October 9, 2015

Dampak Besar Fitur-Fitur Baru Modem X12 dari Snapdragon 820 bagi Operator Telko

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Dampak Besar Fitur-Fitur Baru Modem X12 dari Snapdragon 820 bagi Operator Telko  

MOBITEKNO – Masuknya Qualcomm di SoC 64 bit kelas atas untuk pertama kalinya mungkin kurang berjalan mulus. Seperti diketahui selama ini, flagship SoC 64 bit pertamanya, Snapdragon 810, sempat menimbulkan berbagai reaksi dari beberapa pihak seputar kasus overheating dan throttling-nya yang cenderung agresif sehingga berdampak pada performa.

Qualcomm sampai harus mengeluarkan revisi untuk chip Snapdragon 810 tersebut (dengan merilis Snapdragon 810 v2.1) untuk merespons berbagai produsen yang selama ini mengandalkan Snapdragon 810 untuk smartphone terbaik mereka.

Namun, kehadiran SoC 64 bit flagship generasi keduanya, Snapdragon 820, sangat mungkin akan mengubah pandangan kritis bebeberapa pihak terhadap Qualcomm berkaitan dengan chip Snapdragon 810 terdahulu.

Optimisme ini terlihat saat pertemuan Qualcomm dengan beberapa media di Jakarta baru-baru ini (6/10/2015) untuk berbagi informasi terbaru seputar SoC teranyarnya, Snapdragon 820.

Informasi "fresh" dari ajang Qualcomm 3G/LTE Summit 2015 Hong Kong yang berlangsung September lalu ini sengaja disampaikan langsung oleh Shannedy Ong selaku Country Director Qualcomm di Indonesia.

Selain mengandalkan modul CPU Kryo, GPU Adreno 530, dan Hexagon DSP (Digital Signal Processor) 680 terbaru, Qualcomm sangat yakin dan optimis SoC Snapdragon 820 akan punya sesuatu yang sangat spesial yang tidak dimiliki oleh SoC 64 bit dari kompetitor lainnya saat ini.

Sesuatu yang spesial itu adalah diintegrasikannya modem terbaru LTE X12 ke dalam chip Qualcomm Snapdragon 820 yang mengusung teknologi 4G LTE dan Wi-Fi untuk perangkat smartphone atau mobile premium.

Menurut Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia, agar carrier atau operator bisa menghadirkan berbagai layanan (services) dengan kualitas tinggi, para pelanggan pun membutuhan SoC yang memadai pada perangkatnya. Dalam hal ini, prosesor/CPU dan modem di dalam SoC smartphone yang digunakannya itu sendiri.

“Adanya modem LTE X12 pada SoC Snapdragon 820 membawa peningkatan performa hingga 30 persen dan efisiensi daya hingga 20 persen", tambah Shannedy Ong.

Snapdragon 820 merupakan SoC perangkat mobile komersil pertama yang mendukung teknologi LTE Cat. 12 untuk downlink (600 Mbps) dan Cat. 13 untuk uplink (150 Mbps).

Berdasarkan informasi Qualcomm, modem X12 bisa menghadirkan peningkatan kecepatan ini berkat penggabungan bersama tiga koneksi LTE untuk proses downlink menggunakan teknologi yang disebut LTE Advanced carrier aggregation. Adapun untuk kecepatan uplink bisa diwujudkan berkat penggabungan dua koneksi LTE.

Modem X12 juga menggunakan higher-order modulation pada proses downlink (256-QAM) dan uplink (64-QAM) untuk mencapai kecepatan tersebut jika metode carrier aggregation masih dianggap belum cukup.

Prosesor Snapdragon 820 juga merupakan prosesor komersial pertama yang menyediakan dukungan LTE 4×4 Multi-Input Multi-Output (MIMO) untuk menggandakan kecepatan download throughput dari suatu LTE carrier/operator.

Beberapa fitur baru yang tidak kalah pentingnya dari Snapdragon 820 adalah dukungan konektivitas "2×2 MU-MIMO 820.11ac", "Multi-gigabit 802.11ad", "LTE-U (LTE unlicensed)", dan "LTE + Wi-Fi Link Aggregation (LWA)".

Fitur-fitur di atas akan membantu para operator untuk menghadirkan berbagai layanan terbaru, seperti HD voice generasi baru (VoLTE/Voice Over LTE) dan video calling melalui LTE (ViLTE/Video over LTE).

Meskipun dampak langsung fitur-fitur baru ini bagi konsumen mungkin masih cukup abstrak, dampak langsungnya bagi operator sudah pasti akan cukup signifikan. Fitur LTE-U yang digagas pertama kali oleh Qualcomm ini adalah solusi untuk menjalankan LTE secara langsung via band 5 GHz yang tidak dilisensi.

Tujuan utama dari pemanfaatan unlicensed band ini adalah untuk menghadirkan jalur ekstra untuk data plane operator. Tantangan yang belum dijelaskan lebih detail oleh pihak Qualcomm sendiri adalah bagaimana LTE bisa saling “akur” di unlicensed band yang sama tersebut dengan Wi-Fi (5 GHz) yang ditempatinya selama ini.

Fitur pada modem X12 yang mungkin akan lebih besar dampaknya adalah "LTE + Wi-Fi Link Aggregation (LWA)". Pada LWA, data via LTE akan “dipecah” dan beberapa lalu lintas datanya akan dilalui melalui koneksi Wi-Fi (selebihnya akan dikirim seperti biasa via koneksi LTE). Proses sebaliknya pun akan terjadi, dimana Wi-Fi access poit akan melakukan tunnelling data kembali ke LTE (small cell).

Apabila para operator bisa mengimplementasikan fitur ini dengan tepat, bisa dipastikan layanan LTE mereka pun akan meningkat (kecepatannya) secara drastis. Rencananya, LWA akan masuk dalam agenda standarisasi 3GPP pada tahun 2016 nanti.

Menurut Shannedy, kombinasi teknologi LTE dan Wi-Fi akan menghasilkan dua kali lipat kapasitas (dari operator), selain kecepatan layanannya pun akan menjadi lebih cepat.

 

Tags: , , , , , , ,


COMMENTS