Mobitekno – Saat ini Pemerintah Indonesia memang sedang mematangkan pengimplementasian peta jalan ‘Industry 4.0’ melalui apa yang disebut “Making Indonesia 4.0”. Jelas, gagasan besar ini akan berdampak serius pada seluruh sektor strategis, tak terkecuali sektor pendidikan.
Sadar akan hal tersebut, PT Astra Graphia Tbk., melalui Astragraphia Document Solution (ADS) mengambil langkah tegas dengan menghadirkan sebuah rangkaian inovasi solusi cetak mandiri khusus bagi sektor pendidikan di Indonesia.
Tak muluk-muluk, inovasi solusi yang diberi nama KligMe ini akan menyasar sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia diharapkan bisa mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu dan menjadi world-class university.
King Iriawan selaku Chief of Business Planning and Marketing, mengungkapkan rasa optimismenya dengan kehadiran solusi ini. Ia mengatakan, “KligMe kami hadirkan untuk dunia pendidikan di Indonesia guna mendukung visi misi dari Kemenristekdikti terkait pendidikan yang bermutu dan inovasi yang mendukung daya saing bangsa,” ujarnya.
“Harapan kami, infrastruktur kampus-kampus di Indonesia sudah up-to-date sehingga mampu mendukung aktivitas dokumentasi seperti foto copy, scan, dan print secara mandiri dan on-demand,” tambah King.
Sebagai informasi, kemunculan KligMe di Indonesia merupakan buah teknologi yang diadopsi dari negara Jepang dan Inggris di banyak convenient store. Teknologi yang diadopsi dari dua negara tadi kemudian di-elaborasi dengan hasil training tim Astragraphia di Singapura dan konsep Smart Work Gateway serta digital payment, maka lahirlah KligMe untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Cara Kerja dan Benefit dari KligMe
Solusi cetak mandiri dari KligMe memungkinkan para mahasiswa dan dosen untuk melakukan Copy, Print, dan Scan secara mandiri tanpa bantuan operator. Sederhananya, pengguna cukup mendatangi mesin multifungsi Fuji Xerox dan KligMe station di area kampus, lalu sambungkan perangkat ke jaringan atau Wi-Fi KligMe, kemudian lakukan pembayaran melalui transaksi uang elektronik (tidak mendukung pembayaran tunai/cash).
Yulius Gunawan selaku Product and Solution Specialist, menyatakan bahwa rangkaian solusi KligMe ini terdiri dari satu mesin Fuji Xerox ApeosPort-VI ditemani KligMe Payment Station. Fuji Xerox ApeosPort-VI memang dikenal untuk menyasar perkantoran skala kecil hingga besar. Selain itu, Fuji Xerox ApeosPort-VI juga telah dibekali fitur Serverless on Demand Print sehingga mampu terhubung ke banyak perangkat (smartphone, notebook, USB).
Mengusung tagline Your Document Ready at One Click, KligMe memberikan tiga manfaat sekaligus, pertama pengguna dapat melakukan Copy, Print, dan Scan kapanpun sesuai kebutuhan. Kedua, pengguna tak perlu susah/repot memikirkan soal perawatan mesin. Cukup datang ke mesin KligMe di area kampus, pilih dokumen, lalu bayar (cashless transaction) dengan e-money, flazz, dan sebagainya. Ketiga, mudah dijangkau, karena KligMe akan hadir di titik-titik sentral di Universitas, seperti di perpustakaan, kantin atau area yang sering dilewati pengguna.
Universitas Negeri dan Swasta Siap Implementasi KligMe
Hingga berita ini ditulis, sudah ada dua Universitas yang siap mengadopsi teknologi KligMe, baik Negeri maupun Swasta. Namun sayangnya, pihak Astragraphia enggan membocorkan Universitas mana yang akan mengimplementasikan solusi ini. Yang menarik, layanan ini dapat diaplikasikan ke seluruh Universitas se-Indonesia, karena layanan Astragraphia juga hadir di seluruh Indonesia.
“Kebutuhannya memang sudah ada di beberapa kampus. Maka dari itu, solusi ini juga bisa menjadi satu jualan kampus juga untuk meyakinkan calon mahasiswa,” kata See Kie selaku Enterprise Document Solution (EDS), Head of Department.
Terkait tahapan assessment dengan pihak Universitas, pihak Astragraphia mengaku telah bekerja sama dengan tim IT dari kampus untuk dicari tahu pola atau kebiasaan mahasiswa seperti apa dan kapan jadwal peak time mereka. Selain itu, soal harga Copy, Print, dan Scan pihak Astragraphia tidak menjanjikan bahwa akan lebih murah bila melakukan pendokumentasian di KligMe, namun yang mereka suguhkan ialah kenyamanan, keamanan dan kemudahan.
“Dalam hal ini, KligMe tidak bisa disebut mengkanibalisasi industri foto copy yang sudah ada, namun lebih bersifat komplementer atau saling mutualisme,” tutur See Kie.
Bicara target, See Kie optimis akan ada 50 Universitas di Jabodetabek dan pulau Jawa yang mengimplementasikan solusi ini, dan tahun depan bisa merambah ke 200 Universitas di Indonesia. Semoga saja.
Tags: Fuji Xerox, Fuji Xerox ApeosPort-VI, KligMe, PT Astra Graphia Tbk, Universitas Negeri dan Swasta