July 4, 2025

NVIDIA Blackwell GeForce RTX 50 Series: Terobosan Grafis dan AI untuk Para Gamer, Kreator Konten dan Developer Telah Hadir

Penulis: Iwan RS
NVIDIA Blackwell GeForce RTX 50 Series: Terobosan Grafis dan AI untuk Para Gamer, Kreator Konten dan Developer Telah Hadir 

Mobitekno – NVIDIA akhirnya resmi meluncurkan GPU barunya, GeForce RTX 50 Series di Indonesia (3/6/2025) yang didukung kecerdasan buatan (AI) dan menawarkan performa dan kualitas grafis terbaik di PC dan laptop.

Berbasis arsitektur Blackwell, GeForce RTX 50 Series yang hadir pada kartu grafis untuk PC dan GPU pada laptop ini diklaim hadir dengan performa memukau, baik untuk para gamer, kreator konten hingga developer (pengembang). Dengan mengusung teknologi canggih, seperti DLSS 4, RTX Neural Shaders, Advanced Ray Traced Effects
dan kemampuan komputasi AI yang mencengangkan, NVIDIA kembali mendefinisikan standar industri grafis.

NVIDIA GAME CHANGER 2 All Speakers

Adrian Lesmono, Consumer Business Lead NVIDIA Indonesia di acara menyatakan bahwa hadirnya AI akan membawa game changer di berbagai sektor industri, termasuk bidang kreatif.

“Manfaat AI sangat besar dan menjadi fondasi kedaulatan digital, karena selain cepat, aman juga mandiri. Pengguna punya control penuh atas data, efisiensi dan akselerasi digital. AI juga dapat mengurangi kesenjangan digital dan mendorong inovasi di sektor-sektor vital seperti pertanian, kesehatan hingga pendidikan,” pungkas Adrian.

Adrian Lesmono 1
Adrian Lesmono, Consumer Business Lead NVIDIA Indonesia.

Anjas Maradita, Content Creator and Corporate AI Consultant, kini pembuatan website dan konten profesional menjadi lebih mudah berkat AI. Ia menyebut teknologi AI, seperti Nvidia Broadcast, Studio Voice, ChatRTX, dan AI Assistant telah menjadi alat untuk medukung berbagai aktivitas kreatif, meski tetap membutuhkan kemampuan manusia.

Anjas
Anjas Maradita, Content Creator and Corporate AI Consultant.

“Dengan teknologi AI kreator konten dan para pengembang dapat dengan mudah merancang dan membuat konten ataupun aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya.

Upie Guava, sutradara dan founder DossGuava XR Studio yang juga menjadi pembicara menekankan jika persaingan kini bukan soal teknik, tetapi terkait gagasan apa yang dapat dudukung oleh teknologi AI ini. Ia mengaku memanfaatkan teknologi XR (Extended Reality) dalam menggarap filmnyam yang berjudul “Pelangi Di Mars”.

Upie
Upie Guava, sutradara dan founder DossGuava XR Studio.

“Kami meninggalkan teknologi greenscreen dan beralih ke in-camera visual effects dan mengadaptasi teknologi extended reality dalam rangka mewujudkan imajinasi kami. Ini memampukan kami untuk mengendalikan berbagai situasi dan mempercepat proses syuting,” uajr Upie.

GeForce RTX 5090: Model terbaik dari RTX 50 Series

Salah satu bintang dari RTX 50 Seroes adalah GeForce RTX 5090 sebagai GPU tercepat yang pernah diciptakan NVIDIA. Dengan 92 miliar transistor dan kemampuan komputasi AI hingga 3.352 triliun operasi per detik (TOPS), RTX 5090 menawarkan performa hingga dua kali lipat dibandingkan pendahulunya, RTX 4090.

“Blackwell adalah mesin AI untuk gamer, pengembang, dan kreator konten,” kata Jensen Huang, pendiri dan CEO NVIDIA. “Perpaduan neural rendering dan teknologi ray tracing menjadikan ini terobosan terbesar dalam sejarah grafis komputer sejak programmable shading 25 tahun lalu.”

RTX 5090 tersedia melalui mitra ternama seperti ASUS, MSI, GIGABYTE, dan ZOTAC, serta system builder lokal seperti Agres ID dan Enter Komputer. Baik dalam versi stock-clocked maupun factory-overclocked, GPU ini siap mengubah pengalaman bermain game dan kreasi digital di Indonesia.

GeForce RTX 5050: Performa tinggi, harga terjangkau

Bagi pengguna yang mencari opsi lebih hemat, NVIDIA memperkenalkan GeForce RTX 5050 dengan harga mulai dari Rp4 juta (US$ 249). GPU ini dirancang untuk PC rumahan dengan konsumsi daya hanya 130 Watt dan konektor PCIe 8-pin tunggal, menjadikannya kompatibel dengan PSU 550 Watt.

Dilengkapi 2.560 CUDA Cores, Tensor Cores generasi kelima, dan 8GB GDDR6, RTX 5050 menghadirkan performa Blackwell yang andal untuk gaming dan multitasking sehari-hari. Kartu grafis ini akan tersedia mulai pertengahan Juli 2025 melalui mitra seperti Colorful, Palit, dan system builder lokal.

Laptop RTX 50 Series: Tipis, ringan, bertenaga AI

Selain kartu grafis, NVIDIA juga meluncurkan lini laptop GeForce RTX 50 Series yang didukung arsitektur Blackwell. Laptop seperti ACER Predator Helios 16 AI, ASUS ROG Strix SCAR 18, dan Lenovo Legion Pro 7 menawarkan kombinasi desain tipis dan performa AI yang revolusioner. Teknologi DLSS 4 dengan Multi Frame Generation memungkinkan frame rate hingga delapan kali lebih tinggi, menghadirkan pengalaman gaming dengan visual sinematik. Teknologi Max-Q juga memastikan efisiensi daya dan portabilitas tanpa mengorbankan performa.

Laptop ini tersedia melalui mitra lokal seperti Blessing Computer Bali dan Sinarmulia Sukses Makmur, menjadikannya pilihan ideal bagi gamer dan kreator yang sering bepergian.

DLSS 4

Salah satu inovasi terbesar dari GeForce RTX 50 Series adalah teknologi DLSS 4 (Deep Learning Super Sampling 4), dengan Multi Frame Generation, yang memanfaatkan AI untuk menghasilkan hingga tiga frame tambahan dari satu frame konvensional.

DLSS merupakan teknik “neural rendering” yang memanfaatkan Tensor Cores pada GPU RTX untuk mengambil frame beresolusi lebih rendah, memperkirakan detailnya lalu menampilkan gambar sekelas native resolution, semua dilakuakn sambil meningkatkan jumlah frame/detik secara signifikan.

dlss

Teknologi ini telah diadopsi lebih dari 125 game, termasuk Mecha BREAK, Diablo IV, dan Neverness to Everness (Beta Terbatas mulai 3 Juli 2025). Hasilnya adalah frame rate hingga delapan kali lipat dibandingkan rendering tradisional, memberikan pengalaman bermain yang lebih mulus dan visual yang tajam.

RTX Neural Shaders

RTX Neural Shaders, di sisi lain, mengintegrasikan jaringan AI ke dalam programmable shaders untuk menghasilkan efek visual sinematik secara real-time. Fitur RTX Neural Faces, misalnya, menggunakan AI generatif untuk menciptakan wajah digital yang realistis, sementara RTX Mega Geometry mendukung hingga 100 kali lebih banyak ray-traced triangles. Teknologi ini didukung oleh Microsoft melalui DirectX, memungkinkan pengembang memaksimalkan potensi Tensor Cores.

Selain game, aplikasi arsitektur visualisasi seperti Chaos Enscape dan Autodesk VRED juga telah mendukung DLSS 4, dimana fungsi viewport real-time menjadi dua kali lebih cepat dan tetap detail/tajam kualtiasnya, sehingga desainer dapat menavigasi adegan kompleks tanpa “lag”, melakukan design review fotorealistis, dan merender animasi interaktif secara lebih efisien. Ini semua berkat kombinasi Super Resolution dan Ray Reconstruction.

Adrian 01

RTX Neural Shaders adalah teknologi grafis NVIDIA yang mengintegrasikan jaringan saraf (AI) langsung ke dalam GPU. Ini merevolusi rendering dengan memungkinkan AI menghasilkan visual yang lebih realistis dan efisien. Dengan memanfaatkan Tensor Cores khusus, Neural Shaders membuka jalan bagi kualitas gambar yang belum pernah ada sebelumnya di game dan aplikasi kreatif.

Bagi gamer, manfaatnya adalah visual yang jauh lebih detail dan imersif. Neural Shaders dapat menciptakan tekstur, pencahayaan, dan karakter yang sangat realistis dengan penggunaan sumber daya yang lebih hemat. Teknologi seperti kompresi tekstur neural dapat mengurangi penggunaan VRAM secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas, memungkinkan pengalaman bermain game yang memukau tanpa hambatan.

Untuk content creator, teknologi ini berarti efisiensi dan kualitas luar biasa. Seniman 3D dapat merender adegan kompleks dan material berkualitas sinematik secara real-time, menghemat waktu produksi yang berharga. Kompresi data cerdas juga mengurangi ukuran file aset tanpa kehilangan detail. Ini membebaskan kreator untuk berinovasi artistik, karena AI menangani optimasi teknis yang rumit, memungkinkan mereka menciptakan visual yang lebih ambisius.

NVIDIA Reflex 2.0

NVIDIA Reflex 2, yang hadir pada RTX 50 Series, mampu menurunkan latensi hingga 75 persen. Teknologi ini bekerja dengan mengoptimalkan komunikasi antara CPU, GPU, dan layar, sehingga mengurangi waktu antara input pemain (seperti klik mouse) dan aksi yang ditampilkan di layar.

Reflex sangat bermanfaat untuk game kompetitif, di mana setiap milidetik berpengaruh, seperti dalam Mecha BREAK atau Diablo IV. Teknologi ini juga terintegrasi dengan ekosistem RTX, termasuk DLSS 4 dan driver GeForce Game Ready, untuk memastikan performa optimal. Dengan Reflex 2, gamer di Indonesia dapat menikmati gameplay yang lebih responsif dan mulus pada perangkat berbasis arsitektur Blackwell.

Bagi gamer esports, pengurangan milidetik ekstra itu berarti peeker’s advantage yang lebih konsisten, pelacakan target lebih presisi, dan peluang menang lebih tinggi. Di sisi kreatif, Reflex juga membantu pengalaman live preview interaktif, misalnya saat mengontrol kamera real time di VR atau virtualproduction stage, karena pergerakan kamera tersaji hampir seketika, meminimalkan mual dan mempercepat iterasi.

.

Advanced Ray Traced Effects

Ray tracing mensimulasikan perilaku cahaya secara fisik, mulai dari bayangan lembut, pantulan cermin, hingga global illumination. GPU RTX memiliki RT Cores khusus yang mempercepat kalkulasi sinar, sementara DLSS Ray Reconstruction memurnikan hasilnya agar bebas noise dan detail kecil tetap terjaga.

Tahun 2025 menandai loncatan ke path tracing penuh di game arus utama. F1 25 dan DOOM: The Dark Ages menggunakan path tracing untuk memantulkan sinar berkali-kali, menghasilkan pencahayaan yang lebih natural, refleksi lingkungan lengkap, serta bayangan yang melunak seiring jarak. Dengan bantuan DLSS Ray Reconstruction dan RT Cores generasi ke4, kualitas ini tercapai tanpa mengorbankan performa di RTX GPU modern.

raytracing

Di ranah produksi konten, renderer Omniverse RTX menawarkan tiga mode: Real Time, Interactive (Path Tracing), dan Accurate (Iray). Mode Interactive memanfaatkan path tracing real time sehingga desainer digital twin atau seniman VFX bisa melihat pencahayaan fisik yang akurat langsung di viewport, berkolaborasi, dan membuat keputusan artistik tanpa menunggu render offline berjam-jam. Dengan demikian, workflow arsitektur, perancangan pabrik, hingga sinematografi virtual menjadi jauh lebih iteratif dan hemat waktu.

NVIDIA juga merilis pembaruan RTX Remix, platform modding yang memungkinkan remaster game klasik dengan teknologi RTX. Demo Half-Life 2 RTX, yang tersedia gratis di Steam mulai 18 Maret 2025, menampilkan area Ravenholm dan Nova Prospekt dengan ray tracing penuh, DLSS 4, dan RTX Neural Rendering. Kolaborasi dengan Orbifold Studios ini menunjukkan bagaimana game klasik dapat dihidupkan kembali dengan visual modern.

AI di PC RTX: AnythingLLM dan NVIDIA AI Workbench

GeForce RTX 50 Series juga mendukung model AI foundation melalui layanan mikro NVIDIA NIM, memungkinkan aplikasi AI berjalan secara lokal dengan performa hingga 3.352 TOPS. AnythingLLM, aplikasi open-source, memungkinkan pengguna menjalankan Large Language Model (LLM) untuk tugas seperti pembuatan konten dan rangkuman, dengan privasi data terjamin berkat akselerasi GPU lokal.

NVIDIA AI Workbench, platform gratis untuk ilmuwan data, menyederhanakan pengembangan aplikasi AI tanpa kerumitan konfigurasi. Dengan dukungan VRAM 32GB dan presisi FP4, RTX 50 Series ideal untuk proyek AI berskala besar.

Bagi kreator, ekosistem NVIDIA Studio menghadirkan alur kerja yang dipercepat AI. GPU RTX 50 Series mendukung aplikasi seperti NVIDIA Broadcast dengan fitur Studio Voice dan Virtual Key Light, serta Streamlabs Intelligent Streaming Assistant untuk livestreaming profesional. Dengan VRAM hingga 32GB, GPU ini juga cocok untuk proyek 3D dan pengeditan video 4:2:2.

Hadirnya NVIDIA Blackwell GeForce RTX 50 Series di pasar Indonesia penting untuk mendukung berbagai level pengguna yang membutuhkan performa grafis komputer yang didukung AI. Dari RTX 5090 yang mengusung performa terbaik hingga RTX 5050 yang terjangkau, serta laptop ringan namun bertenaga, NVIDIA berusaha menghadirkan teknologi mutakhir untuk semua kalangan.

Dengan dukungan DLSS 4, RTX Neural Shaders, dan lainnya serta ekosistem AI lengkap membuat RTX 50 Series bukan hanya mengubah cara pengguna bermain game, tetapi juga cara berkreasi dan berinovasi.

Tags: , , , , , , , , , ,


COMMENTS