
Mobitekno – Samsung Electronics kembali menunjukkan komitmennya dalam menghubungkan teknologi dengan dunia seni. Kali ini, perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu merilis Art Basel in Basel Collection, sebuah kumpulan karya seni digital eksklusif yang kini bisa diakses melalui Samsung Art Store—platform seni digital milik Samsung yang tersemat dalam lini televisi pintarnya seperti The Frame, Neo QLED 8K, dan QLED. Peluncuran koleksi terbaru ini merupakan bagian dari kerja sama berkelanjutan antara Samsung dengan Art Basel, sebuah ajang seni kontemporer ternama di dunia.
Koleksi edisi Basel ini menjadi yang paling besar dalam sejarah kemitraan Samsung dengan Art Basel, mencakup 77 karya seni pilihan dari seniman dan galeri internasional. Dari total tersebut, sebanyak 38 karya dipilih secara khusus dari pameran Art Basel in Basel 2025, menjadikannya pusat sorotan dalam ekspansi global Samsung di ranah seni digital.
Keunikan koleksi ini terletak pada keberagaman perspektif artistik, teknik medium, serta latar geografis para seniman. Untuk pertama kalinya, koleksi ini juga mengundang partisipasi dari galeri yang berbasis di benua Afrika, memperluas cakupan budaya dan memperkaya keberagaman dalam representasi visual. Koleksi ini akan dipresentasikan secara langsung dalam pameran Art Basel yang berlangsung di Messe Basel, Swiss, mulai 19 hingga 22 Juni 2025.
Proses kurasi dari koleksi ini melibatkan seleksi ketat dari lebih 100 karya yang diajukan. Fokus utama seleksi adalah pada nilai keragaman—baik dalam hal seniman yang terlibat, jenis media yang digunakan, maupun jangkauan geografis. Dengan menampilkan baik seniman mapan maupun pendatang baru, Art Basel dan Samsung ingin menunjukkan lanskap seni kontemporer yang terbuka dan inklusif.
Beberapa karya yang menarik perhatian dalam koleksi ini antara lain:
Roméo Mivekannin dengan “Young woman with peonies after Frédéric Bazille” (2023), menghadirkan reinterpretasi potret klasik dari sudut pandang pascakolonial.
Basim Magdy melalui karya futuristik berjudul “An Intergalactic Messenger Teleported us to a Cave Settlement Ruled by Shared Compassion and Humility” (2022), mengajak penikmat seni untuk membayangkan dunia alternatif yang diwarnai nilai kemanusiaan.
Zandile Tshabalala dengan “Pink Blossoms” (2024), menyuguhkan potret perempuan kulit hitam yang kuat dan feminin.
Antonia Kuo dalam karya diptychnya “Willo” (2024), menciptakan perpaduan menarik antara teknologi digital dan teknik cetak analog.
Karya-karya dari nama besar seperti Jo Baer, Kibong Rhee, dan Lynn Hershman Leeson turut melengkapi koleksi ini, memperdalam dimensi tematik dan visual dari edisi tahun ini.
ArtCube dan Evolusi TV Samsung Sebagai Galeri Seni Digital
Sebagai bagian dari partisipasinya di Art Basel 2025, Samsung menghadirkan instalasi interaktif bernama ArtCube, yang dirancang untuk mengilustrasikan bagaimana teknologi mutakhir Samsung dapat membawa seni digital ke level baru. Di dalam ruang ini, pengunjung dapat merasakan pengalaman mendalam menikmati seni melalui TV premium Samsung seperti The Frame dan Neo QLED 8K yang menampilkan karya dalam resolusi tinggi dan warna yang hidup.
ArtCube menjadi bukti konkret bagaimana teknologi dan seni bisa saling berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman imersif. Melalui perangkat ini, para pengunjung bisa melihat langsung karya-karya dari koleksi Art Basel ditampilkan dalam format digital yang sangat realistis. Bahkan, pengunjung juga bisa menciptakan potret digital versi mereka sendiri dengan menggunakan fitur seni bergerak yang hanya tersedia secara eksklusif di ArtCube.
Tidak hanya menampilkan karya, ArtCube juga menjadi ruang diskusi aktif bagi para profesional di bidang seni dan teknologi. Samsung mengadakan sesi panel bersama para kurator, seniman, dan pakar teknologi yang membahas bagaimana perangkat digital seperti televisi dapat memperluas akses terhadap seni dan mendemokratisasikan pengalaman estetik di era modern.
Kolaborasi Samsung dan Art Basel bukanlah hal baru. Sebelumnya, koleksi serupa telah diperkenalkan dalam edisi Art Basel Miami Beach 2024 dan Art Basel Hong Kong 2025. Bahkan beberapa karya dari Art Basel Hong Kong yang dirilis Maret lalu berhasil masuk dalam daftar 10 besar karya paling banyak dilihat di Samsung Art Store secara global. Ini menunjukkan antusiasme pengguna terhadap seni digital semakin tinggi, terutama saat seni bisa dinikmati langsung di ruang tamu mereka sendiri.
Menurut Maike Cruse, Direktur Art Basel in Basel, kemitraan ini menjadi jembatan penting antara pengalaman fisik dalam pameran dan interaksi digital yang bisa diakses dari mana saja. “Kami senang dengan peluncuran koleksi baru ini di Samsung Art Store. Dengan begitu, siapa pun dapat merasakan atmosfer Art Basel tanpa harus hadir langsung ke lokasi pameran,” ujar Cruse.

Samsung Art Store sendiri kini memiliki lebih dari 3.500 karya dari lebih dari 800 seniman dunia. Koleksi ini mencakup berbagai tema dan gaya artistik, dan dapat disesuaikan dengan suasana hati atau dekorasi ruangan pengguna. Di tahun 2025 ini, Samsung juga memperkuat fitur personalisasi dalam Art Store menggunakan teknologi Samsung Vision AI, yang memungkinkan pengguna untuk menikmati karya favorit dengan kualitas visual dan audio yang lebih tajam dan mendalam.
Keunggulan lain dari Art Store terletak pada fleksibilitasnya. Melalui berbagai model TV seperti Neo QLED, QLED, hingga The Frame, pengguna tidak hanya mendapatkan perangkat hiburan, tetapi juga media visual yang fungsional sekaligus estetik—layaknya galeri seni pribadi di rumah.
Dengan koleksi Art Basel in Basel 2025 yang kini telah tersedia secara global melalui Samsung Art Store, Samsung sekali lagi mempertegas posisinya bukan hanya sebagai inovator teknologi, tetapi juga sebagai penghubung antara seni dan audiens yang lebih luas. Upaya ini membawa seni kontemporer melintasi batas-batas geografis dan membuka peluang baru dalam menjelajahi ekspresi artistik melalui kecanggihan teknologi visual masa kini.
Tags: Art Basel, Samsung, TV Samsung