Mobitekno – Jen-Hsun “Jensen” Huang, CEO Nvidia, akhirnya resmi mengumumkan chip GPU terbaru RTX 40 series di ajang GTC 2022 melalui livestream keynote (20/9/2022). GPU yang dimanufaktur oleh TSMC melalui node process 4 nm (TSMC 4N) sanggup ‘mengimplan’ 76 miliar transistor ke dalam satu die chip. Hitungan kasarnya, ini berarti 2,7x lebih banyak dari GPU RTX 3090 generasi sebelumnya.
GPU RTX 40 series akan hadir dalam dua model, RTX 4090 dan RTX 4080. Keduanya akan arsitektur GeForce RTX generasi ketiga, “Ada Lovelace” yang diklaim Nvidia bisa diandalkan bukan hanya untuk gaming dan grafik 3D, tapi juga untuk komputasi AI (ML/DL).
Seperti arsitektur GeForce RTX sebelumnya (Turing dan Ampere), GPU RTX 40 series yang berbasiskan Ada Lovelace juga terdiri dari tiga bagian core dengan perannya tersendiri. Ketiganya adalah Shader atau CUDA Core (streaming multiprocessor/SM), RT Core (Ray Tracing), dan Tensor Core (AI computation).
Pada CUDA Core, hadir teknologi baru yang menarik, yakni Shader Execution Reordering (SER), yang dapat melakukan reschedule berbagai tugas GPU secara real-time untuk mempercepat proses GPU. SER berkontribusi memberikan peningkatan efisiensi shader hingga 2x dan gaming framerate berkisar 25 persen, serta membantu performa GPU dalam komputasi real-time ray tracing.
Jensen menyebut teknologi SER ini sama inovatifnya dengan teknologi out-of-order execution pada CPU yang dipopulerkan ARM untuk chipset ponsel. Seperti diketahui, out-of-order execution kini sudah menjadi metode eksekusi yang paling umum digunakan CPU saat ini, baik mobile dan desktop CPU.
Tidak kalah menariknya adalah fitur DLSS (Deep Learning Super Sampling) yang sudah eksis sejak RTX 20-series. Fitur ini masih diandalkan untuk melakukan image upscaling dengan kualitas dan performa memadai. Misalnya pada upscaling resolusi 1080p ke 4K. Sejauh ini sudah ada 216 aplikasi dan game yang diakselerasi dengan fitur DLSS.
Adapun GPU RTX 40-series kini hadir dengan DLSS 3 baru. Didukung Tensor core generasi ke-4, DLSS 3 membawa metode baru, yakni Optical Multi-Frame Generation (AI-powered) dalam menghasilkan informasi berbagai frame baru (bukan hanya piksel).
DLSS 3 menggabungkan DLSS Super Resolution, DLSS Frame Generation, dan NVIDIA Reflex untuk merekonstruksi 7/8 piksel yang ditampilkan sehingga dapat mempercepat performa secara signifikan. Pada game yang mengandalkan GPU, DLSS 2 dan teknologi Super Resolution dapat meningkatkan frame rate hingga 2X. Dengan DLSS 3, RTX 40 series masih dapat mengangkat performa ray tracing hingga 4X seperti yang terlihat pada demo NVIDIA Racer RTX atau demo Microsoft Flight Simulator (lihat gambar).
Perusahaan berlogo dominan warna hijau ini menyebutkan bahwa GPU RTX 40 series juga mengusung fitur Nvidia ShadowPlay yang diklaim sanggup menjalankan game hingga resolusi 8K pada framerate 60 fps dengan HDR. Hadir pula dual AV1 encoder (NVENC generasi ke-8) baru yang mendukung format AV1 dan peningkatan efisiensi untuk video editing dan live streaming.
RTX 4090 sendiri merupakan model tertinggi seri RTX 40. GPU ini dibekali dengan memori GDDR6X 24 GB yang diklaim menawarkan kecepatan 2-4 kali lebih cepat dibanding RTX 3090 Ti. Meski lebih cepat, konsumsi dayanya masih sama seperti GPU generasi sebelumnya. Nvidia RTX 4090 juga lengkapi dengan 16.384 CUDA Cores, clockspeed 2,23 GHz sampai 2,52 GHz, 1.321 Tensor-TFLOPs, 191 RT-TFLOPs, dan 83 Shader-TFLOPs. Untuk menggunakan RTX 4090, Nvidia merekomendasikan power supply minimal 850 watt pada komputer dengan prosesor Ryzen 5900X.
Beralih ke RTX 4080, kartu grafis ini hadir dalam dua opsi memori, yaitu GDDR6X 12 GB dan GDDR6X 16 GB. Serupa dengan “saudaranya”, Nvidia RTX 4080 juga diklaim perusahaan menawarkan kecepatan 2-4 kali lebih cepat dibanding RTX 3080 Ti.
Selain dukungan memori yang berbeda, spesifikasi teknis kedua varian RTX 4080 juga berbeda. Nvidia RTX 4080 GDDR6X 12 GB dilengkapi dengan 7.680 CUDA Cores, clockspeed 2,31 GHz hingga 2,61 GHz, 639 Tensor-TFLOPs, 92 RT-TFLOPs, dan 40 Shader-TFLOPs. Kartu grafis ini berjalan dengan power supply minimal 700 watt.
Adapun RTX 4080 GDDR6X 16 GB dibekali 9.728 CUDA Cores, clockspeed 2.21 GHz hingga 2.51 GHz, 780 Tensor-TFLOPs, 113 RT-TFLOPs, dan 49 Shader-TFLOPs. Karena spesifikasinya lebih tinggi, kartu grafis ini membutuhkan power supply minimal 750 watt.
Seperti biasa, GPU Nvidia RTX 4090 akan hadir melalui produk graphics card mitranya atau AIB (Add-in Board) partner, seperti ASUS, Colorful, Gigabyte, Inno3D, MSI, Palit, dan lain-lain.
Konsumen di Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa akan menjadi yang dapat memebelinya. Sementara dua varian RTX 4080 akan tersedia mulai November mendatang.
Harga Nvidia RTX 4090 berkisar US$1.599 dolar (sekitar Rp24 juta), RTX 4080 12 GB berkisar US$ 899 (sekitar Rp 13,5 juta), dan RTX 4080 16 GB berkisar US$ 1.199 (sekitar Rp 18 juta).
Tags: Ada Lovelace, Deep Learning Super Sampling, DLSS, DLSS 3, GeForce RTX™, GPU, NVIDIA, Out-of-order, RTX 40, RTX 4080, RTX 4090, SER, Shader Execution Reordering