Mobitekno – Gravel sebagai perusahaan teknologi yang bergerak di bidang konstruksi mencoba membagikan outlook dan perspektifnya tentang industri konstruksi di tanah air di 2024. Tahun ini menjadi menarik karena fokus perhatian banyak pihak akan banyak dialihkan dengan meningkatnya suhu dan aktivitas politik.
Tahun 2024 dianggap menjadi tahun politik karena banyaknya aktivitas politik sepanjang tahun mulai dari kampanye, debat kandidat, bertaburannya baloho caleg di awal tahun hingga di tutup Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di bulanNovember 2024.
Ingar bingar di dunia nyata dan maya sudah pasti akan memengaruhi kondisi ekonomi di berbagai sektor, termasuk industri konstruksi yang juga menjadi salah satu sektor penting di Indonesia.
Tidak hanya sebagai barometer ekonomi, sektor industri konstruksi juga menjadi cerminan langsung dari kebijakan politik yang diambil. Pemilu, dalam hal ini, bukan sekadar pertarungan politik, melainkan juga penentu arah dan kecepatan pertumbuhan industri konstruksi.
Gravel: Bertumbuhnya industri konstruksi di tahun politik
Berdasarkan tren tiga Pemilu terakhir, terlihat bahwa industri konstruksi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada Pemilu 2009 terjadi peningkatan pendapatan keseluruhan sektor konstruksi sebesar 9%.
Di tahun 2014, industri konstruksi juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 12,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren serupa juga terjadi pada Pemilu 2019, di mana pendapatan dari perusahaan konstruksi di Indonesia meningkat 17,39% dibanding tahun sebelumnya.
Sektor konstruksi meraih pertumbuhan sebesar 5,23 persen secara year-on-year (yoy) pada triwulan II-2023 dan memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 9,43 persen. Kementerian PUPR juga memprediksi industri konstruksi masih akan mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% di tahun 2024.
Melansir Kompas, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro di Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan – Abdurohman menjelaskan, Pemilu berdampak pada peningkatan belanja pemerintah serta pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi masyarakat yang juga meningkat.
Dampak ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga contohnya, individu yang sebelumnya tidak mampu untuk memiliki rumah dengan KPR, dapat memiliki kemampuan untuk membeli dan memiliki rumah mereka sendiri. Selain itu, momentum ini juga digunakan para pelaku usaha dalam memperluas usaha mereka seperti menambah pabrik.
Outlook industri konstruksi 2024
Oleh karena itu, di tahun 2024, prospek pembangunan area perumahan dan industri diproyeksi akan mengalami peningkatan sejalan dengan naiknya daya beli dan konsumsi masyarakat. Tidak hanya itu, proyek-proyek infrastruktur pun akan diakselerasi untuk memastikan penyelesaian tepat waktu
Georgi Ferdwindra Putra, Co-founder dan Co-CEO Gravel, melihat sektor konstruksi di Indonesia 2024 tetap mampu memberikan kontribusi pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk mendorong pembangunan, peran teknologi baru dalam konstruksi menjadi hal yang tidak dapat diabaikan.
Menurutnya, Pemilu 2024 menjadi salah satu pendorong untuk mengakselerasi adopsi teknologi di industri konstruksi di tengah tantangan dan dinamika situasi ke depan. Salah satu kunci industri konstruksi dapat terus maju terletak pada seberapa jauh sektor ini mampu beradaptasi dengan perubahan, khususnya dalam mengadopsi inovasi dan menerapkan teknologi dalam praktik konstruksi.
“Dan kami melihat Indonesia memiliki kesiapan itu, berdasarkan pengalaman Gravel beberapa tahun terakhir penggunaan teknologi dalam konstruksi terus tumbuh.” Jelas Georgi.
Sebagai perusahaan teknologi konstruksi di Indonesia, Gravel konsisten mendorong pertumbuhan konstruksi dengan solusi-solusi inovatif. Sejak berdiri Gravel membuktikan konsistensinya untuk mengikuti perkembangan zaman dengan terus berinovasi dalam industri konstruksi.
Gravel juga memegang komitmen mendukung pemerintah dalam pembangunan infrastruktur melalui inovasi teknologi ini. Fredy Yanto, Co-founder dan Co-CEO menegaskan, “Gravel siap membantu pemerintah dan pelaku usaha dengan menyediakan solusi satu pintu untuk berbagai kebutuhan konstruksi melalui kemudahan akses sumber daya manusia profesional dan bahan bangunan berkualitas.”
Apakah industri konstruksi akan bertumbuh tahun ini?
Outlook optimis yang diutarakan Gravel boleh jadi akan terjadi. Namun, secara umum, dampak tahun politik 2024 terhadap industri konstruksi di Indonesia bisa saja akan ‘berimbang’. Ada potensi peningkatan proyek infrastruktur dan stabilitas politik, tetapi juga terdapat risiko ketidakpastian politik dan penundaan proyek.
Bagi para pelaku industri konstruksi, tentunya penting untuk memantau perkembangan politik dan ekonomi untuk memahami risiko dan peluang yang muncul di tahun politik. Pelaku juga harus menyiapkan strategi adaptif dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Pelku industri juga harus membangun relasi atau hubungan yang kondusif dengan pemerintah agar dapat membantu pelaku industri untuk mendapatkan informasi dan peluang terbaru.
Jadi, tahun politik 2024 dapat memberikan peluang dan tantangan bagi industri konstruksi di Indonesia. Keberhasilan industri konstruksi di tahun politik 2024 akan sangat tergantung pada berbagai faktor, seperti hasil pemilihan umum, kondisi ekonomi global, dan kemampuan pemerintah dalam mengelola proyek infrastruktur.
Tags: Aplikasi, Gravel, industri, konstruksi, Pemilu 2024