Mobitekno – Pameran perdagangan elektronik kelas dunia, Global Sources Electronics yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-7 Desember 2019. Ajang B2B (Business-to-Business) di industri elektronik yang pertama kalinya digelar di Tanah Air diharapkan dapat dimanfaakan seoptimal mungkin bagi para pelaku bisnis elektronik di Indonesia untuk meningkatkan usahanya dalam berbagai aspek.
Indonesia yang disebut sebagai ‘Macan Asia Baru’ di bidang ekonomi dinilai menawarkan peluang baru yang menarik bagi para pelaku bisnis, khususya elektronik. Seperti diketahui, masyarakat kelas menengah Indonesia, sebagai target utama untuk penjualan elektronik sudah berjumlah 70 juta orang. Jumlah ini bahkan menjadi 130 juta orang pada 2030 nanti.
Selama pameran Global Sources Electronics Indonesia (GSEI) 2019 nanti, pelaku bisnis elektronik, utamanya Indonesia, akan diberi kesempatan melakukan lebih dari 400 sesi business matching dengan antara supplier (pemasok) dari Cina, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.
GSEI 2019 yang akan menghadirkan 350 pemasok produk elektronik dari berbagai negara diharapkan akan mendekatkan para pebisnis elektronik lokal tanpa harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk menunjungi pameran elektronik di luar negeri. Demikian disampaikan Toerangga Putra, Presiden Direktur Adhouse Clarion Event, sebagai penyelenggara ajang GSEI 2019.
“Dalam pameran ini akan ada lebih dari 300 ekshibitor dari berbagai negara seperti seperti Cina, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, Filipina, dan termasuk Indonesia. Bagi kami Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi produk elektronik,” ujar Wendy Lai, VP Global Sources Exhibition Hong Kong di Jakarta (12/11/2019).
GSEI 2019 terbagi dalam empat kategori utama. Yang pertama yakni Peralatan Elektronik Untuk Konsumen yang memamerkan peralatan elektronik rumah, audio, dan periferal komputer. Kedua, peralatan elektronik seluler yang meliputi aksesoris seluler, power bank, dan lain-lain.
Ketiga, komponen-komponen elektronik yang menampilkan sumber daya listrik, konektor, sirkuit, dan komponen-komponen lainnya. Dan terakhir yakni gaming dan AR/VR yang terdiri dari game console, keyboard, dan peralatan gaming lainnya.
Menurut Toerangga yang akrab dipanggil Angga, pameran tersebut tidak hanya menampilkan produk, ide, dan teknologi terbaru saja, tapi akan membawa peserta pameran yang terverifikasi dan berpengalaman dalam memasok produk elektronik berbagai merek.
Para peserta pameran disebut masukkategori verified suppliers yang sudah menjalani seleksi dan verifikasi terlebih dahulu oleh pihak Global Sources terkait kualitas produk, ketepatan pengiriman, dan kejujuran dalam transaksi untuk mencegah penipuan atau kejahatan lainnya di e-commerce.
“Kehadiran GSEI 2019 ini diharapkan bisa menjadi peluang bisnis di Indonesia. Potensi ekonomi di Indonesia terus tumbuh, meningkatnya pangsa UMKM dan penjual online Indonesia menjadi pendorong di balik acara ini,” kata Wendy Lai.
Gelaran ini juga didukung oleh asosiasi dan pelaku bisnis di Indonesia, diantaranya Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), wadah pelaku bisnis impor Importir.org, AsiaCommerce, pelaku di bidang end-to-end service impor untuk B2B dan B2C, Indonesia e-Commerce Association (idEA), Indonetwork, Indotrading, dan Zyrex.
Turangga berharap, selama pameran GSEI 2019 berlangsung target pengunjung sekitar 8 ribu pengunjung bisa tercapai. Wendy Lai juga menjanjikan pameran ini bisa digelar rutin setiap tahunnya di bulan Desember dengan skala yang terus ditingkatkan.
Tags: Global Sources Electronics, Global Sources Exhibition, GSEI 2019, industri elektronik, Pameran Elektronik