Mobitekno – Beberapa bulan setelah dirilis untuk platform iOS dan ditawarkan melalui pra-pendaftaran (pre-registration) di platform Android, ChatGPT akhirnya resmi hadir bagi pengguna Android di beberapa negara.
Berbagai hype terkait dampak plus minusnya kini mulai mereda. Saat OpenAI pertama kali memperkenalkannya, generative AI (artificial intelligence) ini menawarkan cara baru yang menarik dan menyenangkan bagi banyak pengguna untuk berinteraksi dan mendapatkan informasi dari AI bot.
Di masa kehadirannya yang tahap awal, chatbot yang ‘serba tahu’ ini dapat dengan cerdas membantu berbagai pertanyaan di benak banyak pengguna di seluruh dunia. Bukan hanya bermafaat dalam banyak hal, ChatGPT juga membuat kecemasan baru terkait efek disrups ke berbagai aspek hidup manusia.
Walau dianggap bermanfaat bagi banyak orang, butuh waktu cukup lama bagi OpenAI untuk dapat menghadirkan aplikasi dengan teknologi AI ini ke ponsel cerdas. OpenAI baru menghadirkan ChatGPT ke iOS pada bulan Mei dan akhirnya membuatnya tersedia ke depan di platform Android yang dihuni oleh lebih dari 3,6 miliar pengguna mobile di seluruh dunia.
Bisa Diunduh dari Playstore di beberapa negara
Aplikasi ChatGPT kini resmi dapat diunduh dari Google Play Store. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, aplikasi ini hanya tersedia untuk mereka yang berada di negara tertentu. Menurut informasi, baru pengguna di negara Amerika Serikat, Brasil, India, dan Bangladesh yang memiliki akses untuk menggunakannya.
Menarik untuk mengetahui alasan dipilihnya Bangladesh sebagai salah satu negara yang mendapatkan giliran pertama oleh OpenAI. Meski demikian, OpenAI berencana akan memperluas kehadirannya ke banyak negara lain dalam beberapa minggu mendatang.
ChatGPT for Android is now available for download in the US, India, Bangladesh, and Brazil! We plan to expand the rollout to additional countries over the next week. https://t.co/NfBDYZR5GI
— OpenAI (@OpenAI) July 25, 2023
Perlu diketahui, pastikan untuk mengunduh aplikasi ChatGPT yang tepat, yang dibuat oleh OpenAI. Hal ini karena ada banyak aplikasi yang mirip seperti ChatGPT di Playstore. Setelah diunduh, masukkan kredensial yang ada atau membuat akun baru. Setelah selesai, pengguna dapat memiliki akses ke fitur yang sama yang tersedia di versi desktop.
Hal pertama yang didapat pengguna yang mengunduh dan telah menginstall-nya adalah ChatGPT untuk Android adalah kemiripannya dengan aplikasi desktop atau iPhone. Sudah pasti aplikasi ini berfungsi sama yaitu sebagai layanan generative AI generative di mana pengguna dapat mengajukan pertanyaan atau saran apa saja yang diinginkannya.
Aplikasi ini juga menyediakan dua metode untuk dapat berinteraksi dengan AI generative tool ini. Pertama dengan mengetikkan prompt teks bersisi pertanyaan atau mengucapkan perintah suara melalui fitur pengenalan suara dari aplikasi tersebut.
Bagi yang penasaran untuk dapat giliran dapat melakukan registrasi awal untuk dapat mengunduhnya nanti dengan menggunakan tautan ini. Atau jika mencoba mebandingkannya dengan alternatif lainnya, dapat mencoba layanan sejenis di Google Bard.
Kehadiran di Android jadi momentum besar bagi ChatGPT
Peluncurannya untuk platform Android dapat menjadi momentum besar bagi OpenAI dalam persaingannya dengan layanan AI lainnya, seperti Google Bard. Ini karena Android adalah sistem operasi paling populer di dunia. Pada Juni 2023, Android mencapai sedikit di atas 40 persen dari total pangsa pasar OS diikuti oleh Windows sebesar 28 persen, kemudian iOS hampir 17 persen.
Dengan kehadirannya di Android, mungkin akn muncul pertanyaan seberapa besar ChatGPT akan memengaruhi kehidupan manusia nanti. OpenAI berpotensi memperkenalkan teknologi transformatif (atau kontroversial) kepada masyarakat yang belum pernah menggunakannya sebelumnya.
Di satu sisi, chatbot berbasis AI dapat membantu sejumlah besar pengguna mempelajari topik baru atau mendapatkan saran berdasarkan informasi yang diambil dari para ahli. ChatGPT menawarkan pengalaman percakapan yang lebih ramah dan menyenangkan dibandingkan mencari dan mendapatkan respons berupa informasi dari search engine yanbg digunakan selama ini.
Namun, ChatGPT juga membawa risiko meningkatkan terjadinya disinformasi atau penyebaran hoaks terkati suatu topik yang sebenarnya sudah disebutkan sejak awal oleh pembuatnya, baik OpenAI atau Google. Inilah pekerjaan rumah besar yang harus dijawab pelaku industri di bidang teknologi generative AI generatif di masa mendatang.
Tags: Android, Artificial Intelligence, ChatGPT, generative AI, iOS, OpenAI