Mobitekno – Keamana data para pelanggan memang menjadi salah satu tanggung jawab Exabytes dalam seluruh layanannya. Oleh sebab itu, Exabytes telah melindungi data pelanggan dengan berbagai teknologi keamanan, termasuk memanfaatkan teknologi cloud untuk operasional harian hingga KVM-over-IP pada perangkat serta sensor DC yang dapat dipantau secara jarak jauh. Keamanan data seperti ini sudah diterapkan oleh Exabytes sejak awal pandemi. Oleh sebab itu, pada kasus kebakaran gedung cyber 1 pada minggu lalu tidak terlalu berpengaruh pada layanan dan data pelanggan Exabytes.
“Data, domain maupun website semua pelanggan Exabytes Indonesia aman dan tidak terkena dampak dari insiden kebakaran tersebut. Pada saat terjadinya kebakaran, ada gangguan minor pada layanan kami dikarenakan pemadaman listrik di Gedung Cyber 1. Hal tersebut mengakibatkan koneksi ke beberapa server kami tidak dapat diakses sementara dikarenakan perangkat jaringan harus turut dipadamkan selama terjadinya penanganan,” ujar Indra Hartawan selaku Country Manager Exabytes Indonesia, saat menjawab beberapa pertanyaan dari Mobitekno.
“Tim kami segera menginformasikan perihal kendala jaringan ini kepada para pelanggan melalui akun sosial media Exabytes Indonesia dan segera melakukan pemulihan cepat dengan memanfaatkan teknologi cloud untuk operasional harian, KVM-over-IP pada perangkat serta sensor DC yang dapat memantau secara jarak jauh. Sekitar pukul 5 sore, jaringan sudah berangsur pulih.Namun dapat kami pastikan data dan perangkat pelanggan (colocation) pelanggan Exabytes Indonesia aman dan tidak terkena dampak dari insiden kebakaran tersebut,” lanjut Indra.
Exabytes Indonesia memang menerapkan flexible work arrangement sejak awal masa pandemi COVID-19 yang merupakan simulasi dari Business Continuity Strategy jika ada kondisi darurat baik pada kantor atau akses ke data center. Selain itu, layanan Exabytes Indonesia juga beroperasi di banyak lokasi data center. Sehingga disaster recovery plan untuk pengamanan data pelanggan dapat dijalankan dengan cepat.
Dari kasus kebakaran tersebut, Exabytes bahkan bisa memulihkan keadaan layanannya langsung pada hari yang sama. “Pada pukul 17:30 WIB seluruh jaringan Exabytes Indonesia telah pulih kembali. Hanya sebagian kecil dari pelanggan yang mengalami putus jaringan ketika listrik di Gedung Cyber 1 dipadamkan. Total downtime hanya kurang dari 5 jam saja dan segera pulih dengan cepat. ” tambah Indra.
Perlunya manajemen backup yang baik
Guna menambah keamanan data pelanggan, saat ini Exabytes memiliki 2 data center utama di Jakarta yang terletak di Gedung Cyber 1 dan 2. Management backup selalu dioptimalkan untuk mengurangi dampak jika terjadi insiden atau krisis. Namun, jumlah data center terus bertambah menyesuaikan dengan jumlah pelanggan. Selain itu Exabytes Indonesia memiliki jaringan layanan data center di lebih dari satu lokasi yaitu selain di Indonesia juga berada di Singapura, Malaysia dan US.
Para pelanggan pun tampaknya harus mulai menyadari betapa pentingnya keamanan data, terutama untuk kepentingan bisnisnya. Dari insiden kebakaran kemarin, banyak orang disadarkan betapa pentingnya ketersediaan data dan konektivitas ke website dan aplikasi kita. Para pelaku bisnis digital, terutama UMKM diharapkan lebih bijak dalam pengelolaan aset digital dan pemilihan partner untuk website mereka. Oleh sebab itu, Exabytes pun menyarankan, ada baiknya melakukan backup data tambahan di sisi user apabila ditemukan layanan yang digunakan tidak memiliki backup atau business continuity plan yang memadai, termasuk didalamnya penyediaan DRC.
Di Exabytes sendiri sudah menyadari hal ini. Oleh sebab itu, sejak lama layanan shared hosting dari Exabytes Indonesia dibekali dengan backup harian gratis hingga 14 hari yang standarnya disesuaikan dengan enterprise. Bahkan, untuk memperkuat keamanan data pelanggan, Exabytes Indonesia sejak lama telah menyediakan layanan backup gratis harian hingga 14 hari untuk layanan shared hosting sehingga dapat mengurangi dampak dari insiden serupa di kemudian hari.
Tags: Exabytes, Exabytes Indonesia, Keamanan data Exabytes, Kebakaran gedung Cyber 1