June 17, 2016

Digital Communication Ternyata Lebih Kena ke Masyarakat

Penulis: Karyo
Bambang Suherman
Digital Communication Ternyata Lebih Kena ke Masyarakat  

MOBITEKNO – Momentum Ramadhan yang terjadi setiap tahun senantiasa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak, dari bidang ekonomi, politik, hingga agama. Terlebih lagi dengan Dompet Dhuafa ( DD), sebagai salah satu Lembaga nirlaba yang bersentuhan langsung dengan umat muslim di Indonesia. Pasalnya, Dompet Dhuafa  mempunyai  ‘core bisnis‘ dari penghimpunan zakat, yang notabene merupakan kewajiban bagi kaum muslimin.

Oleh karenanya, Ramadhan bagi DD merupakan momentum yang sangat spesial untuk melakukan suatu gebrakan atau inovasi dalam melakukan segala aktifitasnya.

Momentum Ramadhan kali ini dimanfaatkan DD untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan value-nya DD pada masyarakat luas, melalui saluran Digital Communication, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi yang  berkembang sangat pesat saat ini.  Hal itu karena kesadaran masyarakat akan lembaga seperti DD terasa masih belum maksimal.

Hal itu pula yang menjadi perhatiaan khusus dari Bambang Suherman, Director of Communication & Resource Mobilization Dompet Dhuafa. Bagi Bambang, momentum Ramadhan akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk hal itu.

Value atau nilai-nilai DD yang dikomunikasikan diantaranya tentang nilai kepedulian, kemanusian, kemiskinan dan konsep berbagi yang dibalut dengan saluran zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf).

DD yang pada Ramadhan kali ini mengusung tema Zakatnesia mencoba memanfaatkan saluran Digital Comunication dengan memanfaatkan teknologi informasi dan saluran media sosial secara maksimal.

“Ramadhan kali ini DD akan memanfaatkan momentum Ramadhan dengan memaksimalkan saluran IT seperti media sosial dan beberapa fasilitas komunikasi lainnya. Kami bahkan menginvestasikan Rp 1 miliar serta tim khusus untuk pemanfaaan IT secara maksimal untuk saluran Digital Communication ini,” ungkap Bambang saat bincang-bincang dengan Mobitekno di kantornya baru-baru ini di Jakarta.

“Melalui saluran ini kami ingin mengkampanyekan nilai-nilai yang dimiliki DD kepada masyarakat agar lebih aware dan ikut terlibat langsung dengan DD,” ujar Bambang bersemangat.  Menurut Bambang, mulai ramadhan tahun ini DD memiliki perhatian yang sangat kuat untuk memanfaatkan IT dengan kanal Digital Communication, khususnya melalui saluran media sosial.

Dari pengalaman yang pernah dilakukan saat momen peristiwa di Aleppo, Suriah, Bambang mencontohkan, ternyata hal itu sangat efektif sekali. Pasalnya menurut Bambang, hal itu benar-benar dilakukan murni hanya dengan kanal media sosial saja tanpa woro-woro atau melaui media yang lain.

“Bayangkan dalam waktu kurang dari satu minggu, setelah peristiwa tersebut di-publish melalui media sosial, ternyata bisa terkumpul  dana sebesar 2 ratus jutaan. Dan dalam waktu  2, 5  bulan bisa terkumpul  515 jutaan,”  ujar Bambang mencontohkan efektifitas penggunaan media tersebut.

Oleh karenanya, menurut Bambang, DD akan memaksimalkan kanal media sosial yang sedang booming saat ini untuk  lebih memberdayakan masyarakat sesuai kebutuhan dan perkembangan masyarakat di era dunia maya saat ini.

Untuk itu menurut Bambang, DD akan mengembangkan fitur-fitur dan platform yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi secara online dengan mudah melalui kanal Digital Communication tersebut.

Salah satu yang dilakukan DD untuk hal itu dengan cara mengubah bentuk website DD menjadi website yang bisa lebih berinteraksi terhadap media sosial. Dengan begitu,  masyarakat tinggal download fitur tersebut dan langsung bisa bertransaksi. Selain itu, DD juga akan mengembangkan platform lainnya yang lebih user friendly dan mudah digunakan.

Bambang yang memadukan hobi traveling dengan karirnya tersebut mulai jatuh cinta dengan DD karena dorongan hati nuraninya  yang ingin bekerja, berbagi, dan peduli dengan sesama dalam bingkai merah-putih.

Bagi Bambang yang bergabung dengan DD di tahun 2005, awalnya  DD hanya jadi tempat pelarian setelah sebelumnya kecewa karena pekerjaannya sebagai konsultan di salah satu Lembaga dunia, hasilnya bukan diperuntukan untuk Indonesia, melainkan untuk dunia luar.

Tags: ,


COMMENTS