MOBITEKNO – Beberapa waktu lalu, perusahaan telekomunikasi asal Cina (ZTE) dan Jepang (Softbank) melakukan kesepakatan bersama (MOU) untuk bekerjasama dalam riset dan pengembangan (R&D), evaluasi, dan verifikasi solusi komunikasi mobile berbasis teknologi ZTE Pre-5G.
Berdasarkan agenda implementasi dari berbagai negara, teknologi komunikasi 5G baru akan diimplementasikan sekitar tahun 2020, misalnya di London atau Jepang.
Lima tahun bukan waktu yang lama jika dikaitkan dengan penerapan teknologi infrastruktur. Tidak mengherankan jika beberapa pihak pun mulai bersiap-siap dalam segala hal agar implementasi teknologi komunikasi tersebut bisa sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Huawei, salah satu perusahaan telekomunikasi yang juga dari Tiongkok sebagai pendorong implementasi teknologi 5G pernah mengatakan bahwa 5G akan memungkinkan semua aplikasi dan layanan mobile untuk terkoneksi ke apa pun setiap saat. Mulai dari manusia, baik individu atau komunitas, sebagai pengguna, ke berbagai perangkat, proses, content, pengetahuan praktis, hingga informasi secara fleksibel, reliable dan aman.
Apabila Huawei punya agenda besar untuk infrastruktur 5G di negara asalnya Cina, ZTE mulai melirik implementasinya ke negara asia lainnya, Jepang, dengan menggandeng perusahaan telekomunikasi Jepang, SoftBank.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari BusinessWire.com, agenda ZTE dalam realisasi teknologi 5G terlihat cukup agresif. Pada kuartal ketiga tahun ini, ZTE akan melakukan penyebaran (deployment) teknologi yang disebutnya, sebagai pre-5G, di Jepang. Fase uji coba prototipe Pre-5G sendiri diharapkan ZTE akan selesai pada kuartal keempat tahun ini. Selanjiutnya, fase kedua pun akan dimulai pada awal tahun 2016.
Pada awal tahun 2016, base station 4G dan berbagai hotspot yang ditempatkan di daerah padat penduduk akan dighanti dengan unit-unit baru berteknologi Pre-5G.
Seperti diketahui, ZTE mengadopsi base station jenis Massive MIMO (multiple input multiple output) yang dapat meningkatkan efisiensi spektrum dalam pemanfaatan resource bandwidth yang ada. Keunggulan utama teknologi Massive MIMO adalah menyediakan cakupan area komunkasi yang lebih jauh, luas dibandingkan teknologi LTE tradisional yang ada saat ini. Di satu sisi, konsumsi energi untuk base station-nya pun bisa diturunkan.
Selain implementasi base station Massive MIMO, baik ZTE dan SoftBank juga sepakat untuk melakukan implementasi teknologi lainnya, seperti UDN (ultra-dense networks) dan MUSA (multi-user shared access).
Kesiapan infrastruktur jaringan komunikasi 5G menjelang tahun 2020 akan berdampak pada bermunculannya smartphone 5G di tahun-tahun sebelum
2020, bahkan bisa jadi akan mulai diperkenlakan tahun depan oleh beberapa vendor smartphone besar.
Tags: 5G, Jepang, Massive MIMO, mobile telecommunication, MOU, MUSA (multi-user shared access), Pre-5G, SoftBank, UDN (ultra-dense networks), ZTE