MOBITEKNO – Merek Gigaset mungkin pernah akrab bagi pengguna perangkat DECT (Digital Cordless Home Phones) berkualitas di rumah. Tidak mengherankan, mengingat Gigaset dulunya adalah bagian dari produsen alat telekomunikasi besar di Eropa, yakni Siemens.
Kini, setelah berpindah kepemilikan di bawah payung perusahaan Goldin Group dari Hong Kong, seperti kebanyakan perusahaan elektronik Asia lainnya, Gigaset pun akhirnya mencoba masuk ke pasar smartphone Android yang relatif gemuk tersebut.
Debut Gigaset dimulai dengan tiga model smartphone Android, yaitu Gigaset Me, Me Pure, dan Me Pro. Berdasarkan spesifikasi dari ketiganya, Gigaset sepertinya menyasar smartphone mulai dari kategori kelas menengah hingga kelas atas (premium).
Model terbawah, Gigaset ME Pure (€ 349) memiliki layar 5 inci (IPS LCD, HD, 720 x 1280 pixels) dilengkapi dengan SoC Snapdragon 615, RAM 2 GB, internal storage 16 GB, mendukung $G LTE, dan baterai berkapasitas 3320 mAh.
Model kedua, Gigaset ME datang dengan layar 5" (Full HD, 1920 x 1080 pixel), SoC Qualcomm Snapdragon 810 (clock 1,8 GHz), GPU Adreno 430, RAM 3GB, internal storage 32 GB, slot MicroSD card (hingga 128 GB), dan baterai berkapasitas 3000 mAh.
Kamera belakang juga lebih baik dari ME Pure karena berkualitas 16 MP (kamera depan 8 MP). Selain mendukung 4G LTE dan Quickcharge 2.0, Gigaset ME juga menyediakan dual SIM, fingerprint reader, heart rate scanner, pedometer, dan UV sensor.
Seperti juga tren smartphone premium saat ini, Gigaset ME juga telah menyediakan port USB Type-C terbaru yang bisa dibolak-balik. Dengan spesifikasi yang cukup mumpuni ini, Gigaset ME dipatok dengan harga jual € 469 Euros (sekitar US$ 520).
Model teratas, Gigaset ME Pro (€ 549) bisa digolongkan sebagai phablet pertama dari Gigaset. Di samping memiliki ukuran layar dan kapasitas baterai yang lebih besar (5,5 inci dan 4000 mAh), spesifikasi lainnya dari Gigaset ME Pro relatif sama dengan Gigaset ME. Satu hal lain yang juga menarik dari smartphone dengan bodi dan rangka metal ini adalah fitur infrared control yang diklaim kompatibel dengan 95 persen perangkat elektronik yang ada saat ini.
Saat ini Gigaset baru memasarkan satu model saja (Gigaset ME) di beberapa negara Eropa, antara lain Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Italia, Polandia, dan Turki. Dua model lainnya akan segera menyusul kemudian. Belum diketahui apakah ketiga smartphone Gigaset (simak juga video singkatnya di bawah) tersebut akan dijual di belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia yang terbilang sudah sangat sesak dengan berbagai produsen smartphone.
Tags: Android, Gigaset, RAM 5 GB, Siemens