Ramai Peminat, Telkomsel Orbit Sukses Raup 250 Ribu Pengguna

Mobitekno – Telkomsel Orbit, salah satu layanan milik Telkomsel yang menargetkan rumahan telah berhasil menjangkau 250 ribu pelanggan per September 2021. Tentunya, hal tersebut merupakan pencapaian sukses mengingat di bulan pertama layanan ini hanya sanggup menjaring 10 ribu pengguna

Arief Pradetya selaku Head of Home LTE Telkomsel, menjelaskan bahwa di Agustus 2020, pengguna Orbit ada 10.000. Butuh waktu 6 bulan untuk sampai 50.000 pengguna di Februari 2021.

“50.000 yang kedua butuh empat bulan, 50.000 ketiga butuh dua bulan, dan sekarang untuk tambah 50.000 lebih pendek lagi hanya satu bulan,” ungkapnya saat konferensi pers secara virtual, Rabu (29/9).

Perlu diketahui, layanan ini sendiri sejatinya hadir pada bulan Juli 2020 dimana pada fase awal peluncurannya, mereka hanya mampu menjangkau 50 kota di Indonesia. Kini, layanan tersebut telah hadir di seluruh Indonesia selama tersedia jaringan 4G Telkomsel.

Untuk urusan perangkat, saat ini Telkomsel Orbit menyediakan perangkat yang beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli pelanggan. Tidak lupa, Arief menjelaskan bahwa pengguna Orbit saat ini rata-rata menggunakan 112 GB per bulan. Mayoritasnya untuk komunikasi seperti WhatsApp atau Zoom, kemudian untuk social media, video, e-commerce, dan untuk mengakses berita.

^{telkomsel orbit}

“Saat kita punya modem yang harganya dibawah 500 ribu, kita berpartenr dengan Advan untuk menghadirkan Telkomsel Orbit ini. Kita cukup punya banyak pilihan ke pelanggan, tergantung mereka lebih senang dengan modem yang mana.” jelas Arief.

Tidak hanya untuk 4G, kabar baiknya Orbit juga telah menyediakan perangkat yang mengakomodir jaringan 5G dari Telkomsel. Saat ini ada tujuh titik di Jakarta dan Banten yang beberapa area di dalamnya masuk ke dalam jangkauan Telkomsel 5G, yaitu Pondok Indah, Widya Chandra, Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gading, Alam Sutera, BSD, dan Menteng.

“Di wilayah-wilayah ini, kita mencoba menawarkan Orbit 5G yang jauh lebih cepat dibandingkan 4G. Tetapi kita di sini masih belajar memahami perilaku pelanggan karena harganya memang masih tidak semurah 4G. Tentunya tahun depan kita akan menyasar wilayah-wilayah potensial lainnya,” tutup Arief.