Mobitekno – Jaguar Land Rover dan Universitas Cambridge telah mengembangkan sistem layar sentuh ‘tanpa sentuhan’. Bagi sebagian khalayak, hal itu mungkin terdengar aneh. Akan tetapi konsep teknologi ini telah ada setidaknya selama satu dekade dan ada banyak aplikasi praktis untuk sistem bertenaga kecerdasan buatan ini.
Para periset JLR dan Cambridge mengemukakan bahwa “layar sentuh tanpa sentuhan” akan membantu mengurangi penyebaran patogen dari permukaan yang terbukti sangat berguna pasca-pandemi COVID-19. Para peneliti mengatakan teknologi itu juga akan membantu menjaga perhatian pengemudi saat di jalan.
Pelacak gerakan (yang menggunakan sensor berbasis frekuensi atau berbasis radio) bekerja bersamaan dengan faktor-faktor lain, seperti pelacakan mata dan informasi kontekstual lainnya, untuk mengetahui tombol mana yang ingin diketuk. Sistem “sentuhan prediktif” bisa berguna, misalnya, ketika pengemudi berada di jalan bergelombang dan sulit untuk mengetuk bagian yang benar dari layar.
Agar memiliki gambaran lengkap, kamu bisa lihat video di bawah ini:
Para peneliti mengemukakan, dari hasil uji coba menunjukkan bahwa teknologi itu dapat mengurangi waktu dan upaya yang dibutuhkan pengemudi untuk berinteraksi dengan layar sentuh hingga setengahnya. Mereka menjelaskan teknologi itu bermanfaat bagi orang-orang dengan kecacatan motorik –yang menyebabkan getaran atau sentakan tangan secara tiba-tiba, seperti penyakit Parkinson atau cerebral palsy, karena membantu mereka memilih opsi yang tepat.
“Sistem berbasis perangkat lunak dapat diintegrasikan dengan ‘mulus’ ke layar sentuh yang ada dan tampilan interaktif, selama pengaturan tersebut memiliki data sensor yang tepat,” kata para peneliti.
Lebih dari itu, teknologi ini dapat berguna pada semua jenis layar sentuh pada ruang publik. Misalnya, menyelesaikan masalah check-out mandiri di toko grosir atau kios, check-in swalayan di bandara, dan lain sebagainya. Para peneliti menyarankan teknologi ini juga dapat digunakan untuk tampilan tanpa permukaan fisik, seperti hologram atau proyeksi.
Tags: cambridge university, Covid-19, Jaguar Land Rover, touchless, touchscreen