-nya, dan juga secara berkala mengadakan berbagai gathering untuk pelatihan cara promosi online dan offline.

Kedepannya Dusdusan akan mengembangkan platform e-commerce nya melalui android, sehingga bisa lebih memudahkan para reseller dalam memasarkan dan menjual produknya.

"Kami akan meluncurkan aplikasi di Android dan iOs pada Juli 2017. Kami ingin menjadikan produk Dusdusan lebih laris, dengan platform yang lebih mudahkan reseller. Kami ingin menjadi reseller online  terbesar di Asia Tenggara.  Tahun 2019 kita akan ekspansi ke Filipina dan Malaysia," ujar Christian mantap.

Saat ini, Dusdusan memiliki lebih dari 22 ribu member reseller tersebar di seluruh Indonesia. Di mana, para member 90 persen berasal dari ibu rumah tangga di Pulau Jawa dan Sumatra.

Tags: , , ,


COMMENTS