Mobitekno – Masyarakat Indonesia umumnya masih memiliki kultur berbelanja di toko/pasar, membeli pulsa, tiket, hingga membayar tagihan menggunakan uang tunai (cash). Namun, anjuran pemerintah untuk menggunakan uang non-tunai (cashless) untuk bertransaksi perlahan-lahan mulai direspons positif oleh berbagai pihak.
Menurut Bank Indonesia, cepat atau lambat, Indonesia akan menuju ke cashless society yang dicirikan sebagai masyarakat yang melakukan berbagai aktivitas transaksinya dominan dilakukan secara non-tunai.
Indikatornya terlihat sepanjang tahun 2017 lalu, dimana total transaksi uang elektronik telah mencapai Rp 12,3 triliun. Ini berarti meningkat cukup siginifikasn dibandingkan tahun sebelumnya (2016) yang ‘hanya’ Rp 7 triliun.
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan transaksi non-tunai adalah dukungan berbagai pihak, seperti adanya regulasi pendukung, transformasi digital di industri perbankan, dan juga pesatnya pertumbuh startup berbasis fintech (financial technology atau teknologi finansial) di Indonesia.
Salah satu startup (ritisan) fintech juga punya ingin mendukung terwujudnya cashless society adalah DANA (Dompet Digital Indonesia) yang salah satu pendanaannya berasal dari EMTEK. Sejak diperkenalkan pada Maret 2018 lalu, DANA akhirnya secara resmi meluncurkan aplikasi dompet digital atau e-wallet (Android dan iOS) di Indonesia.
Menurut Vince Iswara, CEO DANA di acara grand launch di Jakarta (5/12/2018), kesamaan visi tim dan diferensiasi adalah kunci kesuksesan DANA di tengah-tengah mulai maraknya pelaku e-wallet di Indonesia. Sebut saja, seperti T-Cash (Telkomsel), XL Tunai, Rekening Ponsel (CIMB Niaga), e-cash (Bank Mandiri), Go-Pay, OVO, dan lain-lain.
Perlu diketahui, e-wallet DANA berbeda dari kartu e-money yang banyak berbedar saat ini, seperti Flazz BCA, E-Money Mandiri, Brizzi BRI, Tap Cash BNI, Blink BTN, Mega Cash, Nobu E-Money, atau JakCard Bank DKI.
Sebagai e-wallet, mekanisme proses transaksi dengan aplikasi DANA yang terpasang di smartphone diproses dengan melibatkan server (server based) yang berarti membutuhkan koneksi Internet. Adapun kartu e-money yang berbasis chip (chip-based) hanya membutuhkan sebuah alat EDC untuk bertransaksi. dengan kata lain tidak membutuhkan aplikasi smartphone dan koneksi Internet.
Salah satu diferensiasi DANA dibandingkan e-wallet saat ini menurut Vince adalah konsepnya sebagai layanan pembayaran digital berbasis open-platform. Pengguna tidak perlu berpindah platform untuk melakukan berbagai jenis pembayaran digital.
“Konsepnya adalah DANA diperuntukkan untuk bisa dipakai oleh semua orang,” ujar Vince.
Selain didukung dua data center lokal untuk mendukung proses transaksi real-time/responsif dan aman, DANA juga telah mengantongi empat izin/lisensi untuk dari Bank Indonesia. Keempatnya adalah izin untuk menyelenggarakan uang elektronik, dompet digital, lembaga keuangan digital, dan transfer dana.
“Fokus utama kami adalah konsumen, merchant, dan institusi keuangan. Kami bukan hanya sebagai e-money tapi juga e-wallet. Bukan hanya menggantikan uang tapi menggantikan dompet,” tambah VInce untuk menegaskan tagar kampanyae mereka #GANTIDOMPET.
Aplikasi DANA bukan hanya digunakan sebagai e-money untuk pembayaran non-tunai, tapi juga diintegrasikan langsung dengan kartu debit dan kredit dari pengguna.
Untuk melakukan penambahan saldo (top-up) DANA, pengguna dapat melakukannya via ATM atau merchant, seperti Alfamart, Alfamidi, Dandan, Ramayana dan Robinson.
Proses transaksi/pembaranan di merchat dilakukan menggunakan tahapan yang relatif ringkas, yakni melalui metode pindai QR Code yang di-generate dari aplikasi.
Untuk mulai berbelanja di merchant DANA, pengguna cukup menjalankan aplikasi, mengklik tombol “Pay” untuk membuat (generate) QR code. Selanjutnya, arahkan layar ponsel pengguna (yang menampilkan QR code) ke mesin pemindai QR yang tersedia di merchant. Apabila pengguna telah mendengar bunyi ‘beep’, ini berarti proses telah selesai.
Sebagai pemain baru, DANA cukup optimis dapat menjadi pemain e-wallet nomor satu di Indonesia. Menurut Vince ini dilakuakn dengan melakukan kemitraan yang lebih banyak dengan merchant agar saling mendapatkan mendapat benefit. Intinya, DANA buan hanya aktif menambah pengguna/pelanggan baru, tapi juga melakukan penambahan berbagai merchant ke depan.
