Mobitekno – Era industri barang cetakan seperti komik dan novel, yang pernah populer dan booming pada masanya kini memasuki babak baru di era digital. Kalau sebelumnya, kedua produk tersebut merupakan media komunikasi satu arah, kini hal itu sudah tidak berlalu lagi. Kini produk tersebut bertransformasi menjadi media interaktif. Kalau dulu sekenario cerita dari produk tersebut hanya ditentukan oleh para penulis atau sutradaranya, maka kini setelah menjadi media interaktif sekenarionya dapat berubah sesuai dengan para pengguna atau pemainnya.
Agate, yang bergerak di bidang aplikasi dan pengembang gim (game developer) dan CIAYO, yang bergerak di bidang digital entertainment melalui media platform komik dan gim mengembangkan intellectual property. Kedua perusahaan berkolaborasi untuk membuat produk yang dapat mewadahi para penulis untuk menyampaikan hasil tulisannya melalui sebuah platform permainan yang dikembangkan bersama yang berjudul Memories.
Menurut Arief Widhiyasa, CEO Agate, Memories merupakan aplikasi gim visual novel yang berisi gabungan cerita interaksi fiksi. Uniknya, interaksi ini memperbolehkan pembaca untuk menentukan sendiri alur cerita yang sedang dimainkan. Dengan begitu, pembaca dapat merasakan pengalaman imersif dengan kejadian atau adegan di dalamnya. Salah satu interaksi yang patut disorot di dalam gim ini adalah emotion highlight yang memperbolehkan pembaca untuk menentukan emosi apa yang ingin dibangun di dalam cerita, dengan dihadapkan pada beberapa pilihan.
Pengembangan aplikasi gim visual novel ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan hasil riset internal Agate, konten visual novel lokal sangat digemari, tetapi belum ada platform yang dapat memenuhi permintaan pasar. Didasari atas alasan tersebut, maka dibentuklah kolaborasi antara CIAYO dan Agate untuk mengembangkan gim visual novel lokal di Indonesia.
“Harapan dari adanya kolaborasi melalui platform visual novel lokal pertama ini adalah agar dapat membantu meningkatkan ekosistem penulis serta meningkatkan daya saing para penulis di Indonesia untuk mampu bersaing di pasar global,” ujar Arief Widhiyasa, CEO Agate, saat peluncuran Memories di Jakarta, Selasa (21/1 ).
Memories menawarkan beberapa genre cerita, antara lain romansa, horor, dan misteri dengan bentuk visual novel dan chat story. Beberapa cerita juga merupakan edisi khusus, seperti edisi “Dilan 1990” dan “Dilan 1991” yang diinspirasi oleh novel berjudul sama karya Pidi Baiq, juga cerita “CoLoN” yang terinspirasi dari boyband Jepang bernama sama.
Bahkan pada 2019, cerita edisi khusus “Dilan” di Memories adalah satu-satunya aplikasi visual novel resmi dengan IP Dilan di Indonesia. Cerita edisi khusus “Dilan” ini diangkat langsung dari seri novel populer Indonesia Dia adalah Dilanku yang juga diangkat oleh CIAYO Comics menjadi serial webtoon. Yang menjadi pembeda antara cerita Dilan di Memories dengan novel ataupun dengan serial webtoon-nya adalah pembaca bisa mencoba berbagai variasi pilihan untuk menentukan alur ceritanya, yang pastinya akan menambah keseruan.
Selain itu, di aplikasi Memories ini user akan mendapatkan misi harian untuk mendapatkan reward berupa diamond. Diamond ini nantinya bisa digunakan saat user sedang membaca cerita agar alur ceritanya bisa lebih seru.
Untuk setiap cerita yang diselesaikan, user juga akan mendapatkan reward berupa key yang bisa digunakan untuk membuka cerita yang baru. Selain itu, reward, key, dan diamond juga disediakan dalam bentuk in-game purchases; dengan membeli sejumlah paket, pemain dapat memiliki jumlah diamond dan key dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat. Pilihan untuk paket pun beragam, mulai dari Rp9.000 hingga Rp300.000 yang sudah disesuaikan dengan jumlah diamond atau key yang didapat.
“Besar harapan kami agar Memories tidak hanya menjadi platform untuk membaca cerita interaktif saja, tapi juga menjadi platform kreatif bagi para penulis cerita untuk bisa memasarkan cerita interaktifnya, menemukan pembaca setia dan bisa mendapatkan penghasilan dari platform Memories, sehingga membantu membantu industri kreatif Indonesia,” jelas Arief
Pemain juga dapat mendaftarkan diri untuk mempermudah akses untuk pindah perangkat. Cara untuk mendaftarkan diri sangat mudah, pemain hanya perlu mendaftarkan e-mail atau Facebook untuk mengamankan segala data dan progres permainan.
Sementara itu, menurut Victorius Primadi, CEO dan Founder Ciayo, Platform ini merupakan wadah bagi para penulis untuk menyampaikan hasil tulisan dalam bentuk game. “Memories merupakan aplikasi game visual novel yang berisi gabungan cerita interaksi fiksi. Uniknya, interaksi ini bahkan memperbolehkan pembaca untuk menentukan sendiri alur cerita yang dimainkan,” ujarnya.
Melalui platform ini, baik Agate maupun Ciayo berharap dapat menghadirkan ekosistem lebih baik untuk penulis cerita, dan dapat menyuguhkan cerita dan game yang dapat dinikmati oleh banyak orang secara gratis melalui metode freemium. Metode freemium memungkinkan pengguna menikmati secara gratis berkat subsidi dari pengguna berlangganan berbayar. Namun, pembaca versi gratis hanya dapat memainkan game dengan akses terbatas, dan dapat dinikmati dengan melakukan pembelian dalam aplikasi.
Saat ini, Memories sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play untuk Android dan segera hadir di App store untuk iOS.
Tags: Agate, Ciayo, gim visual novel lokal, Memories, platform Memories