MOBITEKNO – Ford Motor Indonesia (FMI) sudah membuat pernyataan resmi yang cukup mengejutkan sore ini (25/1/2015) yang menyatakan bahwa Agen Pemegang Merek (APM) mobil Ford tersebut akan menghentikan semua aktivitas bisnisnya, terhitung mulai semester kedua 2016.
Selain hengkang dari Indonesia, Ford Motor Co. juga melakukan hal serupa di Jepang yang dikenal sebagai rajanya industri otomotif Asia bahkan dunia. Ketatnya pasar otomotif di kedua negara, terutama kompetisi dari rivalnya asal Jepang (Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, dan lain-lain) membuat Ford akhirnya memutuskan aktivitas bisnisnya di kedua negara tersebut.
Alasan utamanya mundurnya Ford dari Indonesia dan Jepang pasti berujung ke pertumbuhan penjualan mobilnya yang dari tahun ke tahun tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan, terutama di Jepang.
Berbeda dengan di Indonesia yang sebenarnya masih dianggap berpotensi mengalami perkembangan pasar, pasar mobil di Jepang dipandang Ford cukup suram dan terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.
Penyusutan permintaan pasar mobil tersebut berbanding lurus dengan populasi penduduk di Jepang yang juga semakin menyusut dari tahun ke tahun. Ini semakin diperburuk dengan usai harapan hidup warga Jepang yang juga cenderung meningkat.
Lain di Jepang, lain pula masalahnya di Indonesia. Pasar mobil di Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara dianggap masih sangat berpotensi untuk terus bertumbuh. Namun, mengingat dominasi produsen ototmotif Jepang, utamanya Toyota, sudah demikian kuatnya hingga saat ini, Ford akhirnya mengurungkan niatnya untuk terus berkomitmen memasarkan mobilnya di Tanah Air.
Sejak mulai memasarkan mobilnya di Indonesia pada tahun 2002, Ford tercatat baru menguasi pangsa pasar otomotif nasional sebesar 0,6%, dengan total penjualan mobil mencapai 6.103 unit di tahun 2015.
Ford Motor sejauh ini telah memasarkan beberapa mobilnya di Indonesia, antara lain Fiesta (city car), sedan Focus, EcoSport (compact SUV), Ranger (pick up double cabin), dan Everest (SUV).
Penjualan mobil Ford di 2015 menunjukkan penurunan hampir 50 persen jika dibandingkan total penjualan di tahun 2014 yang mencapai 11.614 unit berdasarkan data GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Penjualan mobil Ford di Jepang bahkan lebih rendah lagi, yaitu hanya mencapai 5 ribu unit sepanjang tahun 2015. Baik di Indonesia dan Jepang, pangsa pasar mobil merek Jepang berada di atas 90 persen, sisanya diambil oleh berbagai produsen otomotif asal AS, Eropa, Cina, dan India, termasuk Ford di dalamnya.
Berakhirnya aktivitas bisnis Ford ini akan diikuti oleh ditutupnya seluruh outlet/showroom-nya yang ada tersebar di Tanah Air. Hengkangnya Ford dari Indonesia tentu merupakan kabar kurang sedap bagi industri otomotif di awal tahun 2016 ini.
Bagaimana nasib karyawannya di Indonesia? Belum bisa diketahui secara pasti karena masih menunggu laporan resmi Ford Motor Indoesia (FMI). Apabila di Jepang, Ford memiliki 292 karyawan dan 52 dealer, di Indonesia Ford memiliki tim karyawan relatif kecil, yaitu ‘hanya’ 35 orang dengan 44 dealer yang tersebar di Indonesia.
Tags: FMI, Ford, Ford Motor Company, Ford Motor Indonesia, Indonesia, Jepang, Toyota