
Mobitekno – Kehadiran DeepSeek sebagai Model AI (LLM) baru di awal tahun 2025 ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) masih terus berlangsung ke depan. Kompetisi di balik layar bukan hanya terjadi antara penyedia model AI (OpenAI, Google Gemini, Meta AI, Claude AI, DeepSeek dll) di sisi perangkat lunak (software) tapi juga di sisi perangkat keras (hardware) alias GPU untuk berlomba siapa paling optimal melakukan komputasi AI.
Persaingan di sisi hardware terjadi antara AMD dan Nvidia (Intel masih bergumul dengan pengembangan GPU). Kedua perusahaan ini berlomba-lomba untuk menawarkan kartu grafis (GPU) terbaik yang mampu menjalankan model-model AI yang semakin kompleks dan menuntut.
Baru-baru ini, AMD mempublikasikan laporan data benchmark melalui melalui postingan X dari David McAfee (@McAfeeDavid_AMD), VP & GM Ryzen CPU & Radeon Graphics di AMD, yang menunjukkan bahwa GPU andalan mereka, Radeon RX 7900 XTX, mampu mengungguli RTX 4090 milik Nvidia dalam pengujian DeepSeek R1 tertentu. AMD mengklaim keunggulan performa hingga 13% saat menjalankan Distill Qwen 7B, dan bahkan mencapai 34% saat diadu dengan RTX 4080 Super.
Klaim ini tentu saja segera direspons Nvidia. Sang penguasa pasar GPU membalas dengan data benchmark mereka sendiri, yang menunjukkan bahwa RTX 5090 dan RTX 4090 jauh lebih unggul daripada RX 7900 XTX. Nvidia mengklaim RTX 5090 mampu mencapai performa hingga 2,2 kali lebih cepat daripada RX 7900 XTX dalam pengujian yang sama.
Klaim AMD
AMD memang menunjukkan hasil yang mengesankan dalam pengujian Distill Qwen 7B. Keunggulan performa hingga 13% terhadap RTX 4090 bukanlah angka yang kecil. Namun, perlu diingat bahwa ini hanya satu model AI. Performa RX 7900 XTX mungkin berbeda pada model AI lainnya.
Skor benchmark dari David McAfee (@McAfeeDavid_AMD) menunjukkan grafik yang membandingkan performa GPU Nvidia GeForce RTX 4080 Super dan RTX 4090 dengan AMD Radeon RX 7900 XTX, serta catatan yang menyatakan performa DeepSeek sangat baik pada GPU Radeon 7900 XTX dari AMD tersebut.
Klaim AMD yang juga menarik adalah keunggulan 34% terhadap RTX 4080 Super. Angka ini sangat tinggi dan menimbulkan keraguan. Mungkinkah AMD telah melakukan optimasi khusus untuk pengujian ini? Atau mungkinkah ada faktor lain yang berperan?
Klaim Nvidia
Nvidia, di sisi lain, menampilkan data yang lebih komprehensif dengan menguji berbagai model AI. Hasil mereka menunjukkan bahwa RTX 5090 dan RTX 4090 secara konsisten mengungguli RX 7900 XTX, terutama pada model yang lebih besar seperti Qwen 32b.
Benchmark yang dilakukan oleh NVIDIA menggunakan tiga model AI, yaitu Distill Qwen 7b, Llama 8b, dan Qwen 32b. Di sini, RTX 5090 menunjukkan kinerja yang jauh lebih tinggi dengan 124% lebih cepat dalam tes Qwen LLM 32b, 106% lebih cepat pada Llama 8b, dan 103% lebih cepat pada Qwen 7b dibandingkan RX 7900 XTX. RTX 4090 juga tidak kalah, dengan kinerja yang 47% lebih cepat pada Qwen 32b dan Llama 8b, serta 46% lebih cepat pada Qwen 7b.
Namun, benchmark yang dilakukan Nvidia juga masih dipertanyakan. Beberapa pengamat mempertanyakan pilihan model AI yang digunakan Nvidia. Apakah model-model tersebut merepresentasikan beban kerja AI yang umum digunakan? Atau Nvidia sengaja memilih model yang menguntungkan GPU mereka?
Siapa yang terbaik untuk komputasi Model AI DeepSeek?
Saling klaim keduanya menimbulkan pertanyaan, siapa yang lebih benar? Apakah AMD benar-benar berhasil mengungguli penguasa pasar Nvidia, atau klaim AMD hanya merupakan strategi pemasaran belaka untuk menarik konsumen di pasar GPU untuk komputasi AI beralih ke produk mereka?
Perlu dicatat bahwa kedua perusahaan menggunakan metodologi pengujian yang berbeda. AMD fokus pada model AI Distill Qwen, sementara Nvidia menggunakan berbagai model, termasuk Qwen 32b dan Llama 8b. Perbedaan ini cukup membuat sulit untuk membandingkan hasil secara langsung.
Setidaknya ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memlakukan perbandingan. Di ataranya konfigurasi sistem, metodogi, driver, versi software hingga /biasa pelaku benchmark (AMD/Nvidia) juga dapat memengaruhi hasil benchmark.
Valid tidaknya benchmark dari AMD dan NVIDIA perlu dilihat dari beberapa faktor. Pertama, konfigurasi dan metodologi benchmark dapat mempengaruhi hasil. Keduanya mungkin menggunakan setup yang berbeda, seperti versi driver yang spesifik atau pengaturan hardware yang dioptimalkan untuk menghasilkan performa terbaik dari produk mereka sendiri.
Selain itu, penggunaan model AI yang berbeda untuk benchmark juga dapat mempengaruhi hasil, model dengan parameter lebih besar atau lebih kecil mungkin lebih sesuai dengan arsitektur GPU tertentu, yang dapat memberikan keunggulan pada satu pihak terhadap pihak lain dalam tes tertentu.
Faktor lain adalah adanya potensi bias manufaktur yang tidak bisa diabaikan. Tidak jarang perusahaan menampilkan benchmark yang menguntungkan mereka, sementara data yang kurang menguntungkan mungkin saja tidak dipublikasikan. Benchmark dari AMD dan NVIDIA bisa saja memiliki “seleksi” tertentu dalam data yang diperlihatkan, yang mengarah pada kebutuhan untuk melihat hasil ini dengan sedikit skeptisisme.
Terakhir, validasi benchmark independen (pihak ketiga yang netral) juga diperlukan. Hingga saat ini, belum ada pihak independen yang telah melakukan benchmark DeepSeek R1 secara komprehensif untuk kedua GPU ini, selain klaim benchmark dari AMD dan NVIDIA.
Konsumen pilih yang mana?
Berdasarkan data yang tersedia, sulit untuk menentukan pemenang yang jelas dalam pertempuran benchmark ini. Kedua perusahaan memiliki klaim yang valid, namun juga memiliki kelemahan dalam metodologi pengujian mereka.
Apabila bujet adalah yang menjadi pertimbangan/metrik Anda dalam perbandingan ini, maka AMD mungkin saja dalam posisi yang lebih baik. Pasalnya, Nvidia GeForce RTX 4090 biasanya ditawarkan dengan harga lebih dari 2x bahkan 3x lipat dari AMD Radeon RX 7900 XTX sedangkan keunggulan performa mungkin tidak mencapai 2x lipat.
Yang jelas, baik AMD dan Nvidia akan selalu berinovasi dan mengembangkan GPU yang semakin powerful untuk berbagai tugas, termasuk koputasu AI. Dengan adanya kompetisi yang sehat, tentu akan menguntungkan konsumen, karena dapat mendorong penurunan harga dan peningkatan inovasi dan performa.
Bagi konsumen yang berencana membeli GPU untuk keperluan AI, sebaiknya tidak terlalu terpaku pada hasil benchmark dari satu sumber/pihak saja. Jika perlu, lakukan riset dan bandingkan hasil dari berbagai sumber terpercaya.
Pertimbangkan juga jenis model AI yang ingin digunakan atau dijalankan. Apakah ingin menggunakan layanan cloud AI atau ingin menjalankannya sendiri, seperti yang ditawarkan ‘gratis’ oleh DeepSeek. Apabila Anda fokus pada model tertentu, gunakan benchmark yang khusus menguji model AI tersebut. Jadi, GPU terbaik adalah GPU yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.
Tags: AI, AMD, DeepSeek, Distill Qwen, GPU, large language model, model AI, NVIDIA, Radeon RX 7900, RTX 4090, RTX 5090