Mobitekno – DBS Bank Ltd, bank dengan aset terbesar di ASEAN pada 2021, mengumumkan kemitraannya dengan The Sandbox, startup NFT dan game berbasis blockchain untuk memulai ‘perjalanannya’ di dunia metaverse.
DBS BetterWorld, metaverse interaktif yang akan digarap kedua pihak dimaksudkan untuk menunjukkan pentingnya membangun dunia yang lebih baik dan berkelanjutan sebagai upaya mengundang lebih banyak orang untuk turut berperan serta.
Berbeda dengan banyak bank pelat merah di Indonesia yang menggandeng WIR Group untuk masuk ke dunia metaverse, DBS Bank memilih The Sandbox yang selama ini dikenal sebagai decentralized NFT gaming metaverse. The Sandbox memungkinkan siapa saya yang ikut serta platform atau ekosistemnya dapat membuat, menjual, membeli, dan memonetisasi virtual realty NFT mereka.
Kemitraan ini menjadikan DBS Bank menjadi perusahaan Singapura pertama yang menjalin kerja sama dengan The Sandbox dan merupakan bank pertama di Singapura yang terjun ke dunia metaverse.
Langkah DBS Bank ini juga menandai tonggak pencapaian baru dalam perjalanan bank milik Temasek Holdings tersebut dalam mengeksplorasi potensi teknologi Web 3.0 atau internet generasi ketiga sebagai bentuk kontribusi bank dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi nasabah dan khalayak yang lebih luas.
Dalam kerja sama ini, DBS akan mengakuisisi area di dunia metaverse The Sandbox berukuran 3×3 LAND. LAND merupakan unit real estate virtual di metaverse The Sandbox yang akan dikembangkan dengan elemen imersif.
CEO DBS Piyush Gupta, mengatakan, selama satu dekade terakhir, perubahan terbesar di industri jasa keuangan dikatalisasi oleh kemajuan digital. Dalam beberapa dekade mendatang, didorong oleh teknologi baru seperti artificial intelligence dan blockchain, perubahan tersebut berpotensi menjadi lebih besar.
Teknologi metaverse yang baru berkembang untuk berbagai industri diprediksi akan mendasar mengubah cara bank berinteraksi dengan nasabah dan masyarakat. Mengingat perubahan terjadi dengan cepat, bereksperimen sambil belajar memungkinkan DBS untuk menguji potensi berbagai teknologi dengan sebaik-baiknya.
“Kemitraan kami dengan The Sandbox dan Animoca Brands menandai awal dari kolaborasi yang menarik di mana kami berupaya melampaui batasan-batasan dari apa yang dapat dilakukan di dunia metaverse. Kami juga berharap dapat memanfaatkan ini sebagai platform inovatif tambahan untuk menyebarkan informasi tentang isu-isu Environmental, Social, and Governance (ESG) yang penting dan untuk menyoroti komunitas dan mitra yang melakukan peranannya dalam mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi (12/9/2022).
CEO DBS Hong Kong, Sebastian Paredes, mengatakan, metaverse menghadirkan peluang yang menarik untuk memperbarui gaya hidup, cara bekerja, dan cara kita berinteraksi dengan sesama.
“Kami mulai menjajaki bidang ini dan para ahli teknologi muda diberikan kebebasan untuk mengembangkan konsep eksperimental di dunia metaverse,” tukasnya.
Melalui kolaborasi ini, tercipta kesempatan bagi talenta-talenta muda untuk terlibat lebih jauh dalam mengembangkan penggunaan The Sandbox yang menarik dan bermanfaat.
“Hal ini juga berkontribusi dalam upaya kami untuk memelihara talenta di bidang teknologi pada generasi selanjutnya yang pada akhirnya akan membawa DBS untuk menggunakan teknologi baru yang akan menjadi masa depan perbankan,” ujarnya.
Co-Founder dan Executive Chairman of Animoca Brands, Yat Siu menambahkan, “Bank DBS sudah lama dikenal sebagai salah satu bank yang paling inovatif di dunia melalui transformasi perbankan digitalnya dan penggunaan teknologi baru. Kami sangat senang dapat bersama-sama menciptakan open metaverse bersama Bank DBS melalui kolaborasi ini bersama anak perusahaan kami yaitu The Sandbox.”
“Kami menyambut DBS menjajaki The Sandbox sebagai bank pertama di Singapura yang memasuki open metaverse dan berpartisipasi dalam upaya kami menciptakan SingaporeVerse, sebuah lingkungan di peta virtual yang akan menghidupkan budaya Singapura ke dalam dunia metaverse secara atraktif, netral, dan inklusif yang terbuka bagi semua orang,” tambah Sebastian Borget, COO and Co-Founder of The Sandbox.
Menurutnya, topik ESG merupakan isu penting, dan pihaknya mengharapkan adanya kolaborasi berbagai pihak dalam membuat dampak global yang positif, untuk menggali peluang-peluang kreatif melalui platform The Sandbox.
Selama beberapa tahun ke belakang, DBS senantiasa menjalankan agenda keberlanjutannya melalui tiga pilar keberlanjutan yaitu responsible banking, responsible business practices, dan impact beyond banking.
Tags: Bank Digital, DBS Bank, DBS BetterWorld, ESG, Metaverse, Teknologi Digital, The Sandbox, Web3