
Mobitekno – Agentforce, sebagai solusi Agent AI dari Salesforce, tidak hanya relevan bagi perusahaan besar atau enterprise, tetapi juga sangat bermanfaat bagi Small & Medium Business (SMB) atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Hal ini diungkap Salesforce dalam acara dengan media belum lama ini (17/1/2025) yang memaparkan hasil penelitian terbaru yang menunjukkan dampak positif implementasi kecerdasan artifisial (AI) seperti Agentforce terhadap bisnis UKM.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, UKM bahkan menjadi salah satu penopang ekonomi nasional karena kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51%. Namun, UKM juga menghadapi sejumlah kendala, seperti kendala terbatasnya sumber daya manusia (SDM).
Agentforce dapat mengisi celah ini dengan menyediakan bantuan otomatis dalam berbagai tugas administratif dan pelayanan pelanggan. Misalnya, dengan mengotomatisasi respons terhadap pertanyaan pelanggan atau menangani tugas rutin seperti pengelolaan data dan kampanye pemasaran.
UKM dapat memanfaatkan waktu dan tenaga karyawan mereka untuk fokus pada inovasi dan strategi bisnis. Ini memungkinkan UKM untuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar dalam hal layanan pelanggan dan efisiensi operasional tanpa harus menambah jumlah karyawan.
Selain itu, Agentforce juga menyediakan kekuatan analitik dan personalisasi ke dalam lingkungan UKM, yang biasanya tidak memiliki akses ke teknologi canggih karena keterbatasan biaya dan skalabilitas. UKM dapat mendapatkan wawasan (insight) berbasis data yang biasanya hanya tersedia untuk perusahaan besar, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan cepat.
Penggunaan AI ini juga membantu dalam menyesuaikan penawaran produk atau layanan sesuai dengan preferensi pelanggan, sehingga meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Integrasi dengan ekosistem digital Salesforce memastikan bahwa bahkan UKM dengan sumber daya terbatas dapat memanfaatkan teknologi ini dengan efisien, memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.
AI dukung pertumbuhan bisnis UKM Indonesia
Berdasarkan penelitian Small & Medium Business Trends dari Salesforce, digambarkan bagaimana pelaku SMB global memanfaatkan AI untuk mendorong pertumbuhan. Survei ini melibatkan 3.350 pemimpin SMB dari 26 negara, termasuk 150 pemimpin bisnis di Indonesia. Hasilnya mencatat 97% SMB di Indonesia mengakui bahwa implementasi AI telah membantu meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.
Iman Muhammad, Country Leader, Indonesia, Salesforce, menytakan bahwa ada 41% pemimpin UKM di Indonesia khawatir perusahaannya menjadi tertinggal jika belum mengimplementasikan AI. Menurutnya, telah ada sebanyak 75% pelaku UKM global telah melakukan eksperimen atau telah mengimplementasikan AI dalam bisnisnya.
“AI diakui telah berdampak positif pada perolehan pendapatan, produktivitas, dan pengalaman pelanggan, sekitar 77% UMKM di Indonesia telah menggunakan atau bereksperimen dengan AI,” ungkap Iman.
Namun, penelitian juga menunjukkan tantangan yang dihadapi SMB dalam adopsi teknologi canggih ini. Sebanyak 77% pemimpin SMB di Indonesia menyatakan kesulitan mengikuti perkembangan teknologi, sementara 29% mengaku tidak memiliki cukup waktu untuk memahami semua solusi teknologi yang digunakan. Meski begitu, 92% dari mereka menyatakan bahwa peningkatan kualitas data melalui AI berdampak positif pada pendapatan bisnis mereka.
Atlas Reasoning Engine
Di balik kecerdasan Agentforce sebagai Agent AI terdapat engine yang bekerja aktif dalam melakukan penalaran dan pembelajaran, yaitu disebut Atlas Reasoning Engine. Sebagai mesin penalaran dan pembelajaran atau dikenal sebagai “chain of thought” atau “rantai pemikiran”, Atlas bekerja dengan untuk mengambil data terstruktur dan tak terstruktur (data CRM dan lain-lainnya) untuk kemudian diproses olehnya.
Dianggap sebagai sebagai ‘otak’ dari Salesforce Agentforce, Atlas memberikan Agent AI kemampuan berpikir dan bertindak layaknya kecerdasan manusia. Atlas memungkinkan agen untuk memahami maksud dari input pengguna, mengevaluasi situasi dengan konteks yang dalam, dan merencanakan serta mengeksekusi tindakan secara otonom.
Dengan menggabungkan model bahasa besar (LLM) untuk pemahaman teks, model aksi besar (LAM) untuk eksekusi tindakan, dan modul retrieval augmented generation (RAG) untuk konteks tambahan, Atlas dapat memastikan bahwa setiap agen dalam Agentforce dapat memberikan tanggapan yang relevan dan akurat, sekaligus bertindak dengan cara yang mirip dengan pemikiran manusia.
Salah satu kekuatan utama dari Atlas adalah kemampuannya untuk melakukan “System 2 reasoning” yang mengacu pada pemrosesan kognitif yang lebih lambat dan lebih reflektif dibandingkan dengan pemrosesan otomatis. Artinya, setiap kali agen menerima permintaan, Atlas tidak hanya memberikan jawaban langsung tetapi juga mengevaluasi dan memperbaiki jawaban tersebut untuk memastikan relevansi dan keakuratan.
Metode ini dianggap mengurangi risiko “halusinasi” atau jawaban yang tidak berdasar pada data yang ada, yang kerap menjadi masalah dalam AI. Dengan sistem ini, agen dapat memproses kueri yang kompleks, menyesuaikan diri dengan informasi baru, dan melakukan pengambilan keputusan yang lebih matang, yang sangat penting untuk berbagai aspek bisnis, mulai dari layanan pelanggan sampai penjualan.
Selain itu, Agentforce juga bisa terintegrasi dengan ekosistem Salesforce yang ada, memanfaatkan Data Cloud untuk mengakses informasi real-time, dan memastikan bahwa setiap tindakan dilaukan sesuai konteks bisnis. Integrasi ini memungkinkan agen untuk beroperasi dengan pengetahuan yang mendalam tentang data pelanggan dan proses bisnis, membuat interaksi lebih personal dan efektif.
Dengan Atlas Reasoning Engine, Agentforce bukan hanya menjadi tool otomasi tapi juga solusi cerdas yang dapat beradaptasi, belajar, dan meningkatkan kinerja operasional, baik perusahaan besar maupun UKM.
Agentforce 2.0: Solusi efektif untuk UKM agar tetap kompetitif
Di tengah persaingan bisnis yang kian ketat, UKM Indonesia menghadapi tantangan untuk untuk survive, relevan dan tetap berkembang. Adopsi solusi teknologi berbasis AI seperti Agentforce dianggap menjadi salah jawaban dalam transformasi digital UKM ke depan. Berikut ini beberapa contoh penerapan Agentforce sebagai solusi efektif yang dapat diterapkan untuk UKM di Indonesia.
Pertama, Agentforce dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, misalnya mendukung pekerja dalam berbagai tugas rutin. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data, mengambil keputusan mandiri, dan langsung bertindak, UKM di Indonesia dapat mengurangi beban kerja administratif, seperti menjawab pertanyaan pelanggan, mengelola kampanye pemasaran, atau bahkan kualifikasi penjualan. Hal ini memungkinkan karyawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis, sehingga meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Kedua, Agentforce dapat melakukan personalisasi layanan saat berinteraksi dengan pelanggan. Agen AI ini dapat memahami preferensi dan riwayat interaksi pelanggan, memberikan jawaban yang lebih tepat dan relevan. Ini menjadi sangat penting dalam pasar yang sangat menghargai pengalaman pelanggan yang personal dan efisien.

Ketiga, Agentforce juga dapat melakukan pengambilan keputusan berbasis data. UKM seringkali terbatas dalam sumber daya untuk melakukan analisis data yang kompleks. Agentforce membawa kemampuan analitik yang kuat ke meja, menawarkan wawasan yang dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Aspek skalabilitas dan fleksibilitas juga tidak luput didukung oleh Agentforce. Salah satu tantangan terbesar bagi UKM adalah skala dan fleksibilitas dalam operasional. Agentforce memungkinkan UKM untuk memperluas kapasitas kerja sesuai dengan permintaan, tanpa perlu menambah jumlah karyawan secara permanen. Ini berarti UKM dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar hingga meningkatkan layanan pelanggan pada situasi dan kondisi tertentu tanpa perlu menambah biaya operasional secara signifikan.
Masih banyak manfaat lain yang ditawarkan Agentforce bagi UKM. Agentforce bukan hanya berdiri sendiri tetapi dirancang untuk bekerja dalam ekosistem digital yang lebih luas. Integrasi dengan solusi Salesforce CRM dan aplikasi lainnya juga memungkinkan UKM untuk membangun workflow yang lebih efisien dan terintegrasi.
Dengan adanya Agentforce, UKM di Indonesia berkesempatan untuk bersaing di level yang lebih tinggi melalui peningkatan efisiensi, layanan pelanggan yang lebih baik, dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Harapannya, UKM pun dapat bertransformasi menjadi entitas yang lebih dinamis dan berorientasi ke masa depan.
Tags: Agent AI, Agentforce, Agentforce 2.0, AI, Atlas Reasoning Engine, Indonesia, Salesforce, Small & Medium Business Trends, SMB, UKM