
Mobitekno – Samsung Innovation Campus (SIC) kembali menjadi panggung lahirnya solusi kreatif dan berdampak dari anak muda Indonesia. Pada Batch ke-6 program ini, dua tim peserta berhasil menyabet posisi tertinggi berkat proyek inovatif yang memanfaatkan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat.
Tim Rarevolution dari BINUS University menjadi juara utama kategori perguruan tinggi dengan proyek mereka bernama PawPal, boneka pintar yang dirancang khusus untuk anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun. Boneka ini dibekali fitur edukatif seperti Talk to Me, Math Adventure, serta Would You Rather, yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendorong pertumbuhan kognitif anak sekaligus mengurangi ketergantungan pada layar gadget. Angeline Rachel, perwakilan tim, menyatakan bahwa partisipasi mereka di SIC mendorong semangat belajar dan keinginan kuat untuk terus berinovasi demi menjawab tantangan screen time berlebihan pada anak-anak.
Sementara itu, tim dari SMK Negeri 2 Pekanbaru yang menamakan diri sebagai Tim 1 STI Pekanbaru, berhasil menempati posisi puncak untuk kategori setingkat SMA/SMK/MA. Mereka menciptakan EduKit AIoT ESP32, sebuah alat pembelajaran praktis yang dirancang untuk membantu siswa dan guru memahami teknologi IoT dan AI secara langsung. Produk ini menggabungkan chatbot, teknologi Computer Vision, serta fitur kuis interaktif—sebuah kombinasi yang membuat pembelajaran lebih menarik dan aplikatif. Menurut perwakilan tim, Rahsya Benova Akbar, ide ini berangkat dari keterbatasan alat praktikum di sekolah mereka. Kini mereka bercita-cita menjadikan EduKit sebagai produk siap pakai untuk sekolah-sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Pengumuman pemenang ini menandai puncak dari perjalanan panjang SIC Batch 6 tahun ajaran 2024/2025. Lebih dari 10.600 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia telah mengikuti serangkaian pelatihan intensif dalam bidang Coding, IoT, dan AI. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi sejak program ini pertama kali digelar, mencerminkan antusiasme besar generasi muda terhadap penguasaan teknologi.
Selama proses pembelajaran, para peserta mengembangkan ribuan ide inovatif yang disaring melalui berbagai tahapan seleksi, mentoring langsung oleh praktisi industri dan akademisi, hingga akhirnya terpilih 10 tim terbaik dari masing-masing kategori (SMA/SMK/MA dan Universitas D3-D4-S1). Finalis kemudian dinilai langsung oleh panel juri yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, BRIN, serta Samsung R&D Institute Indonesia dan Hacktivate. Kriteria penilaian mencakup kelayakan ide, dampak sosial, segmentasi pengguna, desain produk, fitur, hingga strategi presentasi dan rencana pengembangan ke depan.

SIC Jadi Program Strategis
Program SIC sendiri dipandang sebagai inisiatif strategis yang tak hanya membekali peserta dengan keahlian teknis, namun juga menanamkan nilai empati sosial, semangat inovasi, dan kemampuan bekerja sama. Dr. Arie Wibowo Khurniawan, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, menyampaikan bahwa program ini mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan inklusif di seluruh Indonesia. “Lebih dari sekadar penguasaan teknologi, apa yang ditunjukkan para peserta mencerminkan kepedulian sosial yang tinggi dan komitmen untuk membawa perubahan positif,” tegasnya.

Sementara itu, Banu Afwan Pribadi dari Samsung R&D Institute Indonesia menambahkan bahwa melalui SIC, peserta tidak hanya belajar tentang coding atau pemrograman, tetapi juga ditantang untuk menjadi pemecah masalah yang solutif bagi masyarakat. “Kami ingin peserta melihat teknologi sebagai alat untuk menciptakan dampak sosial, bukan sekadar keahlian teknis semata,” jelasnya.
Senada, Bagus Erlangga selaku Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia menekankan pentingnya platform seperti SIC untuk membentuk talenta digital nasional. Ia menilai bahwa program ini mampu menumbuhkan budaya inovatif, kolaboratif, dan berpikir maju di kalangan generasi muda. “Kami yakin dengan ekosistem yang mendukung, anak-anak muda Indonesia siap menjadi pemimpin teknologi masa depan,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para finalis, tiga tim terbaik dari masing-masing kategori mendapatkan hadiah berupa produk Samsung senilai total Rp 200 juta dan sertifikat resmi kelulusan program. Hadiah ini sekaligus menjadi simbol pengakuan atas kontribusi nyata mereka dalam menciptakan solusi teknologi yang aplikatif dan bermanfaat.
Melalui Samsung Innovation Campus, Samsung Electronics Indonesia menegaskan komitmennya dalam membangun fondasi kuat untuk ekosistem pendidikan teknologi nasional. Harapannya, inisiatif ini terus berkembang dan menjangkau lebih banyak talenta potensial dari berbagai penjuru negeri, sekaligus menjadi wahana yang melahirkan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam teknologi, tetapi juga memiliki visi besar untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Tags: Samsung, Samsung Innovation Campuss, SIC 6, SIC Batch 6