February 1, 2025

Langkah Ambisius Musk, 10.000 Unit Optimus Siap Diproduksi Tahun Ini

Penulis: Rizki R
Langkah Ambisius Musk, 10.000 Unit Optimus Siap Diproduksi Tahun Ini 

Mobitekno – Di tengah bayang-bayang perlambatan bisnis otomotif, Elon Musk kembali melakukan terobosan baru. CEO Tesla itu kini mengalihkan sorotan ke Optimus—robot humanoid yang disebutnya akan menjadi “pilar utama pendapatan Tesla”. Mematok target produksi 10.000 unit di 2024, Musk menggebrak teknologi global, dikutip dari Electrek

Tahun 2023 menjadi tahun berat bagi Tesla. Penjualan kendaraan listrik melambat, persaingan global mengeras, dan sentimen pasar berayun tak menentu. Namun, Musk tak pernah kehabisan strategi. Dalam konferensi pendapatan Q4 2023, ia mengumumkan rencana ambisius, yaitu memproduksi 10.000 robot Optimus tahun ini. “Ini tujuan internal yang sulit, tapi kami yakin bisa mencapai beberapa ribu unit,” ujarnya, merendah namun tetap membius.

Optimisnya tak berhenti di situ. Musk bahkan menyebut, produksi massal 100 juta robot per tahun bukanlah mimpi jauh. “Optimus akan jadi penopang ekonomi Tesla,” tegasnya. Pernyataan ini bukan sekadar retorika. Tesla dikabarkan telah merancang lini produksi dengan kapasitas 1.000 unit/bulan, lalu melompat ke 10.000 unit/bulan, sebelum versi Optimus 2 diluncurkan tahun depan dengan target 100.000 unit/bulan.

Optimus di Pabrik Tesla

Optimus

Meski Musk bersemangat memamerkan prototipe robot ini, bukti nyata masih samar. Beberapa video demo yang beredar menunjukkan robot bergerak lamban, bahkan diduga dikendalikan dari jarak jauh oleh manusia. Kritikus bertanya: Apakah Optimus benar-benar otonom, atau sekadar boneka canggih?

“Beberapa prototipe sudah “bekerja” di pabrik Tesla. Mereka akan melakukan tugas berguna pada akhir tahun,” Musk bersikukuh. Jika klaim ini terbukti, robot humanoid ini dapat merevolusi industri manufaktur—mulai dari merakit komponen hingga mengangkat barang berat, menggantikan tenaga manusia secara efisien.

Musk tak hanya membidik industri. Tahun 2025, Optimus rencananya akan dijual ke pihak ketiga dengan harga di bawah US$20.000—setara mobil listrik entry-level.

“Jika produksi mencapai 1 juta unit/tahun, harga bisa lebih terjangkau,” tambahnya. Visi ini membuka pintu bagi penggunaan robot di rumah sakit, logistik, bahkan rumah tangga.

Namun, skeptisisme menganga. Pakar robotika seperti Dr. Kate Darling dari MIT menyatakan, “Teknologi humanoid masih dalam tahap awal. Butuh sedekade untuk mencapai stabilitas dan keamanan yang memadai.” Apalagi, persaingan dengan perusahaan seperti Boston Dynamics yang sudah lebih dulu matang, membuat langkah Tesla tak mudah.

20250201 164245

20250201 164236 scaled

Bagi Musk, Optimus bukan sekadar proyek sampingan. Ia yakin robot ini akan menggeser dominasi mobil listrik dalam portofolio Tesla. “Ini tentang menciptakan masa depan di mana manusia dan mesin berkolaborasi,” ujarnya. Tapi, jalan menuju sana berliku.

Pasar robotika global diprediksi mencapai $214 miliar pada 2030 (Sumber: MarketsandMarkets). Jika Tesla bisa merebut sebagian kecil saja, Optimus bisa menjadi mesin pencetak uang baru. Akan tetapi, kegagalan memenuhi target produksi atau fungsi robot justru berisiko merusak reputasi Musk yang sudah diuji oleh proyek-proyek seperti Cybertruck dan Autopilot.

Optimus adalah cermin dari ambisi Musk yang tak kenal lelah—menjembatani yang mustahil menjadi mungkin. Di satu sisi, ia menawarkan visi dunia yang dipermudah oleh robot cerdas. Di sisi lain, risiko overpromise dan underdeliver mengintai. Bagi investor, Optimus adalah simbol harapan; bagi skeptis, ia adalah ilusi. Tapi, dalam sejarah Musk, garis antara keduanya seringkali kabur. Satu hal pasti, perjalanan Optimus bakal menjadi salah satu kisah paling menarik di dekade ini.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS