April 7, 2015

GrabTaxi Gandeng Bank Dunia Bantu Lalu Lintas di Asia Tenggara

Penulis: Desmal Andi
GrabTaxi Gandeng Bank Dunia Bantu Lalu Lintas di Asia Tenggara 

MOBITEKNOGrabTaxi, aplikasi pemesanan taksi terbesar di Asia Tenggara bekerja sama dengan Bank Dunia mengurangi permasalahan lalu lintas dan meningkatkan keamanan di jalan bagi lebih dari 620 juta penduduk di Asia Tenggara. Permasalahan lalu lintas dan keamanan di jalan berdampak pada kualitas kehidupan dan kesempatan ekonomi bagi para pengemudi angkutan umum dan komuter di beberapa negara berkembang. 

 
Kerja sama antara Bank Dunia dan GrabTaxi ini juga memberikan platform open-source pemenang penghargaan, OpenTraffic secara gratis kepada pemerintah lokal di tiga negara, yakni Filipina, Indonesia dan Vietnam. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan di jalan dan mengurai permasalahan lalu lintas.
 
Di mulai di enam kota tempat GrabTaxi beroperasi, yakni Cebu, Manila, Davao City, Jakarta, Ho Chi Minh City dan Hanoi, kerja sama ini juga bertujuan memberdayakan para regulator transportasi setempat agar bisa memonitor kondisi lalu lintas secara real-time dan mengumpulkan data waktu perjalanan yang telah ditempuh para komuter.
 
Sebagai hasilnya, pemerintah lokal akan bisa mengambil keputusan secara lebih baik dan berbasis data dibanding sebelumnya. Ada banyak keputusan yang bisa diambil oleh pemerintah setempat, seperti waktu pemberitahuan status kondisi lalu lintas, penyediaan lokasi transit untuk publik, infrastruktur jalan, pengelolaan lalu lintas di kala darurat, serta manajemen kebutuhan perjalanan para komuter.
 
Anthony Tan, Pendiri sekaligus CEO GrabTaxi menegaskan bahwa kerja sama ini sebagai sebuah inisiatif untuk merevolusi transportasi publik di Asia Tenggara. Tak hanya itu, lewat kerja sama ini, GrabTaxi juga akan lebih dekat untuk mencapai misi sosialnya, yakni meningkatkan kehidupan para pengemudi dan penumpang secara signifikan
 
"Harapannya, kerj sama GrabTaxi dengan Bank Dunia nantinya bisa mengubah cara bergerak 620 juta penduduk di Asia Tenggara. Kami tidak sabar untuk bekerja sama dengan Bank Dunia dan pemerintah setempat guna meningkatkan keselamatan di jalan dan membantu untuk mengurai kepadatan lalu lintas di beberapa kota tempat kami beroperasi,” ujar Anthony.
 
Inisiatif Open Transport ini akan dipimpin Transport & ICT Global Practice dari Bank Dunia dan bertujuan untuk membangun sistem transportasi yang lebih aman, bersih dan terjangkau yang dapat mengurai kemacetan, memfasilitasi akses pada pekerjaan dan menurunkan konsumsi BBM untuk transportasi. Teknologi dan manajemen data akan membantu untuk memetakan pola perjalanan dan kebutuhan pengguna, melibatkan para penduduk dan meningkatkan kualitas dan efisiensi solusi-solusi transportasi.
 
Hingga saat ini, GrabTaxi telah bekerja sama dengan ekosistem taksi yang sudah ada dan pemerintahan setempat di 20 kota yang tersebar di 6 negara, yakni Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam dan Indonesia. Hadirnya layanan GrabTaxi juga membantu para pengemudi taksi memasuki era ekonomi baru dengan menggunakan teknologi perangkat mobile terbaru untuk membuat perjalanan taksi lebih aman dan efisien dari sebelumnya.
 
Lebih dari 70.000 pengemudi taksi telah terdaftar dalam jaringan GrabTaxi untuk memenuhi kebutuhan pemesanan taksi melalui aplikasi yang makin meningkat dan kini mencapai 6,3 pemesanan tiap detiknya. Selanjutnya, GrabTaxi juga memprediksi bahwa satu dari dua pengemudi taksi di Asia Tenggara akan bergabung dengan jaringan GrabTaxi di akhir tahun 2015 nanti.
Tags:


COMMENTS