Mobitekno – Warung Pintar, perusahaan startup teknologi mikro-ritel secara resmi telah mengakuisisi Limakilo, sebuah platform yang menyederhanakan rantai pasokan makanan dengan menghubungkan petani ke toko kelontong dan budhe sayur. Hal itu diungkapkan oleh Agung Bezharie Hadinegoro, Co-founder dan CEO Warung Pintar, saat jumpa media di Jakarta, Rabu (27/2).
Menurut Agung, dengan adanya akuisisi ini, ribuan mitra Warung Pintar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Banyuwangi akan mendapatkan akses langsung untuk menjual komoditas bahan makanan pokok di warung berbasis digital mereka.
“Dengan pasokan produk pertanian dari Limakilo, pemilik warung akan memiliki stok barang yang lebih beragam, yaitu komoditas bahan makanan pokok,” ujar Agung dalam pemaparannya di Jakarta.
Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa permintaan bahan makanan pokok yang tinggi di masyarakat tentu akan meningkatkan pendapatan pemilik warung. “Petani juga akan memiliki harga jual yang lebih baik dan akses yang lebih luas, seiring dengan bertambahnya jumlah Warung Pintar. Dengan demikian, ini adalah win-win solution yang akan menghasilkan dampak positif berlipat ganda bagi pemilik warung dan petani,” ungkap Agung menjelasakan.
“Warung Pintar dan Limakilo memiliki visi yang sama, yaitu meningkatkan kapabilitas usaha mikro di Indonesia dan merevolusi usaha mikro dengan pendekatan teknologi. Limakilo menyerap pasokan makanan pokok dengan harga terbaik, sedangkan Warung Pintar bertujuan untuk menjangkau konsumen dengan menyediakan produk lengkap dalam penjualan,” tambahnya.
“Dengan sinergi baru ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pemilik warung kami,” tegas Agung.
Sementara itu menurut Walesa Danto, salah satu pendiri Limakilo, mengungkapkan bahwa dengan akuisisi tersebut, pihaknya mentargetkan untuk meningkatkan pasokan beras dari perusahaan bumi desa menjadi 100 ton tahun ini, naik 48 ton pada tahun sebelumnya.
“Kami sangat senang bisa bermitra dengan Warung Pintar untuk mentransformasikan bisnis mikro di Indonesia. Di Limakilo, kami berkomitmen untuk menyediakan akses pasar seluas mungkin bagi para petani,” ujar Walesa.
“Warung tradisional selalu menjadi bagian penting dan tradisi dari ekonomi Indonesia. Dengan kolaborasi baru ini dengan Warung Pintar, kami berharap dapat semakin menumbuhkan kebiasaan berbelanja dari warung tradisional. Kami benar-benar percaya ini akan memberikan dampak besar bagi ekonomi menengah kebawah di berbagai kota di Indonesia,”.tambahnya.
Saat ini, Warung Pintar mengoperasikan lebih dari 1.200 warung di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Banyuwangi. Pada tahun 2019, Warung Pintar berencana untuk membuka 5000 warung baru di Jawa, dan juga meningkatkan kapabilitas bisnis warung.
Sementara itu, Limakilo adalah salah satu dari lima startup pertanian yang terlibat dalam Action Synergy Program for the People’s Economy. Mereka telah menerima dana untuk tahap awal (dana awal) dari East Ventures untuk memperluas kemitraan dan memberikan pelatihan kepada petani kecil Indonesia. Beberapa pencapaian telah diraih oleh Limakilo, seperti The Best Three Platform Hackathon Merdeka 1.0 diselenggarakan oleh code4nation dan Kantor Staf Kepresidenan pada Agustus 2015, Finalis Pengusaha Independen 2015, dan 10 Besar Mandiri Hackathon 2016.
Tags: Limakilo, transformasi bisnis mikro, Warung Pintar, Warung Pintar akuisisi Limakilo