October 26, 2020

CIMB Niaga Raih Red Hat Innovation Award di Red Hat Forum 2020

Penulis: Desmal Andi
CIMB Niaga Raih Red Hat Innovation Award di Red Hat Forum 2020  

Mobitekno – Penghargaan yang diraih CIMB Niaga ini ada di kategori Cloud Native Development dan Digital Transformation. Bank lokal yang sudah lama berdiri di Indonesia ini memang memiliki banyak inovasi untuk layanan nasabahnya. Dipilihnya CIM Niaga sebagai pemenang Red Hat Innovation Award 2020 ini karena bank ini tidak hanya mampu mengeluarkan solusi layanan untuk nasabah yang inovatif, tetapi juga mampu menjalankan misinya, yaitu mengembangkan aplikasinya sendiri (in-house).

Dalam mengembangkan aplikasi ini, Bank ini tentu menghadapi banyak masalah, terutama di sisi orang-orangnya maupun teknologinya. Dan, melalui kerja sama dengan Red Hat, CIMB Niaga mampu melakukan tantangan tersebut dengan lancar. Solusi Red Hat mampu membuat peningkatan di sisi kemampuan orang-orangnya, proses, hingga kultur pekerjaan yangs esuai dengan platform Red Hat.

“Melalui Red Hat Innovation Labs, kami dari Red Hat duduk bareng dengan CIM Niaga untuk sharing mengenai metodologi dan DevOps dengan menggunakan teknologi open source dari Red Hat. Tujuannya sudah tentu untuk mempermudah rekan-rekan di CIMB Niaga mengembangkan aplikasi scara aman,” ujar Rully Moulany, Country Manager Red Hat, Indonesia, dalam acara Red Hat Indonesia, APAC Innovation Award, Kamis, 22/10/2020. “Hasilnya, CIMB Bisa merespon market yang bergerak dinamis. Dengan biaya yang lebih efisien, CIMB Niaga dapat diterima di pasar dengan lebih cepat,” lanjut Rully.

Red Hat Forum 2020 yang kali ini dilakukan secara online membawa tema “From here to Anywhere”. Tema ini juga berdasarkan hasil interaksi red Hat dengan para pelanggannya, terutama di Indonesia. Acara ini juga menyoroti masalah digitalisasi yang kini lebih cepat diadaptasi oleh semua pihak. Hal ini karena adanya pandemi membuat bisnis harus terus berinovasi. Mereka harus tetap menjalankan bisnisnya tanpa harus bersentuhan secara fisik. Jadi, ada pergeseran pola pikir dan kemampuan beradaptasi untuk masalah bisnis ini.

“Peran digitalisasi semakin diprioritaskan karena kebutuhan akan koneksi dan bagaimana open source meningkatkan resiliensi dan agilitas sehingga organisasi dapat bertahan dan mudah beradaptasi serta gesit di tengah-tengah perubahan yang cepat. Red Hat juga mengalami situasi yang sama,” ujar Ben Henshall, General Manager Southeast Asia, Red Hat.

red hat
Rully Moulany

Industri di Indonesia juga Memiliki Tantangan Bisnis di tengah Covid-19

Ben juga memerhatikan market di Indonesia. Adanya pandemi Covid-19 membuat berbagai industri mendapat banyak tantangan. Menurut Red Hat, pandemi juga membuat perbedaan antara industri yang tergoncang dengan industri yang memiliki peluang. Red Hat bahkan menilai adanya peningkatan digitalisasi di berbagai sektor industri. Jadi, peluang bisnis yang positif masih terbuka lebar di Indonesia, walau pandemi masih berlangsung.

Salah satu industri di Indonesia yang disorot red Hat adalah perbankan. Dengan penduduk yang jumlahnya begitu besar, perbankan bersama pemerintah dan telekomunikasi menjadi industri yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Hal ini karena perbankan bisa mendukung pertumbuhan negara. Saat ini, industri perbankan sudah cukup bagus menyerap teknologi keamanan yang baik untuk digital apps, terutama di bagian front office. Front office dinilai sudah mapan. Hanya saja, perhatian ditekankan ke middle office dan back office. Di sinilah berbagai proses yang berhubungan dengan keamanan berada. Red Hat sendiri memiliki solusi yang baik untuk perbankan, mulai dari front, middle, dan back office.

Tags: , , , ,


COMMENTS