September 21, 2016

Digelar Kedua Kali, Penghargaan TSA Jadi Barometer Keselamatan Transportasi Publik

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Digelar Kedua Kali, Penghargaan TSA Jadi Barometer Keselamatan Transportasi Publik 

MOBITEKNO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI melalui JA Barata, Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan menyampaikan rencana untuk melakukan penilaian keselamatan transportasi (Transportation Safety Award atau TSA) bagi seluruh operator angkutan publik untuk periode tahun 2016.

Penilaian berupa JA Barata, Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, mengatakan itu pada acara sosialisasi penilaian keselamatan transportasi di Surabaya, 8 September 2016.

Penilaian berupa penghargaan ini diharapkan mendorong para penyelenggara jasa transportasi untuk memberikan jaminan keselamatan terbaik kepada masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan pada masing-masing moda.

“Keselamatan transportasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam transportasi agar setiap orang terhindar dari resiko kecelakaan selama perjalanan yang disebabkan oleh manusia, alat angkut moda transportasi dan lingkungannya,” ujar Barata pada acara sosialisasi penilaian keselamatan transportasi di Surabaya (8/9/2016).

Penilaian keselamatan yang kedua kali ini (sebelumnya diadakan tahun lalu) akan mencakup empat kriteria penilaian, antara lain organisasi (bobot nilai 15%), sarana (bobot nilai 40%), SDM (bobot nilai 35%), dan pendukung manajemen keselamatan (bobot nilai 10%)

Tahun ini ada 39 operator (BUMN dan swasta) yang direkomendasikan oleh Kemenhub untuk mengikuti Transportation Safety Award (TSA) dari sektor transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian. 

Dari sektor angkutan darat antara lain:
1. Damri
2. Big Bird Group
3. Blue Bird Group
4. PO Bus Rosalia Indah
5. PT Prasadah Pamunahan Limbah Industri
6. PT Mandiri Trans Utama
7. PT Dharma Lautan Utama
8. PT Jemla Ferry
9. PT Jembatan Nusantara
10. PT Windu Karsa
11. PT Munic Line
12. PT Bukit Merapin Nusantara Lines.

“Penghargaan akan diberikan pada Minggu pertama Desember 2016 ini setelah tim penilai selesai menganalisis dan melaksanakan klarifikasi langsung ke lapangan”, ujar Miswan, Kepala Bidang Tata Kelola Sistem Pelayanan Sarana, Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, Kemenhub.

Tags: , , , ,


COMMENTS