Mobitekno – Nama Aiven mungkin masih asing terdengar di industri TI (teknologi informasi) tanah air bahkan global. Meski demikian, perusahaan yang berbasis di Helsinki, Finlandia, merupakan salah satu startup sukses dari kawasan nordik karena valuasinya yang sudah mencapai US$ 3 miliar (unicorn startup) setelah mendapatkan pendanaan terakhir.
Hadirnya Avien di Indonesia sebagai salah pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara tidak terlepas dari tren semakin banyaknya perusahaan yang menyadari pentingnya pemanfaatan data secara real time untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya melalui layanan baru yang inovatif dan interaktif.
Menurut laporan Gartner, pentingnya pemanfaatan data bagi perusahaan terlihat dari indikator pertumbuhan pasar database management system (DBMS) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Apabila pengeluaran perusahaan untuk DBMS diprediksi US$ 38,6 miliar pada tahun 2017, maka pengeluaran sudah mencapai US$80 miliar saat ini. Salah satu pendorong utamanya adalah pasar DBaaS (database as a service) yang dominan di era cloud asaat ini.
Potensi pasar yang besar ini disikapi Avien dengan mengandalkan setidaknya sebelas (11) teknologi open source dalam menawarkan layanan terkelola penuh (fully managed services) untuk berbagai jenis database di berbagai platform cloud yang ada saat ini, seperti AWS (Amazon Web Services), Microsoft Azure, hingga GCP (Google Cloud Platform).
Menurut Heikki Nousiainen, CTO & Co-founder, pelanggan, dalam hal ini perusahaan, dapat memilih cloud yang mereka inginkan, untuk selanjutnya ditangani oleh Aiven dalam konfigurasi dan seeting agar memastikan layanannya berjalan stabil, compliant, dan aman. Dengan demikian, developer aplikasi dapat fokus pada tugas mereka membangun aplikasi dan perusahaan pun tidak akan dibebebani dengan segala kompleksitas di atas dan lebih fokus memikirkan bisnis mereka.
Tidak seperti beberapa penawaran DBaaS (database as a service) yang juga ditawarkan cloud provider, platform Avien menawarkan sejumlah keunggulan, diantaranya berbasiskan teknologi open-source yang tidak menuntut perhitungan lisensi yang kompleks, tidak adanya vendor lock-in, aman dan highly scalable, harga yang transparan, dan jaminan 99.9% uptime SLA.
Beberapa contoh layanan yang dihadirkan platform Aiven antara lain Apache Kafka, Apache Flink, ClickHouse, M3, Apache Cassandra, OpenSearch, PostgreSQL, InfluxDB, MySQL, Redis, dan Grafana. Semua layanan telah multicloud-ready karena dapat di-host pada berbagai cloud provider, seperti AWS (Amazon Web Services), Microsoft Azure, GCP (Google Cloud Platform), UpCloud, hingga Digital Ocean.
Terkait pasar Indonesia yang dianggap penting, solusi Aiven sejauh telah digunakan oleh Vidio yang bergerak di bidang layanan video streaming OTT dan Swift Solutions, perusahaan bidang logistik pergudangan dan pengiriman barang.
Vidio mengandalkan solusi Aiven dalam pengembangan database dalam mengakomodasi volume pengguna yang fluktuatif. Terbukti Vidio berhasil meningkatkan customer experience bagi penggunanya. Sedangkan Swift Solutions memanfaatkan layanan managed service Aiven untuk mengatasi tantangan minimnya SDM seklaigus memnuhi berbagai permintaan pelanggan yang dinamis.
Bergerak di bidang logistik, Swift Solutions memanfaatkan layanan managed service dari Aiven untuk mengatasi tantangan kekurangan SDM dan kecepatan memenuhi permintaan pelanggan.
Tags: Cloud, Database as A Service, Database Management System, DBaaS, DBMS, developer, mulcloud, open source, Swift Solutions, Vidio