March 5, 2023

Tidak Terindikasi Monopoli, Microsoft Bakal Dapat Lampu Hijau dari Uni Eropa Lanjutkan Akusisi Activision Blizzard

Penulis: Iwan RS
Tidak Terindikasi Monopoli, Microsoft Bakal Dapat Lampu Hijau dari Uni Eropa Lanjutkan Akusisi Activision Blizzard  

Mobitekno – Microsoft, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) sudah mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi perusahaan game Activision Blizzard dengan nilai transaksi sebesar US$ 69 miliar (hampir Rp 1.000 triliun) pada awal tahun 2022 lalu.

Ini akan menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah Microsoft dan industri game. Selain Activision Blizzard, Microsoft juga telah mengakuisisi beberapa perusahaan lainnya dengan nilai trasasksi yang tidak kalah besar, seperti LinkedIn (US$ 26,2 miliar), Skype (US$ 8,5 miliar), GitHub (US$ 7,5 miliar), dan ZeniMax Media (US$ 7,5 miliar).

Akuisisi Activision Blizzard bukannya tanpa kendala dan risiko bagi Microsoft. Salah satunya adalah kepastian persetujuan dari regulator antimonopoli di berbagai negara, utamanya di kawasan Eropa yang khawatir dengan dampak dari akuisisi ini terhadap persaingan dan perlindungan konsumen. Proses akuisisi ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2023 mendatang.

Namun menurut sumber di Reuters belum lama ini, proses akuisisi mulai menunjukkan perkembangan positif dengan kabar bahwa Microsoft bakal mendapat persetujuan antimonopoli UE untuk akuisisi Activision senilai $69 miliar. Perselisihan dan tuntutan hukum yang berlanjut selama lebih dari satu tahun didasarkan akan kekhawatiran monopoli pasar game oleh Microsoft.

Microsoft beli Actvision 02

Menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut, kesepakatan Microsoft dengan Nintendo dan Nvidia yang notabene merupakan kompetitior Microsoft di industri game cukup memberikan jaminan bagi pihak regulator bahwa indikasi monopoli yang dikhawatirkan tidak terjadi.

Seperti diketahui, Microsoft baru-baru ini membuat perjanjian selama 10 tahun dengan Nintendo dan Nvidia untuk memastikan bahwa Call of Duty akan tersedia di konsol Nintendo dan bahwa game Call of Duty dan Xbox PC akan dibawa ke platform game cloud Nvidia GeForce Now. Langkah ini secara langsung mengatasi masalah antimonopoli dari regulator dan tampaknya telah berhasil mengamankan kesepakatan.

Activision Blizzard adalah salah satu perusahaan game terbesar di dunia yang memiliki beberapa judul populer seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Overwatch, dan Candy Crush. Dengan mengakuisisi Activision Blizzard, Microsoft berharap dapat memperkuat posisinya di pasar game yang terus berkembang dan bersaing dengan rival-rivalnya seperti Sony dan Nintendo.

Salah satu manfaat dari akuisisi ini adalah Microsoft dapat menambahkan lebih banyak game Activision Blizzard ke layanan langganan Xbox Game Pass yang saat ini memiliki lebih dari 25 juta pengguna. Game Pass adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk mengakses ratusan game dengan membayar biaya bulanan.

Microsoft beli Actvision 01

Mengingat layanan dan aplikasi masa depan akan banyak bergantung pada teknologi cloud, Microsoft juga berencana untuk memanfaatkan teknologi cloud gaming agar game Activision Blizzard dapat tersedia di berbagai jenis perangkat.

Meski masalah regulasi di berbagai mungkin akan teratasi, Microsoft juga masih harus menghadapi masalah internal di Activision Blizzard yang dilanda skandal pelecehan seksual dan diskriminasi terhadap karyawan perempuan. CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick belum lama ini mendapat tekanan untuk mundur dari jabatannya karena dituduh gagal menangani kasus-kasus tersebut.

Microsoft sendiri telah menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan tim manajemen Activision Blizzard untuk memastikan budaya kerja yang aman dan inklusif bagi semua karyawan.

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS