Mobitekno – Kabar baik datang bagi pengemudi Tesla di seluruh AS bahwa mereka dapat menikmati jaringan stasiun Supercharger (pengisian daya) yang telah tersebar luas. Tetapi kabar buruknya, harga untuk sekali mengisi daya mobil tersebut diklaim sangat tidak ramah di kantong.
Rupanya Tesla diam-diam menaikkan harga per-kwh untuk sejumlah stasiun pengisian cepat tersebut. Menurut Electrek, kenaikan biaya rata-rata yang dibebankan ke pelanggan per penggunaan berkisar antara 20 sampai 40 persen. Di California, misalnya, harganya mulai 20 sen per kWh sampai 26 sen.
“Tesla berkomitmen untuk memastikan bahwa (stasiun) Supercharger tidak akan pernah menjadi pusat keuntungan,” kata perusahaan itu di situs Supercharger-nya.
Di Oregon, harga naik dua kali lipat dari 12 sen menjadi 24 sen sementara di New York naik lima sen menjadi 24 sen per kWh. Pemilik Tesla model S dan model X tentunya tak khawatri dengan kabar ini, karena akan terus memiliki kredit 400kWh per tahun, tetapi untuk pemilik Tesla model 3 yang notabene tidak memiliki kredit, ini bisa menjadi sebuah ‘musibah’.
“Tesla berkomitmen untuk memastikan bahwa Supercharger tidak akan pernah menjadi pusat keuntungan,” kata perusahaan itu di situs Supercharger-nya.
Inti dari penyesuaian harga pengisian daya ialah untuk mengelola permintaan Tesla yang cukup signifikan. Kenaikan ini bagi sebagian warga Amerika masuk akal dan masih jauh lebih murah daripada gas, terutama bila Anda memperhitungkan wilayah setempat.
Untuk saat ini, salah satu keuntungan bisa mengendarai Tesla adalah masih terbukanya akses ke jaringan pengisian daya yang cepat.
Tags: Otomotif, Supercharger station, Tesla, Tesla X