MOBITEKNO – Sebagai negara keempat terbesar populasinya di dunia dan kelima terbesar pengguna Internet, Indonesia sudah pasti menjadi pasar penting bagi raksasa Internet Google. Meski infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih jauh dari AS atau Cina, Google mempunyai agenda penting untuk Indonesia untuk mendukung program 'next billion' pengguna Internet-nya di masa mendatang.
Ini dibuktikan Google dengan inisiatif Google Station belum lama ini yang menggandeng para ISP untuk menghadirkan ratusan hotspot Wi-FI di kota-kota Jawa dan Bali.
Hadirnya Google Station yang ingin mendorong penetrasi Internet atau membantu infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dapat dilihat bukan hanya sebagai niat baik Google bagi Indonesia. Inisiatif ini bisa juga dilihat sebagai pendukung agenda besarnya untuk merangkul pengguna Intenet (netizen) Indonesia untuk menggunakan semua layanan dan aplikasinya baik ayang ada saat ini atau masa mendatang.
Membuat dunia Internet dalam ‘genggaman’ ditempuh Google dengan menghadirkan berbagai layanan yang disesuaikan dengan kultur, situsai, dan kondisi di suatu negara.
Belum lama ini Google menghadirkan satu lagi aplikasi khusus yang dianggapnya cocok untuk mayoritas netizen Indonesia. Aplikasi tersebut adalah YouTube Go. Aplikasi yang dapat disebut sebagai aplikasi YouTube bagi pengguna yang ingin lebih berhemat paket (kuota) data ini akhirnya resmi dihadirkan di Indonesia.
Menurut Google, aplikasi ini dapat menjadi solusi dari berbagai masalah netizen Indonesia saat ingin ber-YouTube. Selain hemat kuota data, YouTube Go cocok bagi pengguna yang kerap berhadapan dengan masalah buffering atau mereka yang masih memakai smartphone Android lawas (misalnya Android 4.1 Jellybean).
YouTube Go menyediakan fitur pengendali kuota yang menginformasikan kuota yang terpakai sebelum mengklik (menonton) video YouTube. Selain itu, tersedia pula fitur download dan menonton kemudian/nanti.
Fitur yang sebenarnya sudah tersedia di aplikasi YouTube tapi pada lebih difokuskan lagi bagi pengguna YouTube Go. Pada fitur ini, pengguna dapat mengunduh video saat terkoneksi di WiFi kantor dan menontonnya saat tidak berada di jangkauan Wi-Fi, misalnya di perjalanan atau di rumah.
Fitur lainnya yang tidak kalah menarik adalah fitur preview. Dengan fitur ini, pengguna dapat melihat secara sekilas bagian klip video sehingga pengguna bisa meraba-raba isi konten video tanpa harus kecewa kuota data terpakai karena isi video tidak sesuai dengan keinginanannya.
Berbeda dari YouTube selama ini. YouTube Go hanya menyediakan dua opsi kualitas video, yaitu ‘Standar Quality’ dan ‘Basic Quality’. Bisa dimaklumi mengingat YouTube Go diperuntukkan bagi pengguna yang ingin berhemat kuota data.
YouTube Go sudah dapat diunduh di Play Store (membutuhkan verifikasi nomor ponsel pengguna) meski masih dalam fase trail. Meski ada risiko kurang stabil saat dijalankan, namun sejauh penggunaannya selama ini aplikasi ini relatif stabil digunakan.
Tags: Aplikasi, Google, samrtphone, YouTube Go, YouTube versi hemat data