MOBITEKNO – ARM saat ini sudah memiliki prosesor (application processor) 64 bit hemat daya untuk komputasi ringan, yaitu Cortex-A53. Produsen chip/SoC, seperti Quallcomm, MediaTek, atau Samsung biasanya menggunakan Cortex-A53 ini sebagai core CPU “LITTLE” untuk berpasangan dengan core “big” (seperti Cortex-A57 atau Cortex-A72) dengan mengadopsi teknologi ARM big.LITTLE.
Meski Cortex-A53 sudah mewakili core “LITTLE” prosesor hemat daya dalam komposisi big.LITTLE, ARMyang bisnis modelnya mengandalkan lisensi arsitektur prosesor ini juga masih menganggap perlu adanya satu varian application processor lagi yang lebih hemat daya dan lebih ekonomis bagi kliennya (produsen chip) jika dibandingkan Cortex-A53 dalam arsitektur 64 bit (ARMv8-A).
Tidak mengherankan jika ARM akhirnya merilis Cortex-A35 terbaru yang diklaim sebagai prosesor “ultra high efficiency” untuk diimplementasikan pada bergama perangkat (device) yang mengutamakan efisiensi daya, seperti wearable device, embedded device, hingga smartphone entry level.
ARM saat ini telah mulai membuka lisensi prosesor Cortex-A35 ini bagi para konsumennya (para pembuat chip). Perangkat dengan chip yang mengusung Cortex-A35 diperkirakan baru akan diluncurkan sekitar akhit tahun 2016 nanti.
ARM Cortex-A35 dirancang sebagai penerus prosesor 32 bit hemat berapa tahun sebelumnya, yaitu Cortex-A5 dan Cortex-A7. Perbedaannya, Cortex-A35 sudah mengadopsi arsitektur 64 bit ARMv8-A dan membawa peningkatan performa sekitar 20 persen dan lebih hemat daya sekitar 10 persen (dibandingkan Cortex-A7).
Karakter prosesor Cortex-A35 yang hemat daya dan lebih ekonomis diproduksi menjadikannya lebih cocok untuk smartphone entry level, wearable device, dan embedded device (IoT/Internet of Things device).
Bagaimana jika Cortex-A35 dibandingkan dengan Cortex-A53 yang hemat sebelumnya? Menurut ARM, core Cortex-A35 lebih kecil 25% dan lebih hemat 32 persen daripada Cortex-A53.
Jadi, Cortex-A35 bisa dikatakan lebih efisien energi 25 persen daripada Cortex-A53 pada pabrikasi yang sama (28 nm). Sayangnya ARM tidak menjelaskan perbedaaan performa diantara keduanya, meskipun kemungkinan performa Cortex-A35 akan di bawah Cortex-A53.
Hal menarik lainnya tentunya adalah langkah yang dipilih produsen chip/SoC dalam mengadopsi Cortex-A35. Mungkin saja nantinya akan ada chip dengan kombinasi big.LITTLE (kombinasi Cortex-A35 dengan Cortex-A57/Cortex-A72) atau bahkan kombinasi “big.Medium.LITTLE” (kombinasi Cortex-A35, Cortex-A53, dan Cortex-A57/Cortex-A72).
Tags: ARM, big.LITTLE, Cortex-A35, Cortex-A53, Cortex-A57, Cortex-A72, IoT, Smartphone, Wearable Device