Mobitekno – Salah satu aplikasi percakapan (messaging app) paling populer saat ini, Telegram, terus mencoba strategi baru dalam monetisasi bisnis. Meskipun terbilang lebih lengkap dibandingkan WhatsApp, WeChat, Discord, dan layana sejenisnya, Telegram dianggap belum terlalu agresif menerapakan ‘revenue stream’ di berbagai aspek layanannya selama ini.
Padahal, Telegram yang disebut telah memiliki setidaknya 550 juta pengguna aktif ini sangat membutuhkan pemasukan tambahan agar bisnisnya dapat terus berkesinambungan. Sebut saja seperti menambah infrastruktur layanan untuk kenyaman dan keaman penggunanya.
Berbeda dari aplikasi pesaingnya, Telegram memiliki keunggulan dengan fiturnya yang lengkap, ramah pengguna, dan cloud sentris. Pengguna Telegram dapat dengan mudah menyimpan semua pesan dan foto server/cloud dengan aman dan mengaksesnya dari beberapa perangkat yang sudah terhubung dengan mudah.
Telegram sudah menyadari urgensi untuk monetisasi tersebut, seperti yang telah disampaikan CEO sekaligus pendiri nya Pavel Durov dua tahun lalu. Durov menginginkan strategi monetisasi yang tetap mengutamakan kepentingan pengguna umumnya (pengguna gratis). Dimulai dengan menambahkan iklan dan fitur ekstra di group/channels yang memiliki jumlah pengguna di atas 1000 orang.
Telegram mulai melakukan monetisasi berikutnya pada aplikasi Beta versi 8.7.2 di platform iOS mulai bulan ini. Versi ini memperkenalkan fitur langganan Telegram premium yang akan mendapat akses ke beragam stiker dan fitur reaksi/respons yang lebih lengkap.
Apabila pengguna belum berlangganan, beberapa stiker dan reaksi akan menunjukkan ikon premium dengan gembok. Ketika dipilih, aplikasi akan menawarkan pengguna untuk berlangganan.
Stiker dan reaksi premium ini juga nampaknya tidak akan terlihat pada percakapan dari sisi pengguna gratis. Sebagai gantinya, ada pemberitahuan untuk menawarkan alternatifnya.
Fitur Telegram premium ini sekilas mirip dengan fitur di aplikasi Discord yang menawrkan fasilitas yang lebih premium dengan fitur emoji animasi, personalisasi, dan upload file yang lebih besar.
Layanan berlangganan sebenarnya bisa disebut sebagai janji Durov untuk menghadirkan fitur ekstra, meski dengan syarat harus mengeluarkan biaya khusus bagi penggua. Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dan harga langganan Telegram premium tersebut.
Tags: Discord, fitur berlangganan, fitur premium, messaging apps, Telegram, WeChat, WhatsApp