June 4, 2016

Hati-hati! Anak-anak dan Remaja di Indonesia Jadi Target Penjahat Online

Penulis: Desmal Andi
Hati-hati! Anak-anak dan Remaja di Indonesia Jadi Target Penjahat Online 

MOBITEKNO – Informasi ini didapat berdasarkan laporan Norton dalam ‘Norton Cyber Security Insight Report (Indonesia): Family Finding’ yang menyoroti tentang tingkat keamanan anak-anak dan remaja Indonesia saat melakukan aktivitas online. Laporan ini bisa menjadi bahan pertimbangan orangtua agar jangan lengah memperhatikan anak-anaknya saat beraktivitas online.

Persentase anak-anak dan remaja ini cukup besar dalam target incaran penjahat online, yaitu mencapai 41%. Sementara kaum millenial menjadi incaran berikutnya sebesar 32% dan Generation X sebesar  17%. Survei ini didapat dari 1.000 responden di Indonesia dalam rentang waktu Februari 2015 hingga Januari 2016.

Dari hasil survei ini juga terungkap bahwa sebenarnya orangtua di era modern ini sangat mengkhawatirkan dengan aktivitas anak-anaknya terutama jika berhubungan dengan pihak lain dari aktivitas online. Sebanyak 69% orangtua merasa sangat khawatir jika menemukan anak-anaknya melakukan pertemuan dengan orang asing diluar aktivitas onlinenya. Sementara 18% orantua juga khawatir saat ana-anak mereka diketahui melakukan komunikasi dengan orang dewasa yang belum dikenal sebelumnya dan mengajak untuk bertemu secara offline.

“Dari dahulu kita sebenarnya sudah diajarkan oleh orangtua untuk mengamankan diri saat bertemu dengaan orang yang tidak dikenal. Salah satu contohnya adalah orangtua selalu mengajarkan agar tidak membukakan pintu saat ada orang tidak dikenall mengetuk pintu rumah,” ujar Choon Hong Chee, Director Asia Consumer Business Norton by Symantec. “Saat ini, melindungi anak-anak di dunia online menjadi beban yang lebih berat bagi para orangtua. Orangtua tidak ingin anak-anaknya terkena Cyberbulying, bertemu dengan predator online, dan masalah keamanan privasi lainnya yang bisa menjadi mengkhawatirkan di dunia nyata,” tambah Choon Hong Chee.

Memang, keberadaan perangkat mobile yang bisa digunakan secara mobile membuat anak-anak semakin nyaman melakukan aktivitas online. Namun, lebih dari setengah responden orangtua menjadi lebih cemas tatkala anak-anak mereka akan melakukan sesuatu secara online yang kadang bisa menempatkan bahaya kepada seluruh keluarga. Bahkan, 7 dari 10 orangtua mengetahui anak-anaknya telah menjadi korban kejahatan online.

Diperlukan tindakan yang bijak untuk mengawasi aktivitas online anak-anaknya agar tidak terjebak dalam masalah yang lebih besar. Norton by Symantec sendiri berusaha melindungi aktivitas online bagi para penggunanya, termasuk anak-anak, melalui Norton Family.

Tags: , , , , ,


COMMENTS