Mobitekno – Mudik 2018 menjadi aktivitas tahunan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang bekerja di luar kampung halamannya. Mereka berbondong-bondong balik ke kampung saat hari raya Idul Fitri tiba guna bersilaturahmi dengan sanak saudara dan orang tua. Perjalanan jauh pun kerap mereka lakukan, terutama jika melalui jalur darat. Bagi yang menggunakan kendaraan roda empat, seringkali kemacetan menghadang yang membuat mereka harus duduk berlama-lama di atas jok mobil menunggu macet reda. .
Padahal, banyak ahli kesehatan mengatakan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk sakit punggung. Hal ini disebabkan karena posisi duduk memberikan beban 40 persen lebih banyak banyak pada tulang belakang dibandingkan ketika berdiri.
“Kita menghabiskan waktu dengan duduk lebih sering karena bekerja dan mengemudi dalam kemacetan. Hal ini membawa dampak buruk bagi punggung Anda. Jadi, ketika Anda bepergian dengan mobil, Anda harus memilih kendaraan dengan kursi yang nyaman dan kontur terbaik untuk memberikan sandaran pinggang pada bagian bawah tulang belakang serta bantalan di bagian samping untuk meningkatkan kenyamanan serta sandaran.” ujar Dr. Chase Scheiner, seorang Kiropraktor asal Amerika yang berbasis di Bangkok dengan pengalaman profesional lebih dari 20 tahun.
Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak pembeli mobil mengatakan bahwa kenyamanan interior termasuk dalam 10 alasan terbesar dalam membuat keputusan membeli mobil. Chevrolet mengerti akan hal ini sehingga perusahaan otomotif ini benar-benar memikirkan kenyamanan di dalam kabin, terutama untuk kualitas jok mobilnya. Hasilnya, kepuasan pelanggan terhadap kenyamanan interior mobil Chevrolet pun menjadi satu keunggulan tersendiri. Berdasarkan hasil riset pelanggan Chevrolet, sekitar 95 persen pembeli menganggap ruang kaki luas dan kursi nyaman sebagai elemen yang penting dalam membeli mobil.
“Ketika kita mengemudi dalam jam-jam macet, tempat duduk yang nyaman menjadi sangat penting – ini menurut para pelanggan kami. Kami mendengarkan pelanggan dan menjawab kebutuhan mereka dengan menyediakan kursi yang tidak hanya nyaman tetapi tahan lama,” kata Chatchawan Chantaket, General Director of Product Engineering, GM Southeast Asia.
Salah satu produk yang memiliki kabin nyaman ini adalah Chevrolet Trailblazr. Kursi bagian pengemudi Trailblazer yang dapat disesuaikan secara elektronik menyediakan kenyamanan yang disesuaikan. SUV tujuh penumpang ini memiliki theater-style seating, memberikan pengalaman lebih baik bagi penumpang di baris kedua dan ketiga. Ventilasi AC yang dapat dikontrol secara individu juga tersedia bahkanuntuk penumpang baris ketiga.
Untuk dapat lebih meningkatkan kenyamanan pengemudi, Trailblazer juga memberikan suspensi halus yang disetel dengan digressive shocks sehingga memberikan kenyamanan berkendara dan stabilitas yang unggul dengan SUV.
Untuk menjaga kenyamanan penumpang di belakang, teknisi kursi di GM menggunakan berbagai percobaan ilmiah untuk memastikan jok kendaraan memberikan kenyamanan optimal.
Tergantung pada tipe kendaraan, teknisi kursi GM dari seluruh dunia bekerja sama menggunakan peralatan berteknologi tinggi, uji coba kendaraan secara riil , dan masukan dari pelanggan untuk menyempurnakan kontur bantal dan struktur kursi.
Ketika tempat duduk kendaraan dikembangkan, para teknisi menggunakan “Oscar,” sebuah alat simulasi tiga dimensi mirip manekin untuk menentukan tata letak dan dimensi keseluruhan interior mobil untuk memastikan ruang dan kenyamanan optimal bagi para penumpang.
Teknisi kursi kendaraan GM juga menggunakan teknologi pemetaan tekanan digital yang mengukur distribusi tekanan sisi belakang seseorang di atas permukaan jok, membuat peta dengan lebih dari 4.600 titik data. Informasi tersebut dianalisa dengan sistem, untuk menghasilkan grafik yang menggambarkan bagaimana penumpang duduk di kursi secara statis atau saat mengemudi.
Untuk melengkapi pemetaan tekanan kursi, para insinyur juga menggunakan robot uji coba yang mensimulasikan efek gaya duduk dan defleksi, dan membantu menentukan apakah kursi terlalu keras atau terlalu lunak.
Tetapi teknisi kursi kendaraan GM tidak bergantung sepenuhnya pada mesin, mereka juga melakukan evaluasi perjalanan dengan beberapa relawan, menghabiskan ratusan jam dan ribuan kilometer untuk memastikan feedback yang cukup pada prototipe kursi tersebut.
Tags: Chevrolet, Chevrolet Indonesia, Chevrolet TrailBlazer, GM