Mobitekno – General Motors (GM) baru saja mengambil langkah strategis dengan menjual sahamnya di salah satu dari empat pabrik baterai kendaraan listrik (EV) yang dimilikinya di Amerika Serikat kepada LG Energy Solution (LGES). Pabrik yang berlokasi di Lansing, Michigan, ini merupakan bagian dari usaha patungan Ultium Cells, yang sebelumnya dikelola bersama General Motors dan LGES.
Keputusan ini tidak hanya memperkuat posisi LGES sebagai pemain utama dalam industri baterai, tetapi juga mencerminkan strategi General Motors untuk lebih efisien dalam mengelola investasi mereka di sektor EV.
Pembangunan pabrik Lansing dimulai pada tahun 2022, dan pabrik tersebut dijadwalkan beroperasi dalam beberapa bulan mendatang. Dengan investasi sebesar US$1 miliar dari General Motors, fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu pusat produksi baterai terbesar di AS.
Pabrik baterai kendaraan listrik General Motors yang terletak di Lansing, Michigan
Saat ini, pabrik tersebut mempekerjakan 100 orang, tetapi jumlah tenaga kerja akan bertambah hingga mencapai 1.700 staf seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.
Setelah sepenuhnya dimiliki oleh LGES, pabrik ini akan memperluas jangkauan pasarnya dengan memasok baterai ke berbagai produsen otomotif, meskipun rincian tentang pelanggan barunya belum diumumkan.
Ekspansi Besar General Motors di Sektor EV
GM dan LGES telah membangun jaringan produksi baterai yang signifikan melalui usaha patungan Ultium Cells. Selain pabrik di Lansing, mereka memiliki fasilitas di, Spring Hill, Tennessee dan Warren, Ohio.
Selain itu, General Motors juga menggandeng Samsung SDI untuk membangun pabrik baterai EV senilai $3,5 miliar di New Carlisle, Indiana. Pabrik-pabrik ini mendukung produksi kendaraan listrik seperti Chevrolet Silverado EV, GMC Sierra EV, Cadillac Lyriq, Chevrolet Blazer EV, dan GMC Hummer EV.
Meski menjual sahamnya di Lansing, GM menegaskan bahwa hubungan dengan LGES tetap solid. Kedua perusahaan bahkan memperpanjang kemitraan mereka hingga 14 tahun ke depan untuk mengembangkan sel baterai prismatik. Sel baru ini menjanjikan efisiensi lebih tinggi melalui pengurangan berat, biaya produksi, dan kompleksitas manufaktur.
Paul Jacobson, Presiden Eksekutif dan CFO GM, mengatakan, “Profitabilitas EV kami meningkat pesat berkat keputusan strategis membangun sel baterai di AS dengan LGES. Transaksi ini juga membantu LGES memenuhi permintaan pasar dengan memanfaatkan kapasitas produksi yang hampir siap.”
Hal senada diungkapkan Kurt Kelty, Wakil Presiden Sel Baterai GM seperti dikutip dari Carscoops, “Bersama LGES, kami telah membangun Ultium Cells menjadi salah satu produsen baterai terbesar di Amerika Utara. Dengan teknologi baterai yang terus kami optimalkan, kami fokus meningkatkan performa EV, keselamatan, dan menekan biaya.”
Dampak Strategis
Penjualan saham di Lansing mencerminkan langkah strategis General Motors untuk tetap fleksibel dalam menghadapi pasar EV yang terus berkembang. Dengan menyerahkan kendali penuh kepada LGES, GM dapat fokus pada inovasi teknologi kendaraan listrik dan pengembangan produk mereka. Sementara itu, LGES memiliki peluang untuk memperluas jaringan pasokannya, memperkuat posisinya sebagai pemain global di sektor baterai.
Keputusan ini tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan tetapi juga mendukung upaya global untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Penjualan saham General Motors kepada LGES di pabrik Lansing adalah langkah strategis yang memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua perusahaan. Dengan kemitraan yang terus diperkuat, masa depan produksi baterai EV di Amerika Serikat terlihat semakin menjanjikan, mendukung tujuan transisi energi yang lebih berkelanjutan.
Tags: EV industry, General Motors, Lansing, LG Energy Solution, LGES, pabrik baterai General Motors