September 20, 2016

Dassault Systemes Hadirkan Konsep Smart City Secara Virtual

Penulis: Karyo
Dassault Systemes Hadirkan Konsep Smart City Secara Virtual 

MOBITEKNO – Saat ini kota sedang mengalami  evolusi seiring dengan era IoT yang  semakin nyata. Evolusi perkotaan yang dinamis ini merupakan peluang dan sekaligus tantangan tersendiri bagi pengelola kota. Mereka dihadapkan pada tugas mengkoordinasi domain khusus yang terus meluas, yang masing-masing terus meningkat dari segi kedalaman dan kerumitannya.

Dassault Systemes, sebuah perusahaan yang mumpuni dalam bidang solusi 3D untuk berbagai bidang industry, kini mengembangkan keahlihan solusi 3D nya untuk  membangun Smart City dengan konsep Virtual Reality.

Konsep Smart City yang dikembangkan oleh Dassault Systemes berbeda dengan konsep Smart City yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi lainnya. Dassault, selain membangun infrtastruktur dan implementasi IT-nya, juga  dilengkapi dengan konsep kota secara virtual. Dengan demikian, proses pengembangan Smart City bisa disimulasikan secara lebih nyata, karena didukung dengan simulasi dan platform 3DExperience City.

Konsep Smart City secara virtual ini tengah diimplementasikan di Singarura, sejak akhir 2015 lalu. Kota virtual yang tengah dikembangkan ini nantinya direncanakan akan rampung setelah 3 tahun. Menurut Alexandre Parilusyan,Vice President Asia-Pacific South 3DS Business Transformation, Dassault Systemes, solusi yang dibangun di Singapura tersebut berupa simulasi dan model 3D dari sebuah kota, atau bisa disebut dengan virtual city (kota virtual).

Virtual City yang dikembangkan Dassault Systemes, memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai  simulasi seperti simulasi banjir, angin, kemacetan dan simulasi lainnya. Dengan Virtual  City tersebut, Pemda bisa lebih akurat dalam merencanakan pembangunan kotanya dimasa depan.

“Kota virtual ini dapat digunakan sebagai dasar dari berbagai simulasi, mulai dari simulasi penyelamatan kebakaran, banjir, angin hingga kemacetan," ujar Parilusyan. "Sistem kota virtual kami sangat detail dan mendukung LOD4 (Level of Detail 4) dan bisa menampilkan hingga bagian interior. Dengan demikian, jenis simulasi yang dihadirkan bisa beragam dan hasilnya sangat akurat," tambah Parilusyan.

Selain itu menurut Parilusyan, sistem kota virtual Dassault Systemes ini juga bisa digunakan untuk mencari posisi ideal untuk membangun gedung baru seperti menara telekomunikasi, atau mencari gedung yang bisa dibangun panel surya di bagian atapnya.

Model yang dihadirkan Dassault Systemes juga diklaim sangat detail, bahkan telah mendukung teknologi  virtual reality. Jika model digital perkotaan tradisional masih merupakan model geometri 3D yang diperkaya dengan sistem informasi geografis (SIG) dan data model informasi gedung (BIM) yang statis, sedangkan  model data dinamis yang dimiliki 3DEXPERIENCE City menjadikan model geometri 3D hanya sebagai salah satu dari sekian banyak kemungkinan visualisasi data. Beragam set sumber data yang berbeda-beda direkam dalam satu referensi tunggal sehingga menjadi tiruan virtual yang persis dengan kota sesungguhnya.

Dengan demikian menurut Parilusyan, akan memudahkan berbagai kepentingan perencanaan, emergency respons, pencarian serta proses pengawasan secara terpadu. Terlebih kalau hal itu didukung oleh kelengkapan data  akurat yang terhimpun dari berbagai sektor.

Dengan 3DEXPERIENCE City, model virtual semakin ditingkatkan dengan aliran data dunia-nyata dan real-time dari teknologi Internet of Things (IoT) dan Internet of Experiences (IoE). Selain itu, seiring IoT/IoE menembus lingkungan industri dan perkotaan, data dunia-nyata yang dihasilkan akan meningkatkan keakuratan dan keandalan model virtual, sehingga menjadikannya lebih dahsyat lagi.

Menyadari akan adanya kompleksitas  dan besarnya data yang terhimpun dalam konsep Smart City tersebut, Dassault Systemes menjamin akan kemampuan memanage dan mengelola datanya secara aman.

Sementara itu  berkaitan dengan implementasi  Smart City di Indonesia,  Parilusyan  merasa optimis bahwa konsep Virtual City yang dibawa Dassault Systemes  dapat juga diterapkan di Indonesia. “ Saya yakin konsep ini bisa diimplementasikan di Indonesia khususnya di Jakarta, “ ujar Parilusyan optimis.

Pasalnya menurut Parilusyan, Indonesia memiliki generasi muda yang sangat peduli terhadap kemajuan teknologi. Bahkan, menurutnya kalau tidak ada hambatan dalam pengumpulan data dan birokrasi, pihaknya optimis bisa mengimplementasikan Smart City di Indonesia selama 3 tahun.

Indonesia sebagai negara yang pertumpuhan perkotaannya sangat tinggi memunculkan sejumlah tantangan baru.  Pengelolaan kota menjadi semakin kompleks seiring meluasnya teknologi sensor dan hiperkonektivitas.

Dengan teknologi virtual city seperti yang dikembangkan Dassault Systemes tersebut, kota di masa depan bisa disimulasikan, divisualisasikan dan ditampilkan seutuhnya dalam sebuah lingkungan virtual, sehingga perencanaan kota termasuk Smart city masa depan bisa dilakukan secara lebih matang.

Selain itu potensi ekonomi yang diakibatkan dengan adanya smart city tersebut  mendorong inovasi, optimalisasi, dan otomatisasi layanan dan infrastruktur sangatlah tinggi.

Seperti analisis yang dilaporkan Frost & Sullivan yang memperkirakan pasar teknologi kota cerdas akan mencapai US$1,6 triliun pada 2020.

Tags: , , , , ,


COMMENTS