Bocah 2 Tahun “Kemudikan” Tesla Model X hingga Menabrak Ibu Hamil: Tesla Dituduh Cacat Desain, Saling Tuding Kelalaian

Mobitekno – Mallory Harcourt dari California mengalami insiden mengerikan yang melibatkan Tesla Model X, yang mengakibatkan dirinya mengalami cedera serius dan melahirkan prematur. Akibat dari peristiwa tersebut, ia mengajukan gugatan terhadap Tesla dan menuduh bahwa desain mobil tersebut memungkinkan anaknya yang berusia dua tahun “dapat” menyalakan mobil hingga menyebabkan kecelakaan.

Kronologi Kecelakaan

Pada hari naas tersebut, tepatnya dua hari setelah Natal, Harcourt baru saja pulang ke rumah dan menyadari bahwa ia lupa membawa kunci rumah yang tertinggal di klinik chiropraktik suaminya. Dalam kondisi tersebut, dia memutuskan untuk mengganti popok putranya di garasi sebelum pergi kembali. Sambil mengeluarkan tas popok dari mobil dan meninggalkan pintu pengemudi terbuka, anaknya yang berusia dua tahun melarikan diri dari pengawasannya.

Menurut laporan gugatan yang dikutip oleh The Miami Herald, anak tersebut berhasil masuk ke dalam Tesla Model X, menginjak pedal rem, dan menghidupkan mobil dengan menyentuh tuas pemindah gigi. Tak berhenti di situ, si kecil ini juga menginjak pedal akselerator yang membuat mobil bergerak cepat hingga kecepatan 8 mph (sekitar 12 km/jam). Pada momen kritis ini Harcourt yang berusaha menghentikan mobil malah tertabrak.

Akibat kecelakaan tersebut, Harcourt mengalami patah tulang panggul dan terpaksa menjalani kelahiran prematur satu minggu setelah kejadian. Ia menjelaskan pengalaman tersebut sangat menyiksa dirinya. Selain itu, ia harus menghabiskan waktu seminggu di rumah sakit dengan biaya pengobatan mencapai US$73.000.

Meskipun lukanya telah sembuh, Harcourt mengaku masih merasakan sakit. Lebih jauh, putranya juga mengalami trauma emosional pasca kejadian.

Tesla Model X dalam Pertarungan Hukum

Dalam gugatannya, pengacara Harcourt menekankan bahwa desain Tesla Model X memungkinkan anak kecil untuk mengoperasikan kendaraan dengan mudah adalah sangat berbahaya. Mereka berargumen bahwa balita mungkin saja mampu naik ke dalam mobil, desain yang memungkinkan mereka untuk menghidupkan dan menggerakkan mobil sangatlah tidak aman.

Sebaliknya, Tesla dan pengacaranya menolak klaim tersebut, menyatakan bahwa cedera Harcourt disebabkan oleh kelalaiannya sendiri karena meninggalkan anaknya tanpa pengawasan.

Sidang juri yang ditunggu-tunggu telah dilaksanakan pada tanggal 11 April 2024 waktu setempat, dengan Harcourt menuntut ganti rugi yang belum ditentukan jumlahnya untuk menutup biaya pengobatan, tekanan emosional, dan kerugian lain yang dialaminya. Kasus ini tidak hanya menyoroti masalah keamanan yang mungkin terjadi pada kendaraan otomatis dan semi-otomatis, tetapi juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak kecil di dekat kendaraan.

Kejadian ini mungkin menjadi titik penting dalam evaluasi keamanan kendaraan otomatis dan tanggung jawab produsen dalam desain kendaraan yang aman untuk keluarga.