Mobitekno – Kasus kebakaran yang melanda gedung Cyber 1 tentunya membuat dampak yang cukup besar bagi sebagian layanan digital di Indonesia, terutama yang menggunakan data center di gedung tersebut. Namun, Exabytes Indonesia yang juga menggunakan data center di Gedung Cyber 1 sudah memastikan bahwa data pelanggan tetap aman. Hal ini berkat strategi yang dilakukan Exabytes Indonesia, terutama pada masa pandemi.
“Business Continuity dan Disaster Recovery Strategy sangat krusial dalam pengelolaan IT. Hal ini berguna untuk menghadapi kondisi force majeure seperti insiden kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1 pada 2 Desember 2021 lalu. Dengan memanfaatkan teknologi cloud untuk operasional harian, KVM-over-IP pada perangkat serta sensor DC yang dapat memantau secara jarak jauh, Exabytes Indonesia sudah menerapkan flexible work arrangement sejak awal masa pandemi COVID-19,” ujar Indra Hartawan, Country Manager Exabytes Indonesia.
“Hal ini merupakan simulasi dari business continuty strategy yang kita lakukan jika ada kondisi darurat baik itu pada kantor atau akses ke data center. Kami juga beroperasi di multiple data center, sehingga disaster recovery plan dapat dijalankan,” lanjut Indra.
Salah satu jaminan keamanan data pelanggan yang dijamin Exabytes Indonesia karena perusahaan ini tidak hanya menggunakan satu data center saja. Ada lebih dari satu lokasi data center yang digunakan Exabytes, seprti di Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat. Exabytes Indonesia juga berkomitmen membantu perusahaan-perusahaan yang membutuhkan solusi Disaster Recovery Strategy dalam menghadapi krisis untuk mengurangi dampak dari insiden serupa di kemudian hari.
Tags: Exabytes, Exabytes Indonesia, Gedung Cyber 1, Hosting Exabytes, Kebakaran gedung Cyber 1