January 16, 2024

Laporan PBB: Stablecoin Tether Jadi Salah Satu Pilihan Utama Kriminal untuk Pencucian Uang di Asia Tenggara

Penulis: Iwan RS
Laporan PBB: Stablecoin Tether Jadi Salah Satu Pilihan Utama Kriminal untuk Pencucian Uang di Asia Tenggara  

Mobitekno – Stablecoin Tether (USDT) telah menjadi instrumen keuangan yang populer di dunia cryptocurrency (aset kripto). Namun, popularitasnya juga telah menarik perhatian kelompok kriminal di Asia Tenggara.

Stablecoin merupakan jenis mata uang kripto yang nilainya di-peg atau merujuk pada aset stabil, seperti mata uang fiat (USD/Dollar Amerika) atau komoditas (emas).

notebook trading

Stablecoin bertujuan untuk mengatasi volatilitas (gejolak) harga yang tinggi pada mata uang kripto, seperti Bitcoin, Ethereum atau lainnya. Hal inilah yang membuatnya lebih praktis digunakan sebagai alat tukar maupun penyimpan nilai.

Tren USDT Tether dalam pencucian uang

Menurut laporan dari Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Tether atau USDT merupakan stablecoin yang paling banyak digunakan untuk mencuci uang terkait aktivitas ilegal.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan stablecoin ini terutama melalui blockchain Tron, dan penggunaannya terus meningkat melalui skema yang disebut ‘motorcade’.

Motorcade adalah layanan yang digunakan untuk mengalirkan uang “melalui beberapa akun bank atau crypto exchange untuk persentase dari total dana yang dicuci dan ditransfer. Layanan ini dapat ditemukan di platform media sosial, seperti Facebook dan TikTok, atau Telegram channel.

money laundering 01

Selain itu, laporan ini juga menyorot adanya peningkatan penggunaan USDT dalam aktivitas penipuan yang memanfaatkan hubungan romantis palsu untuk memperdaya korban. Teknik penipuan yang cukup merugikan banyak pihak ini dikenal sebagai “pig butchering”.

Penipuan pig butchering (pig butchering scam), juga dikenal sebagai romance scam, adalah penipuan jangka panjang yang menggabungkan skema investasi, penipuan percintaan, dan penipuan mata uang kripto. Penipuan ini berasal dari Asia Tenggara, dan namanya berasal dari frasa Cina “Shāz Hū Pán,” yang berarti pemotongan babi. Sekelompok penipu mata uang kripto mencari korban di situs kencan dan media sosial.

Penipu biasanya membuat akun palsu dan menghubungi calon korban melalui situs seperti Tinder atau WhatsApp. Tujuannya adalah menjadi “kekasih” atau “teman” korban melalui diskusi yang ramah.

USDT Tether dan judi online

Tether (USDT) telah digunakan dalam operasi judi online, termasuk yang ilegal. Menurut laporan UNODC juga mengeksplorasi keterkaitan antara kasino online ilegal, e-junket, dan pertukaran kripto.

Platform judi online, terutama yang ilegal, telah muncul sebagai kendaraan paling populer untuk pencuci uang berbasis kripto, khususnya mereka yang menggunakan Tether.

Stablecoin Tether 01

Tren penggunaan stablecoin seperti tether juga menunjukkan bahwa teknologi blockchain juga ibarat dua mata pisau. Selain implementasinya dianggap membawa banyak manfaat, teknologi ini juga dapat disalahgunakan untuk tujuan ilegal dan merugikan.

Beberapa kasino bahkan telah mengkhususkan diri dalam menangani transaksi stablecoin, menegaskan peran mata uang crypto dalam aktivitas keuangan ilegal.

Upaya penegakan hukum

Meski demikian, upaya penegakan hukum telah dilakukan untuk mengganggu jaringan pencucian uang yang memanfaatkan Tether. Misalnya, operasi yang dilakukan oleh otoritas Singapura pada Agustus 2023 menghasilkan pembongkaran jaringan dan pemulihan sekitar US$735 juta dalam bentuk tunai dan kripto.

Penggunaan Tether oleh kelompok kriminal di Asia Tenggara menunjukkan bagaimana teknologi dapat disalahgunakan. Namun, dengan pengetahuan dan upaya yang tepat, penegakan hukum dan komunitas kripto dapat bekerja sama untuk mencegah penyalahgunaan ini dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk tujuan yang sah dan bermanfaat.

Masih jauh di bawah uang fiat

Meskipun penggunaan stablecoin, BTC atau aset kripto lainnya sering diberitakan sebagai salah satu cara efektif untuk pencucian uang oleh kriminal, data statistik masih menunjukkan bahwa jumlahnya masih relatif kecil dibandingkan uang fiat.

Menurut laporan Chainalysis, sejak tahun 2017, diperkirakan total US$33.4 miliar dalam cryptocurrency kripto telah dicuci. Namun, angka ini dianggap masih sangat kecil dibandingkan uang fiat sekitar US$2 triliun yang dicuci setiap tahunnya dari kejahatan offline seperti perdagangan narkoba.

money laundering 03

Penelitian PBB menunjukkan bahwa antara US$800 miliar hingga US$2 triliun dicuci melalui saluran fiat setiap tahunnya. Namun, kripto hanya digunakan dalam sebagian kecil dari aktivitas tersebut. Jadi, uang fiat masih menjadi metode utama untuk pencucian uang global. Namun, penggunaan cryptocurrency untuk pencucian uang semakin meningkat.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa meskipun persentase pencucian uang melalui kripto mungkin lebih kecil dibandingkan dengan fiat, peningkatan penggunaan kripto dalam aktivitas ilegal menunjukkan bahwa ini adalah area yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam upaya pencegahan dan penegakan hukum.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS