Mobitekno – Diluncurkan secara global pada pertengahan tahun ini, Huawei P50 Pro telah dinobatkan menjadi smartphone dengan kamera terbaik. Tidak hanya model tahun ini saja, mulai dari rilis pertama pada tahun 2012, hingga seri Huawei P50 tahun ini, smartphone Huawei P series telah mendapat pujian yang konsisten, dari penggemar teknologi dan para pengguna. Menuju perayaan 10 tahun seri Huawei P dan peluncuran Huawei P50 Pro di Indonesia pada awal tahun 2022, ada baiknya kita melakukan kilas balik sejenak ke sejarah lini produk yang luar biasa ini, untuk melihat sejauh mana fotografi seluler dan desain smartphone ini telah berkembang selama dekade terakhir, dan ke mana arahnya dalam waktu dekat.
Huawei Ascend P1: membuka lembaran baru (Januari, 2012)
Huawei Ascend P1 dan Ascend P1s dirilis pada acara tahunan Consumer Electronics Show di Amerika Serikat pada Januari 2012. Pada saat itu Huawei Ascend P1s adalah smartphone tertipis yang pernah diproduksi, dengan bodi ramping 6,68 mm, dan Huawei Ascend P1 juga masih terbilang tipis dengan bodi hanya 7,69 mm. Nyatanya, kedua ponsel tersebut sangat luar biasa, sehingga efek visual keseluruhannya digambarkan sebagai “lebih ramping dari sayap jangkrik”.
Patut dicatat juga bahwa kedua model seri P awal ini hadir dengan kamera mutakhir menurut standar saat itu. Huawei Ascend P1 menampilkan kamera 8 MP bercahaya belakang, dengan dukungan untuk pemfokusan otomatis dan HDR, serta fitur buka kunci cepat dan pemotretan beruntun kecepatan tinggi. Berbagai macam efek dan fitur filter yang keren, termasuk pemotretan grup, pelacakan wajah, pelacakan senyum, pemotretan panorama, kecantikan kulit, dan pemotretan cahaya rendah, gambar yang diperkaya lebih lanjut, dengan segudang mode pemotretan yang menggona. Seri ini adalah asal muasal seri P menjadi standar emas untuk fotografi seluler, sejak awal.
Huawei Ascend P2, layar yang memukau (Februari 2013)
2013 adalah tahun rilis Huawei Ascend P2, yang membawa seri P ke level yang lebih tinggi lagi, berkat kehadiran layar yang luas. Ascend P2 terlihatmirip dengan P1 dalam desain keseluruhannya, menampilkan bodi ultra-ramping 8,4 mm sebagai ciri khasnya, hadir dalam warna hitam dan putih klasik. Kombinasi tampilan yang luas dan bentuk yang ramping mengingatkan kita pada infinity pool yang tak terbatas, dan tepi melengkung yang anggun serta bezel yang sempit membuatnya nyaman digenggam. Keuntungan utama Ascend P2 dibandingkan pendahulunya adalah ukurannya yang lebih besar dan layar 4,7 inci yang luas.
Huawei Ascend P2 juga hadir dengan tombol rana inovatif di sisi kanan bingkai, yang memberikan kenyamanan baru, dan rasa bakat artistik untuk fotografer berdedikasi. Kamera dengan penerangan belakang 13 MP pada Ascend P2 juga merupakan peningkatan yang signifikan, dalam hal jumlah piksel, menghasilkan efek pemotretan yang lebih baik dalam kondisi pencahayaan yang buruk.
Huawei Ascend P6 pemenang penghargaan yang ramping (Juni 2013)
Huawei Ascend P6 hadirkan peningkatan substansial di seluruh aspek, dengan bingkai setipis wafer 6,18 mm (lebih tipis n 7,69 mm pada Ascend P1s), dan evolusi dari bodi plastik ke bodi logam. Saat itu Ascend P6 adalah smartphone tertipis di pasaran, dan desainnya merupakan bukti minimalis, terinspirasi dari selembar kertas yang bersih dan segar. Bodi metalik dan penutup belakang mengingatkan pada teknik adopsi yang diterapkan pada jam tangan Swiss, menghasilkan tampilan yang menakjubkan dan rasa yang menggoda.
Dengan lompatan seri angka yang tidak biasa dari 2 ke 6, Ascend P6 signifikan lebih baik dari pendahulunya, benar-benar ponsel dengan paradigma baru. Smartphone ini menampilkan pengaturan kamera depan ganda 5 MP dan kamera belakang 8 MP, serta pemotretan makro 4 cm, jagonya fotografi seluler yang memiliki pengikut setia. Huawei Ascend P6 jelas mewakili era baru untuk seri Huawei P.
Huawei Ascend P7: Smartphone 4G LTE ultra-ramping pertama (Mei, 2014)
2014 adalah tahun tonggak sejarah dalam perkembangan sektor telekomunikasi Tiongkok, dan operator 4G mulai memikat konsumen pada waktu itu. Huawei Ascend P7 dirilis pada tanggal 7 Mei tahun itu di Paris, dan menampilkan bodi ultra-ramping 6,5 mm yang belum pernah ada sebelumnya pada ponsel 4G LTE, hasil upaya Huawei dalam menciptakan smartphone yang ramping dan kuat.
P7 mempopulerkan desain kaca dua sisi metalik, yang disempurnakan lebih lanjut dengan proses pelapisan 7 lapis yang teliti, yang memberikan tampilan dan nuansa ekstra istimewa. Dalam hal fotografi, P7 juga unggul pada masanya, menampilkan kamera depan 8 MP yang tangguh di saat selfie baru saja populer, membantu mengantarkan era baru pengambilan gambar selfie dengan sudut lebar. Tidak ketinggalan adalah kamera belakang 13 MP, yang menggunakan sensor IMX214 andalan Sony, bersama dengan ISP independen tingkat kamera SLR, dan mesin pengolah gambar pintar 2.0. Hasilnya adalah pencitraan yang ditingkatkan secara dramatis dalam kondisi pencahayaan yang buruk, dengan detail yang disempurnakan di seluruh aspek, menjadi dasar bagi inovasi fotografi smartphone yang luar biasa.
Seri Huawei P8: Sensor RGBW empat warna pertama (April, 2015)
Huawei merilis lini produk baru pada April 2015, termasuk model Huawei P8 Lite, P8, dan P8 Max. Ponsel ini adalah yang pertama dalam garis keturunan seri P yang meninggalkan nama “Ascend”.
Ponsel Huawei P8 mengadopsi desain yang sepenuhnya metalik, bukan bodi kaca dua sisi seperti P7. Bingkainya terbuat dari paduan aluminium, yang dikombinasikan dengan tepian yang tajam dan cerah, menciptakan tampilan futuristik yang masih bersinar hingga saat ini. P8 juga diciptakan untuk nyaman digenggam.
Namun atribut yang menonjol pada Huawei P8 tidak diragukan lagi adalah fotografinya, berkat kehadiran mode grafiti cahaya yang inovatif, dan sensor RGBW empat warna yang belum pernah ada sebelumnya, yang meningkatkan kecerahan efek pencitraan sebesar 32% di lingkungan dengan kontras tinggi, dan mengurangi noise sebesar 78% di lingkungan cahaya rendah. Kamera belakang 13 MP menggabungkan sensor IMX278 Sony dan aperture f/2.0, untuk area sensor yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pendahulunya IMX214. Tidak kalah pentingnya adalah penambahan teknologi OIS (optical image stabilization), yang menghasilkan pencitraan yang jauh lebih stabil. Ketika diwujudkan dalam bentuk satu perangkat, inovasi ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan raksasa fotografi seluler baru.
Seri Huawei P9: Pengaturan Baru dual-camera Leica (April, 2016)
Seri Huawei P9, yang diluncurkan pada April 2016, memulai era baru dalam hal fotografi smartphone, serta kehadiran seri P Huawei seperti yang kita tahu sekarang. Dari sistem kamera warna monokrom ganda hingga kemampuan profesional Leica, banyak fitur perintis yang patut diperhatikan.
Kerjasama Huawei yang terus bekembang dengan produsen kamera ikonik dari Jerman, Leica, menandakan bahwa ponsel P9 adalah yang pertama menampilkan dua lensa Leica. Selain itu, kualitas gambar lainnya juga ditingkatkan, berkat susunan kamera ganda 12 MP + 20 MP (kamera warna-monokrom ganda) yang didukung dengan aperture f/22 yang diperbesar. Sensor monokrom ponsel mengumpulkan detail dan kontur, bekerja bersama dengan sensor warna, yang bertanggung jawab atas kualitas gambar, untuk menghasilkan gambar dengan ketajaman dan nuansa yang lebih besar. Kolaborasi dengan Leica mendapat pujian yang luar biasa oleh antara pengguna di seluruh dunia.
Dari segi tampilan, P9 mengadopsi desain minimalis yang mirip dengan P8, tetapi juga memiliki perbedaan dengan pendahulunya dalam beberapa hal penting, seperti adanya penyambahan sensor sidik jari belakang, serta layar 2.5D yang menyatu sempurna dengan kaca dan bodi logam. , menghasilkan efek reflektif yang berkilauan. Di bagian dalam dan luar, P9 menampilkan kesan high-end yang juga mencerminkan seri P Huawei.
Seri Huawei P10: Master potret yang terinspirasi dari Leica (Februari 2017)
Huawei P10 membawa kerjasama dengan Leica ke tingkat yang lebih tinggi, dengan menggabungkan lensa Leica aperture sebesar besar F/1.9 untuk pertama kalinya, yang dapat membuat hasil foto selfie lebih terfokus walau di tengah keramaian. Dengan sistem dual-camera 12 MP + 20 MP di bagian belakang (kamera warna-monokrom ganda) yang tersedia untuk hasil gambar yang sangat baik. Berkat chipset Kirin 960 yang tangguh, seri P juga mampu mendukung merekam video 4K, dan skor DxO 88 yang luar biasa merupakan bukti kecakapan fotografi dan videografi yang baru ditemukan.
Pada bagian luar, bentuk potongan berlian P10 dibuat untuk menciptakan kekaguman, dengan detail yang menakjubkan. Hal tersebut sangat unggul dibandingkan dengan smartphone glassback lainnya, smartphone ini hadir dalam delapan warna yaitu: Ceramic White, Prestige Gold, Mystic Silver, Rose Gold, Graphite Black, Dazzling Gold, Dazzling Blue, dan Greenery, menjadikannya yang paling unggul di tengah perkembangan desain smartphone yang meningkat dengan cepat.
Seri Huawei P20: Menonjolkan tiga kamera 40 MP, dengan AI yang menjadi game-changer (Maret, 2018)
Peluncuran seri Huawei P20 pada tahun berikutnya menandai datangnya era multi-kamera untuk fotografi seluler. Ponsel P20 tetap membawa sensor monokrom (20 MP) dan sensor warna (40 MP), tetapi menambahkan lensa telefoto (8 MP), membentuk rangkaian tiga kamera Leica yang menakjubkan.
Fotosensitivitas ISO 102400 setinggi langit pada seri Huawei P20 juga menjadi sumber daya tarik dan diskusi yang tidak ada habisnya di kalangan fotografer seluler. Kemampuan menakjubkan ini membantu pengguna mengimbangi kurangnya cahaya di lingkungan gelap, membuat bidikan di malam hari menjadi lebih terang seperti saat di siang hari. Bahkan, ponsel seri P20 bahkan diberi julukan “night vision” oleh para penggemar di Internet. Kemampuan AI yang didukung GPU tidak kalah luar biasa, terbukti mampu mengidentifikasi 500 jenis pemandangan dan latar belakang di 19 kategori berbeda. Setelah mengidentifikasi pemandangan di jendela bidik (viewfinder), kemudian ponsel ini dapat beralih ke mode pemotretan optimal, untuk menyediakan fotografi level profesional secara alami yang mudah untuk digunakan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa seri Huawei P20 mengumpulkan skor DxOMark tertinggi tahun 2018, memperkuat statusnya sebagai ponsel unggulan premium. Ponsel P20 juga dirancang dengan sangat hati-hati, terbungkus dalam bodi kaca berkilauan yang dilengkapi dengan warna gradien yang sama menakjubkannya, terutama model Twilight yang sangat terkenal. Dengan menggunakan warna gradien yang belum pernah terjadi sebelumnya pada saat itu, sebuah inovasi yang dengan cepat ditiru oleh brand smartphone besar lainnya.
Huawei P30 series: Merubah aturan fotografi, dengan sistem kamera quad Leica (Maret, 2019)
Seri Huawei P30 melanjutkan warisan seri P yang luar biasa, baik dari sisi desain maupun fotografi. Model P30 Pro disebut-sebut sebagai tonggak fotografi seluler yang out of the box, dan lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan saja, hal ini berkat susunan kamera quad-Leica yang sangat sensitif, yang memanfaatkan desain ringan yang inovatif untuk mengemas Kamera Super Sensing 40 MP, Lensa Ultra Wide Angle 20 MP, Lensa SuperZoom 8 MP, dan juga kamera ToF. Sama pentingnya, P30 Pro juga hadir dengan Sensor RYYB SuperSpectrum pertama, untuk meningkatkan efisiensi input cahaya pada tingkat piksel. Sebagai ponsel pertama yang tersedia secara komersial yang memiliki fitur lensa periskop dengan kemampuan zoom 50x dan sensitivitas ISO 409600, serta pemotretan malam hari melibatkan noise minimal. Modul fotosensitif yang baru dirancang, modul lensa, image signal processor (ISP) dan neural network unit (NPU) dirancang untuk bekerja dengan sempurna, dan menjadikan ponsel seri Huawei P30 unggul dalam persaingan.
Lini produk baru juga meningkatkan standar teknologi tampilan. P30 Pro mengadopsi layar OLED kaca lengkung 3D dengan tepi bulat melengkung yang cermat di kedua sisi, dan warna gradasi halus untuk mencerminkan bentuknya yang cantik. Ponsel ini dibuat dengan perhatian yang ketat terhadap detail, yang mampu berfungsi sebagai aksesori khusus yang fashionable.
Seri Huawei P40: Kamera Ultra Vision Leica penta, dengan kemampuan zoom 100x (Maret, 2020)
Seri Huawei P40 membuka pintu bagi fotografi ponsel yang sangat tanggap, dengan mengemas sensor CMOS 1/1,28 inci yang mutakhir, dan kamera penta Leica yang menakjubkan pada model P40 Pro+, dengan lensa utama Ultra Vision 50 MP, Ultra Wide 40 MP. Cine Camera, sensor ToF, lensa telefoto dengan 3x, dan lensa telefoto periskop dengan zoom optik 10x, dimana untuk pertama kalinya sistem lensa telefoto jarak jauh disematkan pada smartphone. Lensa telefoto yang tangguh ini memberikan P40 Pro + kemampuan zoom yang menakjubkan, dengan dukungan hingga 10x optical zoom, dan rekor 100x digital zoom.
Model P40 Pro dan Pro+ juga hadir dengan Quad-Curve Overflow Display, untuk pengalaman menonton tanpa batas seperti layaknya air yang mengalir.
Seri Huawei P50: Kamera dual-matrix (Juli, 2021)
Lini produk seri P terbaru ini merupakan latihan ketahanan bagi perusahaan yang dikarenakan oleh tantangan eksternal yang dihadapi Huawei. Bahkan dengan adanya rintangan ini, fotografi dan desain tetap tiada duanya.
Seri Huawei P50 mengeksplorasi kualitas gambar yang semakin kuat, dengan desain Kamera Dual-Matrix yang inovatif, untuk memastikan bahwa optik dapat sepenuhnya memanfaatkan kemampuan komputasi, dan melampaui keterbatasan fisik. Dengan fitur tersebut, menghasilkan beragam warna yang begitu mempesona dan terlihat nyata. XD Fusion Pro yang baru dan sudah ditingkatkan memperkenalkan mesin warna primer, sistem filter, dan teknologi super dynamic range, untuk menyempurnakan detail, warna, dan rentang dinamis secara komprehensif. Ponsel P50 juga hadir dengan fitur baru yang menakjubkan – True Chroma Shot, yang menggunakan kemampuan inti dari seri P seperti fotografi zoom, pemotretan malam hari, dan gambar HD, yang dapat memungkinkan para pembuat konten untuk menangkap vibrant setting dalam kemewahan yang maksimal.
Desain kamera perintis dan kemampuan gambar yang semakin baik, saling melengkapi dengan sempurna, yang menghadirkan ponsel terbaik dari segala sisi.
Selama satu dekade terakhir, smartphone seri P milik Huawei telah memelopori satu demi satu desain smartphone utama dan kemajuan fotografi, seperti bodi kaca dua sisi, layar tanpa batas, sistem kamera penta, dan banyak lagi, benar-benar bukti sebuah inovasi. Siapa yang menyangka bahwa kita akan menyaksikan begitu banyak terobosan luar biasa dalam waktu sesingkat itu?
Bahkan saat kita menyisihkan waktu untuk merenung, penting untuk diingat bahwa pencapaian masa lalu ini masih belum seberapa dibandingkan dengan apa yang ada di depan. Seri Huawei P akan terus menangkap imajinasi publik, selama kita bergantung pada ponsel untuk mengabadikan dunia kita.
Konsumen dapat menantikan peluncuran Huawei P50 Pro di Indonesia awal tahun depan.
Tags: Huawei, Huawei P50 Pro, Smartphone Huawei