April 4, 2025

Dua Kuartal Beruntun: BYD Dominasi Pasar BEV, Tesla Tertinggal!

Penulis: Rizki R
Dua Kuartal Beruntun: BYD Dominasi Pasar BEV, Tesla Tertinggal! 

Mobitekno – Industri kendaraan listrik (EV) sedang mengalami pergeseran besar. BYD, pabrikan otomotif asal Tiongkok, kini telah meneguhkan posisinya sebagai produsen EV terbesar di dunia untuk dua kuartal berturut-turut. Melalui strategi ekspansi agresif dan inovasi teknologi yang terus berkembang, BYD sukses meruntuhkan dominasi Tesla yang selama ini dominan di pasar global.

Menurut laporan terbaru Counterpoint Research, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025. Sebagian kalangan mempertanyakan apakah tren ini menjadi titik balik bagi industri EV atau justru awal dari pertarungan lebih sengit antara dua raksasa otomotif.

Perubahan peta kekuatan dalam industri EV semakin nyata dalam angka. Pada Q1 2025, BYD mengirimkan 416.388 unit BEV (Battery Electric Vehicle), melampaui Tesla yang hanya mencapai 336.681 unit. Keunggulan ini bukanlah kebetulan, melainkan kelanjutan dari tren yang sudah mulai terlihat sejak Q4 2024, ketika BYD lebih unggul dengan 595.413 unit dibandingkan 495.570 unit Tesla.

BYD

Kenaikan tajam ini menandai pergeseran keseimbangan dalam industri EV. Sebelumnya, Tesla masih unggul dalam total penjualan tahunan pada 2024, dengan 1.789.226 unit, sedikit lebih tinggi dibandingkan BYD yang mencapai 1.764.992 unit. Namun, jika tren ini berlanjut, 2025 bisa menjadi tahun pertama di mana Tesla benar-benar tergeser dari puncak dominasi EV global.

Counterpoint Research, menjelaskan, “BYD diproyeksikan akan menyalip Tesla untuk pertama kalinya sebagai merek kendaraan listrik bertenaga baterai terkemuka di dunia pada tahun 2025, menguasai pangsa pasar global sebesar 15,7%,”

Kunci Keberhasilan BYD: Teknologi, Ekspansi, dan Integrasi Vertikal

IMG 20250311 001407 scaled

Keberhasilan BYD tidak datang begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang berkontribusi pada pencapaian luar biasa ini:

1. Teknologi Pengisian Daya Super Cepat

Salah satu inovasi terbesar BYD yang menjadi game-changer adalah sistem pengisian daya ultra-cepat. Dengan arsitektur listrik 1.000V, baterai berkapasitas 10C charging rate, serta chip daya silikon karbida dan Blade Battery, BYD mampu melampaui standar industri saat ini.

“Sistem ini dapat menempuh jarak 400 km hanya dalam 5 menit pengisian daya, jauh melampaui Supercharger Tesla yang hanya menambah sekitar 275 km dalam 10 menit,” kata Abhik Mukherjee, Analis Riset Counterpoint.

Dengan kata lain, BYD bukan hanya menawarkan kendaraan yang kompetitif dalam hal harga, tetapi juga menghadirkan efisiensi dan kenyamanan yang lebih baik bagi pengguna EV.

2. Model Bisnis Terintegrasi Secara Vertikal

Keunggulan utama BYD dibandingkan Tesla adalah model bisnisnya yang terintegrasi secara vertikal. BYD tidak hanya memproduksi mobil, tetapi juga mengembangkan dan memproduksi baterai, motor listrik, serta sistem elektroniknya sendiri.

Hal ini memberikan BYD kontrol penuh atas rantai pasokan, sehingga mereka bisa menawarkan harga lebih kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan. Sementara Tesla masih bergantung pada pemasok pihak ketiga untuk banyak komponen kunci, BYD mampu menjaga efisiensi biaya dan memastikan pasokan tetap stabil.

Di sisi lain, Tesla menghadapi berbagai tantangan yang semakin menekan posisinya di pasar EV global. CEO Tesla, Elon Musk, semakin sering menjadi pusat kontroversi, yang mulai berdampak pada citra merek Tesla. Sikap politiknya yang kontroversial telah memicu reaksi keras dari konsumen, terutama di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Eropa.

20151012072440 Elon Musk Sebut Apple Sebagai Tesla Graveyard

Perang dagang AS-Tiongkok dan kenaikan tarif impor komponen EV dari Tiongkok juga menghambat rantai pasokan Tesla. Sementara BYD didukung oleh kebijakan domestik yang kuat, Tesla harus menghadapi biaya produksi yang semakin meningkat akibat ketegangan geopolitik ini.

Menurut Liz Lee, Associate Director Counterpoint, “CEO Elon Musk telah mencetak gol bunuh diri terhadap Tesla, dan kita akan segera melihat seberapa besar dampaknya pada penjualan Tesla di Q1 2025.”

Dominasi Tesla dalam industri EV tidak diragukan lagi telah menghadapi tantangan serius dari BYD. Namun, apakah ini berarti Tesla akan kehilangan taKhtanya secara permanen?

Sejauh ini, Tesla masih memiliki keunggulan dalam brand awareness dan ekosistem kendaraan listrik, termasuk jaringan Supercharger yang luas. Namun, dengan BYD yang terus mendorong inovasi dan ekspansi ke pasar global, Tesla harus segera beradaptasi agar tidak semakin tertinggal.

Satu hal yang pasti: industri EV global kini berada di tengah revolusi besar. Dengan BYD yang terus memimpin dalam teknologi dan efisiensi produksi, serta Tesla yang menghadapi tantangan dari berbagai arah, persaingan EV akan semakin menarik di tahun-tahun mendatang.

Tags: , , , , ,


COMMENTS