Mobitekno – Industri teknologi telah kehilangan salah satu tokoh terpentingnya. Samsung telah mengabarkan bahwa Lee Kun-hee pimpinan Grup Samsung meninggal pada 25 Oktober di usia 78 tahun usai menghabiskan enam tahun terakhir di rumah sakit akibat serangan jantung.
Perusahaan tidak menyebut nama penggantinya dalam pernyataan seperti dilansir Engadget, akan tetapi putra Lee sekaligus pemimpin de facto, Wakil Ketua Lee Jae-yong (alias Jay Y. Lee), dianggap sebagai salah satu kandidat yang paling mungkin menggantikannya. Tercatat, Lee Kun-hee meninggalkan perusahaan yang kini jauh lebih kuat ketimbang saat dia mulai.
Lee menjadi pemimpin pada tahun 1987 dan terkenal berkat memajukan Samsung dari perusahaan yang relatif sederhana dan seringkali berfokus pada lokal menjadi ‘raksasa’ di banyak bidang elektronik, baik itu smartphone, TV, peralatan atau komponen seperti layar dan memori. Samsung sering memuji pertumbuhan eksplosifnya dengan pertemuan New Management pada tahun 1993, dimana Lee menghabiskan tiga hari untuk menguraikan perubahan budaya perusahaan yang akan membantu menciptakan pembangkit tenaga listrik global.
The Wall Street Journal mencatat bahwa Lee sering kali melakukan pendekatan langsung, mengadakan rapat darurat untuk meninjau masalah, memengaruhi keputusan perekrutan, dan meluncurkan produk baru dalam waktu singkat. Dia terkenal dengan gerakan simbolis tahun 1995, dimana dia memerintahkan para pekerja untuk membakar puluhan ribu perangkat karena kualitasnya buruk. Apabila Lee merasa ada masalah, dia akan meningkatkan tekanan sampai masalah itu diperbaiki.
Seperti peribahasa tak ada gading yang tak retak, demikian juga jalan hidup Lee. Kepemimpinan Lee diwarnai skandal. Dia dihukum pada tahun 1995 karena menyuap Presiden Korea Selatan, dan pada tahun 2008 karena penggelapan dan penggelapan pajak. Saat mengundurkan diri, pengaruh Lee telah sedemikian rupa sehingga dia menerima pengampunan dengan harapan dia akan memenangkan Olimpiade Musim Dingin 2018 untuk Korea Selatan.
Terkait suksesi, Samsung telah menerima banyak kritik karena mempertahankan kepemimpinan dalam keluarga, terutama setelah Lee Jae-yong dihukum karena penyuapan dan penggelapan. Perusahaan tersebut telah menghabiskan beberapa tahun terakhir mencoba menjauhkan diri dari masalah etika Lee Kun-hee, dan putranya mengklaim bahwa dia tidak akan memberikan kepemimpinan kepada anak-anaknya.
Meski begitu, ada sedikit keraguan bahwa pengaruh Lee bisa dirasakan hari ini. Kemungkinan besar Anda memiliki setidaknya satu produk Samsung atau menggunakan perangkat yang bergantung pada komponen Samsung, dan Lee memainkan peran kunci. Hingga batas tertentu, lanskap smartphone modern telah berutang budi kepada Lee. Fondasi yang dia bangun bisa menjadikan Samsung sebagai andalan dunia elektronik untuk waktu yang lama.
Selamat jalan, Lee.
Tags: bos Samsung meninggal, Chariman Samsung, Grup Samsung, Lee Kun-hee