Mobitekno – Intel Core Ultra 200 adalah seri prosesor terbaru dari Intel yang dibuat khusus untuk komputer kerja (workstation) tingkat pemula (entry-level). Seri ini tersedia dalam dua jenis, yakni Intel Core Ultra 200S untuk komputer desktop dan Intel Core Ultra 200H/HX untuk laptop.
Prosesor ini cocok untuk berbagai kebutuhan, seperti desain grafis, membuat aplikasi, atau tugas sekolah dan pekerjaan sehari-hari yang membutuhkan kinerja tinggi. Dengan menawarkan performa yang kuat namun tetap ramah di kantong, Intel ingin menarik perhatian pengguna seperti pelajar, pembuat konten pemula, serta pekerja profesional yang membutuhkan komputer handal tanpa harus membayar terlalu mahal.
Salah satu keunggulan utama dari Core Ultra 200 adalah efisiensi dayanya. Intel mengklaim bahwa prosesor ini mampu memberikan peningkatan performa per watt hingga 11% dibandingkan prosesor AMD dengan TDP 125W. Artinya, pengguna bisa mendapatkan kinerja optimal tanpa konsumsi daya berlebihan—ideal untuk laptop dan PC yang dituntut bekerja lama tanpa panas berlebih. Efisiensi ini menjadi nilai tambah penting, terutama di era perangkat hemat energi yang kini semakin diminati.
Tak hanya soal performa dan efisiensi, Core Ultra 200 juga dibekali fitur-fitur modern yang mendukung produktivitas tingkat lanjut. Prosesor ini mendukung memori DDR5 ECC hingga 256 GB, menghadirkan konektivitas cepat lewat WiFi 6E, dan dilengkapi teknologi Intel vPro untuk keamanan serta Pro Codec untuk pengolahan media profesional. Dengan kombinasi tersebut, Intel Core Ultra 200 menjadi pilihan menarik bagi siapa pun yang menginginkan mesin tangguh, efisien, dan siap pakai untuk kebutuhan kerja masa kini.
Efisiensi daya dan dukungan teknis
Salah satu keunggulan Core Ultra 200 adalah efisiensi energinya. Intel mengklaim bahwa laptop berbasis Core Ultra 200H, seperti Dell Pro Max 16, dapat memberikan performa 22% lebih cepat dibandingkan AMD Ryzen AI 9 365 dalam pengujian Geekbench 6.3 multicore, sekaligus menawarkan daya tahan baterai hingga 21 jam lebih. Ini adalah kabar baik bagi profesional yang sering bekerja dalam perjalanan, memastikan perangkat tetap produktif tanpa sering mencari colokan listrik.
Core Ultra 200 dilengkapi dengan teknologi terkini untuk mendukung produktivitas dan konektivitas. Untuk desktop, prosesor ini mendukung memori DDR5-6400 dengan kapasitas hingga 192 GB, PCIe 5.0 untuk kartu grafis dan SSD, serta fitur seperti Thunderbolt 4, DisplayPort 2.1, dan HDMI 2.1. Sementara itu, laptop dengan Core Ultra 200H/HX dilengkapi Arc 140T integrated graphics, yang mampu menangani baik beban kerja profesional maupun gaming ringan.
Fitur Intel vPro juga menjadi nilai tambah, terutama untuk pengguna bisnis, karena menyediakan keamanan tingkat lanjut dan kemampuan manajemen jarak jauh melalui remote KVM. Selain itu, kehadiran NPU memungkinkan pemrosesan AI lokal, yang sangat berguna untuk aplikasi seperti pengeditan video berbasis AI atau analisis data.
Perbandingan dengan kompetitor
Intel Core Ultra 200 series hadir sebagai penantang serius di pasar prosesor, khususnya menghadapi lini AMD seperti Ryzen AI 9 365 dan Ryzen 7 9800X3D. Intel optimis dengan seri terbarunya ini, mengklaim keunggulan signifikan dalam efisiensi daya serta performa multicore dalam berbagai pengujian awal. Ini menunjukkan fokus Intel pada kemampuan komputasi yang lebih hemat energi dan efisien untuk berbagai beban kerja.
Meskipun demikian, persaingan tetap ketat di beberapa sektor. Untuk para gamer, AMD masih memegang kendali dengan Ryzen 7 9800X3D, yang disebut-sebut mampu menawarkan performa gaming hingga 35% lebih cepat pada resolusi 1080p dibandingkan dengan Core Ultra 9 285K dari Intel.
Namun, di sisi lain, Intel menunjukkan performa dalam ranah produktivitas. Misalnya, dalam rendering gambar, prosesor Intel Core Ultra 200 diklaim 65% lebih cepat dibandingkan dengan prosesor Intel generasi ke-12, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aplikasi yang membutuhkan daya komputasi tinggi di luar gaming.
Ideal untuk sistem workstation entry-level
Intel Core Ultra 200 sangat cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari desain grafis, pengembangan perangkat lunak, hingga pembelajaran mesin tingkat dasar. Misalnya, seorang desainer grafis dapat memanfaatkan performa multicore untuk mempercepat rendering di Adobe After Effects, sementara pengembang dapat menjalankan beberapa mesin virtual dengan lancar berkat dukungan memori besar dan kecepatan clock tinggi.
Laptop seperti Dell Pro Max 16 juga menawarkan portabilitas tanpa mengorbankan performa, menjadikannya pilihan ideal untuk profesional yang sering bepergian. Sementara itu, workstation desktop dengan Core Ultra 200S cocok untuk pengguna yang membutuhkan mesin tetap dengan kemampuan tinggi untuk beban kerja intensif.
Meskipun Core Ultra 200 menawarkan banyak keunggulan, peluncuran awal seri ini, terutama varian 200S, sempat dikritik karena performa gaming yang kurang memuaskan. Intel merespons dengan menjajikan pembaruan BIOS yang aakan meningkatkan performa gaming hingga 26% dan performa sintetis hingga 97% dalam beberapa aplikasi. Pembaruan ini menunjukkan dedikasi Intel untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna.
Harga yang kompetitif menjadi daya tarik utama prosesor ini. Sebagai contoh, Core Ultra 7 265K kini dijual dengan harga sekitar US$299 setelah potongan harga hingga 25%, menjadikannya opsi yang sangat menarik untuk pembangun PC atau workstation dengan anggaran terbatas.
Dengan kombinasi performa tinggi, efisiensi energi, dan kehadiran NPU dan memori DDR5, prosesor Core Ultra 200 series ditargetkan bagi konsumen yang mencari solusi komputasi terjangkau tapi tetap andal. Meski performa gaming-nya tidak ‘segahar’ prosesor AMD, misal AMD Ryzen 7 9800X3D, prosesor Core Ultra 200 unggul dalam produktivitas dan fleksibilitas, menjadikannya pilihan menarik untuk profesional dan kreator pemula.
Tags: DDR5, Desktop, entry-level workstation, Intel, Intel Core Ultra 200, Intel Core Ultra 200H, Intel Core Ultra 200HX, Intel Core Ultra 200S, laptop, NPU, Ryzen 7 9800X3D