July 28, 2016

Bagi Commvault, Backup Data Bukan Sekadar Disimpan Tapi Juga Harus Dimanfaatkan

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Bagi Commvault, Backup Data Bukan Sekadar Disimpan Tapi Juga Harus Dimanfaatkan 

MOBITEKNO – Commvault, perusahaan global asal AS yang berkecimpung dalam solusi perlindungan data dan pengelolaan informasi di perusahaan, belum lama ini melalui wakilnya, Matthew Johnston (Area VP ASEAN & Korea Commvault), memamparkan berbagai manfaat dan keunggulan solusi dan portofolio produk terbarunya bagi perusahaan di Asia Pasifik, khususnya di Indonesia di era Big Data, Cloud, dan IoT saat ini.

Matthew yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaaan Dell lebih dari satu dekade ini juga menyampaikan tantangan pengelolaan data di Indonesia berdasarkan riset IDC (Juni 2015) terhadap para CIO atau pengambil keputusan TI.

Dari hasil riset, diketahui bahwa 92% CIO menganggap kebutuhan pengambilan data (data retrieval) yang cepat dan mudah merupakan hal yang terpenting. Data IDC juga menunjukkan bahwa 88% CIO setuju di sisi lain, perusahaan pun dihadapkan pada kendala anggaran akibat turunnya nilai Rupiah terhdap Dollar AS. Tantangan lainnya, para CIO (22%) juga menyadari pentingnya backup dan recovery data dalam cloud apps yang aman dan terpercaya.

Visi Commvault terkait data adalah menawarkan cara baru yang fundamental untuk mengelola data sebagai aset strategis dan mengaktifkannya (activating data) atau memanfaatkan data tersebut untuk kepentingan roda bisnis perusahaan.

Kebutuhan infrastruktur TI di perusahaan untuk mengolah data pun turut meningkat. Selain pengolahannya, sektor keamanan serta kemudahan untuk diintegrasikan ke beberapa platform juga sangat berperan penting, terutama pada layanan cloud. Dengan Simpana Solutions Sets, semua kebutuhan tersebut diklaim Commvault bisa tertangani dengan baik.

Bersama para konsumennya, baik perusahaan enterprise atau UKM, Commvault mencoba membantu mereka dalam mendapatkan visibiltas penuh (full visibility) terhadap data dan informasi yang ada di perusahaannya. Dengan demikian informasi tersebut bisa menjadi modal atau aset dalam penentuan strategi perusahaan di tengah-tengah persaingan yang dinamis dan ketat.

Berbeda dengan kondisi sebelumnya, perusahaan kini harus berhadapan dengan berbagai tantangan yang berkaitan dengan data. Selain jumlah data dan workload yang terus meningkat, beragamnya jenis data juga menjadi persoalan tersendiri bagi perusahaan.

Perusahaan kini bukan hanya berhadapan dengan data terstruktur (RDBMS) dan aplikasi, tapi juga harus bagaimana melindungi (backup) dan mengelola data tidak terstruktur (unstructured data), seperti file-file audio, video, foto/gambar, dan teks, yang berasal dari media sosial, layanan cloud, hingga jutaan perangkat IoT (Internet of Things).

Untuk menjawab berbagai kebutuhan terhadap data tersebut, Commvault telah menyediakan software enterprise level data platform-nya, yaitu Simpana Solutions Sets. Simpana Solutions Sets telah mengintegrasikan berbagai modul di dalamnya, seperti Simpana for VM (Virtual Machine) Backup, Recovery & Cloud Management, Simpana IntelliSnap Recovery Solution, Simpana Endpoint Data Protection, dan Simpana Email Archive Solution.

Modul-modul ini menyediakan beragam kebutuhan perusahaan dalam penanganan data, baik proses backup, restore, archive, replicate, deduplication, pencarian data, dan lain-lainnya. Semua proses bahkan mendukung input dan output data yang ada di berbagai lokasi/sumber (fisik, virtual, mobile, private, hybrid loud, public cloud, SaaS).

Menurut Matthew, platform Commvault (dalam konteks perlindungan, akses, comply, dan share data) untuk perusahaan memiliki keunikan tersendiri yang tidak ditawarkan oleh kompetitornya. Ia membaginya dalam tiga keunikan, yakni satu virtual repository (akses tanpa perlu copy data), fitur Smart Single Index (permudah dalam mengetahui dimana dan apa jenis backup datanya), dan kemampuan pengelolaan data dalam satu wadah (single pane of glass).
Meski tidak menyebutkan secara detail perusahaan Indonesia apa saja yang sudah mengadopsi solusinya, Commvault menyebutkan perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai lintas industri, seperti finansial, perbankan, retail, hingga telekomunikasi.

Sebagai tambahan, Matthew juga menyebutkan studi kasus dua perusahaan Malaysia (Tafakul Malaysia dan Pos Malaysia) yang sukses menggunakan CommVault Simpana Software untuk mengatasi berbagai tantangan pengelolaan data di perusahaannya.

Tafakul Malaysia (asuransi Shariah Islam) yang memanfaatkan teknologi virtualisasi memilih Simpana Software (backup, recovery, replication, archive, de-duplication) untuk mengantisipasi pertumbuhan data perusahaaannya yang meningkat drastis.

Adapun Pos Malaysia memilih Simpana Software, selain lebih siap menghadapi pertumbuhan data bisnisnya, pilihan pada solusi Commvault juga dilatarbelakangi untuk menekan biaya pengelolaan data. Sebagai gambaran, proses transfer data pada 130 servernya bisa diselesaikan hanya dalam 20 hari sehingga lebih efisien dalam pemakaian biaya operasional.

 

Tags: , , , , , , , , ,


COMMENTS