September 11, 2016

Pertama di ASEAN, Pabrik Kabel Serat Optik PT YOFI di Karawang

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Pertama di ASEAN, Pabrik Kabel Serat Optik PT YOFI di Karawang  

MOBITEKNO – Pasokan kabel serat optik (optical fibre) untuk kebutuhan jaringan komunikasi di Indonesia, kawasan regional, bahkan dunia akan semakin terpenuhi dengan hadirnya pabrik kabel serat optik lokal pertama ASEAN yang berdiri di kawasan industri Karawang, Jawa Barat (8/9/2016).

“Optical fibre diperlukan untuk modernisasi jaringan operator telekomunikasi yang masih memakai kabel tembaga dan pengembangan jaringan ke perumahan baru,” ujar Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan saat peresmian PT Yangtze Optical Fiber Indonesia (YOFI) di Karawang tersebut.

Seperti diketahui, permintaan serat optik kabel bawak laut meningkat tajam dengan digelarnya koneksi broadband Internet berjenis Fiber To The home (FTTH) ke 70 juta rumah dan proyek Palapa Ring sepanjang 36 ribu km.

Berdirinya pabrik PT YOFI sebagai perusahaan patungan antara Yangtze Optical Fibre and Cable (YOFC) asal Tiongkok dengan PT Monas Permata Persada diharapkan bisa membantu kebutuhan 50 persen pasokan kabel serat optik dalam negeri dan Asia Tenggara. Kementerian Perindustrian juga merespons berdirinya pabrik ini dengan rencananya menerapkan aturan SNI wajib untuk seluruh produk serat optik di Indonesia.

Jan Bongaerts, Presiden Komisaris YOFC Jan Bongaerts mengatakan, terpilihnya Indonesia menjadi basis produksi dikarekan karena industri kabel di Tanah Air jauh lebih berkembang dibandingkan industri serupa di negara ASEAN lainnya.

“Permintaan serat optik di Indonesia mencapai 8–9 juta kilometer (km) per tahun dan berpotensi naik tinggi dalam jangka waktu pendek. Namun, kapasitas produksi kami saat ini mencapai 3 juta km per tahun,” jelas Jan..

Santoso, Presiden Direktur PT Monas Permata Persada Santoso optimis kapasitas pabrik PT YOFI bisa mencapai 12 juta km serat optik per tahun tanpa harus memperluas area produksi.

“Pada tahap pertama pabrik baru bisa produksi dengan kapasitas 3 juta km serat optik per tahun melalui investasi awal senilai USD 23 juta untuk pembangunan pabrik dan USD 7 juta untuk modal kerja,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Harjanto, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Harjanto memberikan apresiasi kepada PT YOFI atas realisasi investasinya dalam upaya mengembangkan industri di Indonesia. Harjanto berharap masuknya invastasi di sektor industri strategis akan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.

“Pada kuartal II tahun 2016, total nilai investasi asing di Indonesia mencapai US$ 8,01 miliar atau meningkat 49,11 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015,” ungkapnya.

 

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS