November 4, 2015

Optimalkan Driver Radeon, AMD Adopsi QT Framework dan Tinggalkan .NET Framework

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Optimalkan Driver Radeon, AMD Adopsi QT Framework dan Tinggalkan .NET Framework 

MOBITEKNO – Sebagai salah satu tindak lanjut perubahan struktur organisasi di AMD bulan September lalu, Raja Koduri yang dipercaya memimpin langsung divisi gres graphics AMD, Radeon Technologies Group, mulai melakukan sepak terjang baru dalam persaingannya dengan NVIDIA.

Raja Koduri yang sosoknya dikenal karena berada di balik kehadiran GPU pertama Direct-X 9 R300, teknologi Retina Display (sewaktu di Apple), hingga GPU ‘cabe rawit’ Radeon Nano, kali ini mencoba merespons balik harapan pengguna graphics card Radeon agar AMD membenahi driver GPU Radeon graphics, dalam hal ini AMD Catalyst Control Center (AMD CCC).

Seperti diketahui, AMD Catalyst Control Center merupakan bagian dari paket AMD Catalyst software untuk mengendalikan berbagai konfigurasi display settings, display profiles, dan graphics/video performance dari graphics card berbasis AMR Radeon.

AMD atau tepatnya divisi Radeon Technologies Group akan mengganti nama ‘Catalyst Control Center’ untuk driver GPU AMD Radeon dengan nama baru, yaitu "AMD Radeon Software Crimson".

Selain perubahan nama, tampilan konfigurasi ‘AMD Radeon Software Crimson’ akan tampil dengan UI (user interface) yang lebih modern dan minimalis, seperti langkah Google dalam mengusung material design UI yang lebih ‘segar’.

Versi baru ‘Radeon Software Crimson’ dengan update yang signiifikan dijanjikan akan dirilis setiap tahunnya dan diselingin dengan update minor setiap enam bulan. Radeon Software Crimson’ yang setiap versinya akan membawa tema warna baru ini akan rencananya dirilis pada akhir tahun.

Bagian Control Panel yang dinamakan Radeon Settings diklaim AMD akan lebih responsif dan ramah pengguna (intuitif). Untuk mewujudkan hal tersebut, AMD memutuskan beralih dari .NET framework yang biasa dipakai pada AMD CCC ke QT framework yang tersedia dalam berbagai platform.

Peralihan framework ini menurut AMD akan mempercepat waktu startup dan respons secara signifikan. Sebagai gambaran pada notebook dengan prosesor/APU AMD E-350, waktu startup bisa dipangkas dari delapan (8) detik menjadi hanya 0,6 detik. Menurut AMD, waktu start akan terasa lebih cepat bagi pengguna desktop PC.

Radeon Settings juga secara otomatis akan mendeteksi semua game yang sudah ter-install di PC/notebook dan menampilkan berbagai opsi kontrol, seperti antialiasing, tessellation, v-sync, frame rate target control, hingga overclocking untuk masing-masing game tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan driver Catalyst, fitur pada ‘Radeon Settings’ akan diklasifikasikan dalam lima (5) bagian, antara lain ‘Gaming’, ‘Video’, ‘Display’, ‘Eyefinity’, dan ‘System’.

 

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS